سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
AWAS‼️ Typo Bertebaran ‼️
Happy Reading💕💕💕
Jika kau menginginkanku jangan dekatiku tapi dekatilah Pencipta ku
💕💕💕
Ica's Pov
"Assalamualaikum bang, bisa jemput Ica nggak? "
"..."
"Motor Ica baru di bengkel, bannya bocor. "
"..."
"Iya, nanti Ica share loc. "
"..."
"Oke, makasih Abang. Hati-hati kesininya. "
"..."
"Wa'alaikumsalam "
Akupun menutup sambungan telepon dengan segera. Aku memperhatikan para montir yang bekerja, mereka terlihat amat berkompeten terbukti oleh kecepatan mereka dalam menangani berbagai macam masalah mesin.
"Ini diminum dulu." Kata Kak Umar yang tiba-tiba sudah ada di depanku dengan menyodorkan kepadaku air mineral.
"Makasih kak. "
Aku pun menerimanya dengan perlahan takut tersentuh tangannya.
Setelah aku terima, Kak Umar pun kembali ketempat tadi ia duduk.Aku segera menenggak air mineralku hingga hanya tersisa setengah botol saja. Akhirnya dahagaku bisa hilang, tetapi kurang puas karena biasanya aku lebih suka meminum air es setelah selesai ber aktivitas yang menghasilkan keringat.
"Sudah telepon Ali, Ca? " Tanya Kak Umar yang ternyata telah menghabiskan sebotol air mineral yang ia minum tadi.
" Sudah Kak. Bang Ali baru perjalanan ke sini. "
" Oh gitu. Ca tadi habis jenguk Risky ya? " Tanya Kak Umar.
Tapi tunggu tunggu bagaimana bisa Kak Umar tahu?
" Iya kak. Tapi Kak Risky sudah di pindahkan ke rumah sakit di Singapura. "
" Oh begitu. "
" Kok Kak Umar bisa tahu? " Tanya ku Memberanikan Diri bertanya.
" Tahu dong... " Balas Kak Umar dengan sedikit nada bercanda. Dan aku hanya bisa terdiam.
Jangan sampai kejadian tadi terulang.***
Suara motor Bang Ali sudah terdengar berhenti di depan bengkel, akupun berdiri.
Bang Ali masuk dan menemukanku dengan Kak Umar. Ada wajah jahil yang di tampilkan oleh Bang Ali. Ah plis jangan membuatku salah tingkah.
"Assalamualaikum bang akhirnya datang juga. " Ucap ku menyapa Bang Ali.
" Wa'alaikumsalam, iya maaf ya lama tadi musti beli bensin dulu soalnya. " Jawab Bang Ali
" Assalamualaikum Bro... Apa kabar? " Ucap Bang Ali kini beralih kepada Kak Umar dan aku diabaikan.
Mereka berdua bercakap cakap dalam hal yang tak aku mengerti. Setiap aku bertanya, jawabannya selalu 'Ini Urusan laki-laki'.
Aku yang jengah dan bosan pun membujuk Bang Ali agar mengantarkanku pulang." Bang, Ayo pulang. Ica capek. " Bujukku kepada Bang Ali yang sedang berbincang.
Bang Ali dan Kak Umar pun menoleh.
" Iya Li, cepet anterin Ica pulang. Kasian dia. " Jawab kak Umar." Masalah motornya Ica, biar jadi tanggung jawab gue aja. Gih anter pulang. " Lanjut Kak Umar.
" Oke bro... Thanks ya bro. Gue anter Ica pulang duluan." Balas Bang Ali dan berdiri ingin beranjak.
"Assalamualaikum. " Ucap ku dan Bang Ali bersamaan.
" Wa'alaikumsalam. " Balas Kak Umar menjawab salam. Namun baru juga beberapa langkah pergi, Kak Umar memanggil Bang Ali.
" Li... "
Aku pun ikut menoleh dan Bang Ali meminta kepada ku untuk langsung ke motor saja. Biar bang Ali berbicara sebentar kepada Kak Umar. Akupun pasrah menunggu lagi tanpa peduli mereka yang pasti akan berbicara masalah 'laki-laki' lagi.
***
" Assalamualaikum. Ica pulang... " Teriak ku begitu memasuki rumah.
" Wa'alaikumsalam. Kenapa lama dek perginya? Tamunya keburu pergi "
" Iya Ummi, maaf mi. Tadi motor Ica bocor, jadi harus dorong." Kataku dengan mencium tangan Ummi.
" Lah motornya sekarang di bengkel? "
Aku mengangguk.
" Terus sekarang motornya kamu tinggal? "
" Ishhh, Ummi mah bukannya Ica yang ditanya, pakai apa pulangnya kek atau apa. Nah ini malah yang di tanyain motornya. "
" Hehehe. Iya, Ica tadi pulangnya gimana? "
" Ica minta jemput Bang Ali, mi. "
" Oh gitu. Ya udah gih mandi dulu. Baru makan. "
" Eh bentar Ummi, tamunya siapa sih? " Tanya ku masih penasaran karena dari tadi pagi tidak diberi tahu siapa.
" Sahabat Ummi dan abi dulu. Tadi kesininya sama anak laki-lakinya lho ganteng lagi. " Jawab Ummi menggodaku.
" Aishhhh... Ummi ini... "
Aku pun menaiki tangga dan menuju kamar ku untuk membersihkan diri dan menunaikan sholat Dzuhur.
Setelah aku menyelesaikan sholat Dzuhur, aku segera turun dan menuju meja makan yang telah tersedia berbagai macam lauk pauk yang enak disana.
" Ummi... " Panggilku kepada Ummi yang sedang menata piring yang akan aku dan Ummi gunakan untuk tempat makan.
" Adek... Sini duduk terus makan. " Perintah Ummi yang sudah selesai dengan kegiatannya dan duduk.