Maaf author baru up... ya ini karena author ngak ada paket... ehem bukan nya ngak ada uang tapi malas buat beli paket... jadi author bakalan up pas lagi bawa hp ke sekolah dan memanfaatkan wifi di sekolah hehehe... maaf ya... nanti author bakalan up kok.... sebagai permintaan maaf author double up... sekali lagi maaf guys...
Author POV
Saat ini Nieldho sedang berada di sebuah rumah yang memiliki penjagaan yang ketat
Banyak prajurit yang berjaga di depan rumah itu
Ini bahkan baru dari luar rumah,, jika Nieldho bisa mengalahkan pasukan yang berada di luar rumah... lalu bagaimana dengan pasukan yang mungkin juga ada di dalam rumah tersebut
Rumah ini terlihat sangat nyaman dan indah dari luar
Terlihat,, bahwa rumah ini selalu di urus dan di rawat dengan sangat baik
Nieldho menghampiri salah satu pengawal yang ada di sana
Saat Nieldho memghampiri nya banyak pasang mata yang melihat nya... sepasang mata yang melihat nya saat ini adalah para pengawal yang juga sedang berjaga di sana
Mungkin untuk berjaga jaga bila Nieldho akan menyerang salah satu pasukan nya dengan diam dian
"Aku ingin meminta izin untuk bertemu dengan kaisar kalian Zack... apakah boleh ?" Tanya Nieldho sesopan mungkin
"Untuk apa ?" Tanya nya mengintimidasi
"Ada yang ingin aku bicara kan dengan nya" balas Nieldho
"Siapa dan tujuan mu apa ?" Tanya pengawal itu
"Nieldho... aku ingin menanyakan tentang Gry dan Zabella" balas Nieldho
"Tunggu di sini" ucap nya seraya meninggal kan nya menghampiri pengawal yang lain,, yang berada tepat di tengah pintu masuk rumah tersebut
Tidak lama pria tersebut kembali ke posisi nya dan pria yang tadi berbicara dengan nya sudah pergi memasuki rumah tersebut
Tidak lama pria tersebut keluar dan mendekat ke arah Nieldho
"Ikut dengan ku... aku akan mengantar kan mu ke Hwangje sekarang juga" ucap pengawal itu seraya berlalu meninggal kan Nieldho
Nieldho pun akhir nya mengikuti pengawal itu di temani oleh Panglima Jang
Sedangkan di tempat lain
"Aku sudah lama ingin bertanya ini... apa pria yang bersama ku saat itu sudah meninggal ?" Tanya gadis cantik yang sedang duduk di sebuah kursi taman
"Siapa ?" Tanya pria tampan yang sedang meminum teh nya
"Pria yang datang bersama ku" ucap gadis cantik dan anggun itu menjelas kan
"Aku tidak tau pasti... tapi ada satu pria yang selamat" ucap nya santai
"Benarkah ?" Tanya gadis itu mencoba memasti kan pendengaran nya
"Iya,, dia selamat atau lebih tepatnya aku tidak membunuh nya... tapi dia terluka cukup parah... maka nya dia sedang di obati saat ini dan beberapa hari yang lalu" ucap pria tampan yang saat ini sedang duduk sambil menatap lurus ke depan
"Apakah dia di rawat sampai berminggu minggu ?" Tanya gadis itu
"Ya,, dia tidak sadar kan diri selama satu minggu lebih" ucap nya santai yang di balas anggukan oleh sang gadis
Lalu keadaan menjadi hening... namun tidak lama karena gadis tersebut memulai pembicaraan terlebih dahulu
"Jadi,, bagaimana keadaan Panglima Ji sekarang ?" Tanya seorang gadis cantik
"Dia baik baik saja.. dia baru sadar kemarin" ucap pria tampan yang ada di depan nya
"Apa dia tidak bertanya kenapa dia ada di sini ? Atau apa yang terjadi ?" Tanya gadis itu
"Hal pertama yang dia tanya saat sadar adalah 'dimana Hwanghu ? Apa yang terjadi dengan nya ? Apa dia selamat ? Apa dia terluka ? Bagaimana keadaan nya saat ini' itu yang dia tanya pertama kali" balas pria itu santai
"Tapi bagaimana bisa dia selamat ?" Tanya gadis itu bingung
"Aku memang berniat membunuh seluruh pengawal yang ada di sana... tapi melihat pria itu menghirau kan luka nya dan memikir kan keselamatan mu... membuat ku mengurung niat ku membunuh nya" ucap pria tersebut dengan santai
"Maksud mu apa ?" Tanya gadis itu tambah bingung
"Dia terlalu fokus pada mu sehingga tanpa sadar membuat nya terluka... luka nya cukup parah tapi dia tetap berusaha berlari ke arah mu dan mencoba menolong mu... padahal nyawa nya terancam saat itu... dia sangat fokus dengan mu hingga dia tidak perduli dengan luka dan darah yang terus mengalir dari tubuh nya itu" balas pria itu panjang
"Apa dia melakukan itu ?" Tanya gadis itu memastikan
"Ya,, hingga dia tidak sadar kan diri... lalu aku meminta beberapa prajurit ku untuk membawa pria itu ke sini dan mengobati luka yang ada di sekujur tubuh nya" balas nya yang diangguki oleh gadis itu
"Aku berharap dia pria itu" ucap gadis itu lirih
"Siapa ? Apa dia pria mu ? Atau dia pria yang kau cintai ?" Tanya pria itu sinis
"Tidak... tapi dia pria yang mengajar kan ku beberapa hal... selain itu aku sudah menganggap nya sebagai kakak pria ku" balas gadis itu
"Tapi,, pria yang kau selamat kan itu bagaimana ciri ciri nya ?" Tanya gadis itu lagi
"Dia tidak terlihat berumur 30 tahunan,, mungkin 20 tahun ke atas,, dia juga lebih tinggi di banding kan ku... kulit nya pun lebih putih... tapi mau bagaimana pun aku lebih tampan di banding kan dengan nya" ucap nya percaya diri
"Terserah" ucap gadis itu sembari memutar bola mata nya dengan malas
"Tapi ada satu ciri khas dari nya" ucap pria itu tiba tiba yang berhasil mengejutkan sang gadis
"Aku mengejut kan ku... berbicara lah dengan pelan atau kata kan terlebih dahulu bila kau ingin berbicara... berikan aku tanda atau apa pun... jangan tiba tiba dan mengejut kan ku Zack" bentak gadis itu marah
"Maaf Gry... tapi aku berkata jujur... ada satu tanda yang mungkin bisa langsung membuat mu tau siapa dia... baik lah jika kau tidak ingin mendengar nya" ucap pria itu acuh
Ya,, mereka adalah Zack dan Gry yang sedang duduk di sebuah taman yang berada di kediaman Zack
Taman nya tampak cantik dan indah
"Aku tidak mengatakan tidak ingin mendengar nya Zack" ucap Gry kesal
"Kau juga tidak mengatakan bila mau mendengar nya bukan ?" Goda Zack
"Baik lah... Zack kata kan apa ciri itu... aku ingin mendengar nya" ucap Gry kesal
"Ada syarat nya" ucap Zack sambil ber smirk
"Jangan menggoda ku dan jawab pertanyaan ku Zack" marah Gry
Tapi yang dibalas kekehan oleh Zack
"Terserah bila tidak mau" ucap Zack acuh
"Baik lah apa mau mu ?" Tanya Gry kesal
"Cium pipi ku" ucap Zack santai
"Itu mau mu Zack" ucap Gry kesal