"Kalian yakin tidak ingin ikut?" Diana bertanya untuk yang kesekian kalinya.
Arion tertawa pelan dan mengacak rambut adiknya. "Tentu saja. Kami akan tetap disini. Berbahagialah disana bersama keluarga barumu. Jangan terlalu sering membuat ulah. Sam akan kerepotan nantinya, apalagi ia adalah seorang Beta. Yang tidak bisa terus-terusan mengawasi tingkah anehmu."
Diana mengerucutkan bibirnya kesal. Namun tak urung dia juga ikut tertawa. Untuk yang kesekian kalinya ia memeluk Arion dan ayahnya dengan erat.
Pagi ini mereka sudah berada di perbatasan desa. Arion dan Claus mengantar Diana, Sam dan tiga warrior itu yang akan pergi kembali ke Redmoon pack. Di belakang mereka warga berkerumun melihat kepergian gadis kebanggaan desa itu. Tak terkecuali Jedrick. Pria itu juga ikut menyaksikannya. Sedangkan Theron, ia tidak diperbolehkan keluar oleh ayahnya. Jedrick menguncinya di dalam rumah supaya ia tidak berbuat ulah saat Diana akan pergi. Hah, memikirkan itu membuat Jedrick sedikit pusing.
Setelah melepaskan pelukannya dan menerima wejangan dari ayahnya. Diana menatap ke arah Jedrick. Ia tersenyum ke arah pria itu yang dibalas senyuman juga olehnya.
Sam mengangguk ke arah ketiga warriornya. Dan tiga pria itu langsung mengubah diri menjadi serigala mereka masing-masing. Seruan terkejut terdengar saling bersautan saat perubahan itu terjadi. Warga desa mundur menjaga jarak. Takut bila hal yang tidak diinginkan tiba-tiba terjadi.
Meskipun Sam sudah menyakinkan mereka semuanya akan baik-baik saja, tetapi rasa takut itu masih belum sepenuhnya hilang.
Satu serigala berwarna abu-hitam dan dua serigala berwarna caramel itu berdiri dengan tenang. Menunggu perintah selanjutnya dari sang Beta.
"Terimakasih atas kepercayaan kalian semua. Kami akan berkunjung kemari jika sempat. Dan maaf untuk ketakutan kalian karena kehadiran kami disini. Mungkin aku bisa mengusulkan pada Alpha untuk menempatkan watcher atau beberapa warrior di desa ini untuk penjagaan," ujar Sam. Ia masih menaruh rasa hormat pada ucapannya.
Sam menoleh sebentar pada Diana yang sedang mengelus moncong milik serigala Alister. Diana juga sesekali mengajak serigala itu mengobrol. Ia menggelengkan kepala seraya tersenyum kecil.
Arion terpaku melihat kedekatan Diana dengan serigala-serigala itu. Setelahnya ia tersenyum bahagia. Ia yakin adiknya akan aman bersama mereka.
"Aku percayakan Diana padamu, Sam. Putriku memang tidak sesempurna seperti gadis lainnya. Tapi aku mohon jangan menyakitinya atau meninggalkannya. Jika kau sudah tidak mau bersamanya lagi, kembalikan dia pada kami, jangan tinggalkan begitu saja," kata Claus.
"Aku tidak bisa berjanji untuk tidak menyakitinya. Karena dia memang harus merasakan beberapa rasa sakit itu. Kau.... Pasti tahu maksudku." Sam tertawa gugup. Dan Claus mengulum senyumnya seraya melirik Diana yang masih sibuk dengan ketiga serigala. Dia cukup mengerti.
"Tapi aku berjanji tidak akan meninggalkannya. Aku pasti akan selalu menjaganya, aku rela mempertaruhkan nyawaku sekali pun," lanjut Sam dengan tegas.
Claus tersenyum hangat. "Terimakasih."
Sam mengangguk. "Aku yang seharusnya berterimakasih pada kalian yang sudah mempercayakan Diana ikut bersamaku. Sekarang kami harus kembali secepatnya."
Setelah mengatakan itu Sam menjauh beberapa langkah.
Sreekk...
Suara retakan tulang dan robekan baju terdengar saling menyahut. Sam mengubah diri menjadi serigala. Marx berdiri, melompat, dengan keempat kaki kokohnya. Tubuh serigalanya tentu saja lebih besar daripada ketiga warriornya meskipun tidak sebesar serigala Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETA SAMUEL ✔
WerewolfSpin-Off #1 My Beloved Mate _______________________________ Cerita tentang Samuel Wylmar dan sang 'Dewi Artemis' nya 🏹 ••• ⚠ CERITA MAINSTREAM❗ JIKA BERKENAN, BACA LALU TINGGALKAN TINGGALKAN JEJAK. KALAU TIDAK SUKA MAKA TINGGALKAN.