24💮Frustrasi

98 14 2
                                    

"Biasanya orang yang seperti itu justru yang jadi pelaku sebenarnya."

-Alvan-

💙

LAGI-LAGI Zara mengurung diri di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LAGI-LAGI Zara mengurung diri di kamar. Ia lelah dengan semua masalah ini. Kini, hanya tinggal dirinya, Noval dan Alvan yang masih sehat. Rasa takut terus menyelusup dalam batinnya.

Sekeras apa pun berpikir, Zara masih tak menemukan jawabannya. Siapa dalang semua ini?

Noval dan Alvan pun datang menjenguk.

"Ra, lo jangan gini lagi, dong!" seru Noval dengan ekspresi iba.

Zara tak menjawab dan pandangannya masih menerawang ke luar jendela.

"Zara, lo harus semangat. Jangan terpuruk, ada gue dan Noval di sini," ujar Alvan dengan suara yang lembut.

Mendengar suara Alvan, Zara mendongak. Ia menatap kedua lelaki secara bergantian.

"Gue nyesel. Kenapa bukan gue aja yang jadi korban?"

"Ra, lo jangan ngomong gitu! Lo," ucap Noval terhenti disela Alvan.

"Nggak mungkin!" Alvan mendengkus. "Maksud gue, nggak boleh! Gue nggak mau lo jadi korban."

Zara tertegun, sedangkan Noval kembali berbicara.

"Lo harus ikhlas, Ra! Ini udah takdir mereka. Kita berharap aja pelakunya segera ketangkep."

Mereka pun terdiam, pandangan menerawang mengenang kebersamaan mereka dengan teman-teman yang sudah tiada. Hingga akhirnya Zara memecahkan keheningan.

"Apa perlu kita lanjutkan usaha Nagi memancing pelaku? Kali ini, biar gue yang jadi umpan!"

"Jangan!" seru Noval dan Alvan berbarengan.

Zara sedikit menyesal, tetapi ia sulit menahan emosinya.

"Gue kagak izinin! Lo kagak inget apa, lo udah dimarahi polisi kemaren?" Noval mengingatkan.

"Bener kata Noval," imbuh Alvan, "ini terlalu berbahaya. Gue nggak mau kehilangan lo."

Zara tak menyahut. Ia masih dipenuhi rasa bersalah. Namun, kedua lelaki sudah kehabisan ide menghibur gadis itu. Hingga akhirnya mereka memilih pamit dan akan terus berkomunikasi agar Zara tak melakukan hal yang bodoh.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Zara kembali ke sekolah. Alasan Nagi menjadi korban pun telah menyebar sebab ini sudah sangat berbahaya. Pihak sekolah maupun berwajib tidak ingin anak-anak lainnya melakukan hal-hal yang berbahaya. Zian pun agak tertekan soal ini, sehingga ia terus berusaha mempercepat penyelidikan.

"Kita percayakan sama polisi, Ra. Kita boleh bantu, tapi nggak kayak gini caranya." Noval menasihati Zara di sebelahnya.

"Kalau kita tau sesuatu, kasih tau polisi, dan menjaga diri itu juga termasuk membantu, Ra."

Flower of Death✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang