3

2.7K 298 4
                                    

Jam 4 sore, Krist sudah pulang ke rumah kontrakan yang ia sewa dengan kelima Phi-nya.

Saat sampai di depan rumah,

"Hiks hiks hiks..." seorang anak kecil perempuan jongkok di depan pintu.

"Lho Nong kenapa nangis?"

"Huweeeee..."

"Lah lah lah kok malah keras nangisnya? Cup cup cup"

Krist mengelus pelan pundak anak kecil itu. Anak itu menengadahkan kepalanya, menatap Krist.

Mata sembab dan pipi merah yang ditangkap indra pengelihatan Krist. Anak itu menangis sambil meremat boneka kelinci coklatnya dan selempang tas wortelnya.

Jaket kuning dengan telinga kelinci di tudungnya sedikit terlihat kotor.

"Mama..."

"Heh?"

"Mamaaa a a huaaaaaa.....!!!!!!"

"Aduh, cup cup cup, kamu terpisah dari Mamamu ya?"

Anak itu mengangguk.

"Kalok gitu Phi anter ke pos polisi yuk, siapa tahu ada yang melapor kehilangan anak"

Krist berdiri dengan mengulurkan tangannya.

"Cakiitt..."

Anak itu mengangkat sedikit jaketnya, memperlihatkan lututnya yang berdarah.

"Ya ampun, kalok gitu kita ke apotik dulu, Phi gendong ayok"

Krist memunggungi anak itu, dan ia pun naik ke punggung Krist dengan tangan kiri memegang kedua telinga boneka kelinci dan tangan kanan memegang tas wortelnya.

Krist pergi ke apotik terdekat, setelah diperiksa dan diobati anak itu pun sedikit lebih tenang.

"Terima kasih Phi"

"Sama-sama, ni ada permen buat kamu, jangan nangis lagi ya"

Anak itu menerima lolipop coklat dari apoteker perempuan yang mengobatinya.

"Tceyima kacih"

"Sama-sama"

Setelah membayar, Krist menggendong anak itu dan pergi ke pos polisi terdekat.

Di pos polisi Krist menceritakan kejadian yang dialami anak kecil yang ia bawa.

"Jadi begitu ceritanya pak"

"Oh ok ok"

Polisi itu mengangguk setelah mendengar cerita Krist.

"Jadi bagaimana pak?"

"Untuk sementara ini belum ada orang yang melapor kehilangan anak, jadi sampai ada orang yang melapor, kamu harus menjaga anak ini"

"Lah, tapi kan saya cuma mahasiswa, di rumah kontrakan saya juga nggak ada perempuan yang bisa merawatnya"

"Ya mau gimana lagi, kan kamu yang nemuin anak ini"

"Gimana ini?" Krist menatap anak kecil yang duduk di sampingnya sambil mamakan lolipopnya.

"Kira-kira lama nggak pak?"

"Ya mana saya tau"

"Mmm Nong, mau nggak sementara ini ke rumah Phi dulu sampai Mamamu datang?"

Anak itu mengangguk pelan mendengar pertanyaan Krist.

"Baiklah kalau begitu saya akan menjaganya"

"Kalau begitu tolong tuliskan nomer telepon yang bisa dihubungi supaya nanti saat orang tuanya datang, kami bisa menghubungi"

Krist menuliskan nomer teleponnya dan pamit pergi.

[END] What the.. BABY?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang