Happy reading!!
Berbeda dengan hari hari sebelumnya,hari minggu adalah hari yang spesial bagi ulvi. Dimana dia bisa tidur sampai siang,tidak mandi seharian,bahkan keluar kamar jika butuh makan.
"Ulvi bangun nak udah siang,kamu ini anak perawan bangunnya siang terus setiap hari minggu,yang lain jogging kamu malah masih mimpi" ocehan panjang vaina dipagi hari bak nyanyian merdu bagi ulvi
Ulvi dengan malas keluar kamar dengan mata masih tertutup
"Iya ma ni aku bangun"
"Nah gitu dong,jogging kek atau olahraga apa kek" lanjut vaina
"Aku juga jogging tadi nih baru pulang" ucap ulvi asal seraya mengerjapkan matanya,untuk mengumpulkan kesadarannya
"Dimana?" tanya vaina
"Di Mimpi" jawab ulvi dengan cengiran bodohnya
"Ada ada aja kamu tuh ya..,udah sana mandi. Mama mau lanjut ke dapur"
Ulvi pun melangkah kekamar mandi untuk melakukan ritualnya,sebenarnya jika mama dan papanya keluar kota dia tidak akan mandi seharian,oke ulangi,seharian.
Selepas mandi,dia pun melangkah kedapur. Mencari cari,apakah ada makanan atau paling tidak camilan,karna tidak kuat menahan cacing cacing diperutnya yang mulai konser.
"yaahh,biskuit abis lagi" gumam ulvi,melihat toples biskuit yang isinya hanya angin
"Maa.. Maa.. Ulvi lapar maa" teriak ulvi dari dapur
"Yaudah delivery aja si kamu tuh dibawa ribet deh"ucap mama nya santai
"Lohh? Tadi bukannya mama ke dapur buat masak?" tanya ulvi
"Kata siapa?iyaa kedapur mau ambil minum" jawab mamanya
"Idihh aku kira masak,dasar mama jaman now" balas ulvi
"Dasar anak jaman now,bisanya ngatain mama jaman now doang dikira mama gabisa kali" ucap mamanya dengan nada sengit
"Dihh,udah ah nanti aku durhaka,bye." ucap ulvi lalu meninggalkan mamanya di dapur dan beranjak menuju kamar
"Mmmm gue pesen apa ya" gumam ulvi sambil memilih menu yang tertera dilayar ponselnya
"Ini aja deh biar kenyang" ucap ulvi
Setelah pesanannya datang,dia langsung melahapnya hingga tandas. Lalu dilanjutkan dengan membaca novel yang minggu lalu dia beli dengan teman sekelasnya.
----
Di lain tempat, ivan tengah uring uringan, dikasur nya
Bosan
Satu kata yang menggambarkan ivan sekarang,dia berpikir. Ingin main tapi semua teman sekelasnya sibuk,terlintas sebuah ide cemerlang yang kolinclong dengan kilatan petir menyambar jiwa dan raga,apasi tor anj wkwk
Dengan idenya yang pas pas an ivan pun berniat menghubungi ulvi.
Ivan.po
Uvilll maen yuu
Eh ulvi mksdnya wakakaka
Gue gabut banget sumpah asli
Ayo yo beb
Ditunggunya pesan itu hingga 15 menit,tetapi belum ada tanda tanda telah dibalas. Ivan pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang terasa lengket.
.
Ulvi yang baru saja selesai membaca novelnya,mengambil ponselnya yang berada diatas nakas samping kasurnya,dilihatnya pesan masuk dari ivan yang mengajaknya main
KAMU SEDANG MEMBACA
VIV
Teen FictionApa jadinya jika rasa cinta dan sayang mu tidak dianggap keberadaanya? Bagaimana perjuanganmu terhadap itu?menyerah?merelakan?atau tetap memperjuangkannya? Kadang rasa yang kamu miliki saat ini tidak sebanding dengan rasa yang telah kamu miliki nan...