16

11.8K 890 48
                                    

"Kalian yakin tidak ingin ikut?" Diana bertanya untuk yang kesekian kalinya.

Arion tertawa pelan dan mengacak rambut adiknya. "Tentu saja. Kami akan tetap disini. Berbahagialah disana bersama keluarga barumu. Jangan terlalu sering membuat ulah. Sam akan kerepotan nantinya, apalagi ia adalah seorang Beta. Yang tidak bisa terus-terusan mengawasi tingkah anehmu."

Diana mengerucutkan bibirnya kesal. Namun tak urung dia juga ikut tertawa. Untuk yang kesekian kalinya ia memeluk Arion dan ayahnya dengan erat.

Pagi ini mereka sudah berada di perbatasan desa. Arion dan Claus mengantar Diana, Sam dan tiga warrior itu yang akan pergi kembali ke Redmoon pack. Di belakang mereka warga berkerumun melihat kepergian gadis kebanggaan desa itu. Tak terkecuali Jedrick. Pria itu juga ikut menyaksikannya. Sedangkan Theron, ia tidak diperbolehkan keluar oleh ayahnya. Jedrick menguncinya di dalam rumah supaya ia tidak berbuat ulah saat Diana akan pergi. Hah, memikirkan itu membuat Jedrick sedikit pusing.

Setelah melepaskan pelukannya dan menerima wejangan dari ayahnya. Diana menatap ke arah Jedrick. Ia tersenyum ke arah pria itu yang dibalas senyuman juga olehnya.

Sam mengangguk ke arah ketiga warriornya. Dan tiga pria itu langsung mengubah diri menjadi serigala mereka masing-masing. Seruan terkejut terdengar saling bersautan saat perubahan itu terjadi. Warga desa mundur menjaga jarak. Takut bila hal yang tidak diinginkan tiba-tiba terjadi.

Meskipun Sam sudah menyakinkan mereka semuanya akan baik-baik saja, tetapi rasa takut itu masih belum sepenuhnya hilang.

Satu serigala berwarna abu-hitam dan dua serigala berwarna caramel itu berdiri dengan tenang. Menunggu perintah selanjutnya dari sang Beta.

"Terimakasih atas kepercayaan kalian semua. Kami akan berkunjung kemari jika sempat. Dan maaf untuk ketakutan kalian karena kehadiran kami disini. Mungkin aku bisa mengusulkan pada Alpha untuk menempatkan watcher atau beberapa warrior di desa ini untuk penjagaan," ujar Sam. Ia masih menaruh rasa hormat pada ucapannya.

Sam menoleh sebentar pada Diana yang sedang mengelus moncong milik serigala Alister. Diana juga sesekali mengajak serigala itu mengobrol. Ia menggelengkan kepala seraya tersenyum kecil.

Arion terpaku melihat kedekatan Diana dengan serigala-serigala itu. Setelahnya ia tersenyum bahagia. Ia yakin adiknya akan aman bersama mereka.

"Aku percayakan Diana padamu, Sam. Putriku memang tidak sesempurna seperti gadis lainnya. Tapi aku mohon jangan menyakitinya atau meninggalkannya. Jika kau sudah tidak mau bersamanya lagi, kembalikan dia pada kami, jangan tinggalkan begitu saja," kata Claus.

"Aku tidak bisa berjanji untuk tidak menyakitinya. Karena dia memang harus merasakan beberapa rasa sakit itu. Kau.... Pasti tahu maksudku." Sam tertawa gugup. Dan Claus mengulum senyumnya seraya melirik Diana yang masih sibuk dengan ketiga serigala. Dia cukup mengerti.

"Tapi aku berjanji tidak akan meninggalkannya. Aku pasti akan selalu menjaganya, aku rela mempertaruhkan nyawaku sekali pun," lanjut Sam dengan tegas.

Claus tersenyum hangat. "Terimakasih."

Sam mengangguk. "Aku yang seharusnya berterimakasih pada kalian yang sudah mempercayakan Diana ikut bersamaku. Sekarang kami harus kembali secepatnya."

Setelah mengatakan itu Sam menjauh beberapa langkah.

Sreekk...

Suara retakan tulang dan robekan baju terdengar saling menyahut. Sam mengubah diri menjadi serigala. Marx berdiri, melompat, dengan keempat kaki kokohnya. Tubuh serigalanya tentu saja lebih besar daripada ketiga warriornya meskipun tidak sebesar serigala Alpha.

Kamu akan menyukai ini

          

Lagi-lagi orang-orang disana dibuat terkejut.

Diana yang juga mendengar suara itu pun menoleh. Dan memekik senang kala melihat Marx. Ia langsung berlari ke arah Marx dengan senyum lebar dan memeluk leher serigala itu dengan erat seolah tak bertemu bertahun-tahun.

Marx menggeram puas dan mengendus aroma matenya dengan rakus. Menggesekkan wajahnya pada leher Diana. Diana melepaskan pelukannya, dan saat itu juga Marx menjilat pipinya menandakan jika serigala itu sedang menciumnya.

Diana terkikik geli. Kedua tangan mungilnya mengusap-usap bulu di leher Marx. Ia menahan moncong Marx supaya berhenti.

Gadis itu kembali menatap Arion yang menganga. Membuat wajahnya tampak lucu.

"Tutup mulutmu, Rion." Diana tertawa.

"Mereka tampak lebih besar daripada serigala yang dulu ayah lihat," ujar Claus. Arion menggangguk cepat membenarkan.

"Ya, karena serigala yang dulu kalian lihat adalah Rogue." Diana naik ke punggung Marx saat serigala itu merendahkan tubuhnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa. Aku pasti akan merindukan kalian," ujar Diana sambil melambaikan tangannya dengan gerakan cepat.

Arion membalas lambaian tangan Diana. "Hati-hati di jalan!" teriaknya saat para serigala itu mulai melangkah.

Senyumnya belum pudar meskipun adiknya dan serigala-serigala itu sudah hilang dari pandangan, terlelan oleh lebatnya hutan. Hah, ia pasti akan sangat merindukan gadis nakal itu.

***

Sam dan ketiga warriornya masih terus berlari. Sedangkan Diana sesekali berseru senang. Ia tidak menyangka menunggangi serigala akan semenyenangkan ini. Angin kencang menerpa wajah dan menerbangkan rambut panjangnya saat Marx mempercepat langkah.

Mereka akan ke wilayah timur terlebih dahulu sebelum kembali ke pack utama. Redmoon pack. Sam telah memindlink Alphanya jika mereka sempat mendapatkan musibah saat pergi ke wilayah timur. Namun ia tidak menjelaskan lebih jauh lagi. Dan ia memperkirakan akan benar-benar sampai ke Redmoon pack besok pagi.

"Apa kau lelah, sayang?" tanya Marx tanpa menghentikan langkahnya.

Diana menggeleng. "Tidak." seharusnya ia yang bertanya seperti itu. Keempat serigala itu sudah berlari selama berjam-jam. Apa tidak lelah?

"Kau yakin?"

"Sangat yakin. Kalau begitu cepat selesaikan urusan kalian. Aku ingin cepat-cepat ke wilayah werewolf dan bertemu Alpha!" Diana tertawa dalam hati saat mengatakan itu.

Marx menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba. Sedikit tak suka saat matenya ingin segera sampai ke Redmoon pack dengan tujuan bertemu Alpha. Bagaimana jika gadis itu akan berpaling padanya dan lebih memilih Alpha yang pastinya memiliki kuasa lebih besar.

"Apa maksudmu?" tanya Marx dengan geraman rendahnya.

Oh, Diana bisa merasakan kemarahan itu. Ia yang duduk di atas Marx dapat merasakan tubuh serigala itu yang bergetar karena geramannya.

Diana terkikik geli. Ia memeluk tubuh Marx dari atas dan menguselkan wajahnya pada bulu-bulu halus serigala itu. "Uuh, aku hanya bercanda! Aku hanya mencintaimu. Sam atau Marx. Aku mencintai kalian."

Marx menggerakkan ekornya dengan cepat. Dan senyumnya mengembang. Begitu pula dengan Sam. Hatinya membuncah bahagia. Andai saja disini tidak ada warriornya, sudah dipastikan dia akan menyerang Diana dengan ciuman panasnya. Ia sudah membayangkannya sampai suara mindlink dari Alpha Wenzell membuyarkan semuanya.

"Beta Sam? Kau mendengarku?"

"Ya, Alpha." Sam yang berada di dalam pikiran Marx membalas mindlink Wenzell dengan sopan.

"Aku memberimu perintah untuk kembali ke Redmoon pack sekarang." Sam maupun Marx sama-sama dibuat bingung.

"Tapi kami belum pergi ke wilayah timur karena masalah waktu itu, Alpha."

"Aku akan mengirim Delta dan beberapa warrior untuk kesana. Kalian bisa kembali ke Redmoon pack. Ada sesuatu hal yang lebih penting disini," titah Wenzell tegas, tak terbantahkan.

"Baik, Alpha. Akan kami laksanakan," balas Sam dan Wenzell memutus mindlink mereka.

"Ada apa? Kenapa kau diam saja?" tanya Diana penasaran.

"Alpha memerintahkan kita untuk segera kembali ke Redmoon pack," ujar Marx.

"Lalu, bagaimana dengan wilayah timur? Kita belum sempat kesana," sahut serigala Alister.

"Alpha sudah memerintahkan Delta dan warriornya untuk kesana. Di pack ada masalah yang lebih penting dan Alpha membutuhkanku."

Semuanya mengangguk mendengar jawaban Marx.

"Kalau begitu ayo. Jika cepat, kita bisa sampai ke pack nanti malam," kata serigala Philip.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Untungnya saat melewati pack lain, mereka tidak mendapatkan halangan seperti saat mereka berangkat.

Mungkin setelah sampai di pack, Sam bisa meminta pada Alphanya soal pengangkatan anggota baru dan tentang pernikahannya bersama Diana. Ia sudah memikirkan hal itu dari jauh-jauh hari. Mereka memang baru saja bertemu, apalagi Diana yang belum begitu tahu tentang kehidupan kaumnya. Tapi bukankah lebih cepat lebih baik?

Ia sudah tidak sabar memiliki Diana seutuhnya. Gadis itu yang menjadi alasannya untuk selalu membuka mata. Ia berharap matenya pun bisa merasakan apa yang ia rasakan. Selalu bersama sampai seribu tahun lagi atau sampai mereka tua nanti.

***

THE END

Gaada Theron di part ini, dia lagi nangis di pojokan, soalnya habis aku marahin kemaren, HAHAHA...

Horee!! Akhirnya selesai juga. Maaf kalo endingnya mengecewakan. Aku sering bingung kalo udah sampe ending mau gimana. Habis ini mungkin masih ada extra part yang entah kapan publishnya.

Tapi waktu itu aku bilang Alpha Wenzell dilanjutkan setelah Beta Samuel tamat 'kan? Bukan setelah extra part Beta Samuel dipublish.

Jadi enaknya kapan nih publish Alpha Wenzell?


BETA SAMUEL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang