C5

18.9K 486 25
                                    

Sinar matahari mengusik seorang gadis yang sedang bergerumul di bawah selimut. Perlahan gadis itu mengerjapkan mata lalu menyibak selimutnya dan melenggang masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Setelah siap ia pun mengambil ponsel dan membukanya. Terlihat banyak sekali pesan dan panggilan dari kekasihnya, baru saja Carolline akan menelfon balik David sudah menelfonnya kembali.

"Carl...."

"Ada apa dave, disana sudah malam kenapa menelfon hm?"

"Gak bisa tidur carl" ucapnya serak.

"Kenapa kok gak bisa tidur?"

"Perutnya sakit carl hiks..."

"Dave tenang ya jangan nangis Carl suruh sahabat Dave beliin obat ya?"

"Gak mau, mau nya carl...hiks"

Carolline menghela nafas "Dave, Carl kan jauh jadi gak bisa kesana sayang" ucap Carolline lembut.

"ta...pi dave mau carl a..da di sini"

"Terus nilai dave gimana hmm?"

"Dave ma..u carl hiks..hiks..huaaaa"

Carolline menghela nafas mendengar tangisan David yang semakin kencang, biasanya jika David sakit dia pasti akan semakin manja padanya dan Carolline akan menuruti semua keinginannya.

"Besok aja ya Dave kesini atau Carl yang kesana hm?"

"Hiks... I...ya Dave a...ja yang ke..sana"

"Yaudah berhenti nangis nya okay? Carl pesenin tiket nya untuk besok malam"

"Jangan malam mau nya pagiii"

"Kan supaya Dave bisa istirahat sayang" ucap Carolline mencoba sabar.

"Gak mau pokoknya gak mau carl"

"Iya-iya take off pagi tapi Dave langsung istirahat ya biar nanti Carl yang bilang ke pembina nya dave"

"Iya..."

"Yauda Carl tutup ya"

"Iya good night love you sayangnya Dave"

"Love you too"

Setelah menutup tlp nya dengan dave, Carolline menelfon pembina David untuk memberitahukan bahwa David akan pergi dari perkemahan tersebut karena sedang tidak enak badan dan akan pergi ke rusia menyusulnya.

Dan tentu saja pembina David itu menurut, bagaimana tidak Carolline berbicara dengan sangat dinginnya membuat siapapun bergidik ngeri mendengarnya.

°°°°°

Sekarang Carolline sudah berada di depan CB Playgroup ia berdiri di samping mobil nya dengan Carlos yang berada di dalam mobil.

Tak lama kemudian bel pulang berbunyi nyaring dari dalam playgroup itu anak anak berhamburan keluar, sedetik kemudian incarannya ditemukan.

Carolline mendekatinya, gadis kecil itu sedang duduk di kursi taman di samping playgroup.
"Halo cantik" sapanya dengan senyuman dan di balas senyuman juga oleh gadis kecil itu.

"Halo juga aunty cantik" ucap gadis kecil itu.

"Emm aunty boleh duduk disini?"

"Boleh dong"

"Nama kamu siapa?"

"Cathline Adliana (Cathrine Adriana), kalau aunty namanya siapa?" ucapnya dengan suara yang masih cadel.

          

"Nama aunty Natasya, kenapa belum pulang?" tanya Carolline.

"Mommy lagi di kantol daddy aunty, jadi Ana disuluh tunggu disini"

"Ohh mau ikut aunty jalan-jalan gak, kita makan ice cream, beli mainan, shopping?"

"Tapi kata mommy Ana gak boleh ikut sama olang yang gak Ana kenal"

"Kan Ana sudah kenal sama aunty, nama aunty Natasya panggil aunty Nata, dan nanti biar aunty yang bilang sama mom dan dad Ana gimana mau gak?"

"Emmmm... Ok deh Ana ikut tapi kenapa aunty pake penutup wajah kaya gitu?"

"Aunty lagi main petak umpat sama teman aunty jadi aunty pake masker ini supaya gak ketahuan" ucap Carolline yang tentu saja berbohong.

"Yauda deh ayo kita beli ice cleam aunty" teriaknya bersemangat. Membuat Carolline tersenyum aneh.

"Ok come on baby girl" ucap Carolline menuntun Adriana ke mobil dengan Carlos di dalamnya.

"Jalan"

Selama perjalanan Adriana terus saja berceloteh tentang sekolah, teman-temannya, kakak-kakaknya, daddy dan mommy nya yang hendak ia habisi secara perlahan.

°°°°°

Selesai sudah Carolline mengajak Adriana berjalan-jalan sampai pada akhirnya gadis kecil itu tertidur di pangkuannya saat dalam perjalanan menuju hotel yang ia tempati.

Sesampainya di dalam kamar Carolline merebahkan tubuh kecil itu di atas tempat tidur. Ia menatap lekat wajah gadis kecil itu, dalam hati ia mengumpat kenapa bisa gadis selucu ini terlahir dari keluarga yang akan di bunuhnya.

'Sayang sekali kamu harus merasakan kehilangan orang tua di umur yang masih kecil sepertiku dulu akibat perbuatan orang tua mu itu cutest girl" gumam Carolline dalam hati.

Selama Adriana tidur di atas kasurnya ia memantau keluarga yang menjadi targetnya itu melewati tabnya, ia memang memasang beberapa kamera cctv serta alat perekam suara tersembunyi di mansion itu melewati orang dalam, terlihat semuanya panik karena hilangnya gadis kecil yang sedang bersamanya ini.

Wanita paruh baya itu menangis sesenggukan dalam pelukan kedua anak lelakinya sementara itu laki-laki paruh baya yang sepertinya baru pulang dari kantornya itu mengernyitkan keningnya bingung.

'Ada apa ini?'

'Ana mas, Ana hilang. Tadi saat akan ku jemput Ana sudah tidak ada di sekolahnya hiks... lalu saat aku tanyakan kepada salah satu guru hiks...disana dia bilang kalau Ana di jemput oleh wanita dengan wajah yang ditutupi oleh hiks...masker jadi ia tidak dapat melihat bagaimana wajahnya" ucap wanita paruh baya itu sambil menangis.

'APA? BAGAIMANA BISA INI TERJADI?! DION DEAN KALIAN CARI ADIK KALIAN SAMPAI KETEMU DADDY TIDAK MAU TAU' teriak laki-laki paruh baya itu dengan menggebu-gebu karena amarahnya.

'Siapa yang berani menyentuh keluarga ku? Akan kubunuh mereka jika berani macam-macam dengan Ana!' desisnya.

Perkataan laki-laki paruh baya yang berada di dalam tab nya itu membuatnya menyeringai tajam.
Perlahan gadis kecil itu mulai membuka matanya.

"Mommy" ucap gadis kecil itu yang sedang duduk setengah sadar.

"Mommy mu tidak ada Ana"

"Aunty? Kenapa ana ada disini? Mana mommy?" tanya Adriana kaget dan langsung membuka matanya lebar.

"Tenanglah Ana, mommy dan daddy mu sedang keluar kota katanya ada pekerjaan sedangkan kedua kakak mu sedang sibuk jadi mereka semua menitipkan mu padaku" ucap Carolline dengan senyuman. Tentu saja itu PALSU.

CHILDISH [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang