pergi ke daegu

2.6K 306 4
                                    

Iya seyeng, vote biar ga di unpub.

Jimin dan Yoongi baru saja keluar dari supermarket, membeli banyak sekali belanjaan bulanan. Kini Jimin tengah menata belanjaannya dibagasi.

"Jiminie agak cepat sedikit, berat", "Sini sayang".

Yoongi segera memberikan dua kantong plastik besar dan masuk duduk disebelah kursi pengemudi.

Jimin pun menutup pintu bagasi dan segera masuk kedalam mobil, duduk dikursi pengemudi. Tak lupa ia mengaitkan safebeltnya.

"Jiminie kita pergi ke Daegu ya", Jimin terkejut.

"Ke Daegu?", "Uh uh, kenapa? Kau ingin bilang kalau jauh? Ya sudah aku pergi naik bus saja".

Yoongi yang hendak membuka pintu mobil—

Cklek. Jimin mengunci pintunya.

Yoongi segera menatap Jimin, "Apa? Ingin keluar?", Yoongi menggeleng keras.

"Jiminie~", "Iya iya kita berangkat, lagi pula orangtuamu tidak ada mereka kan sudah menetap di Puerto Rico".

Yoongi diam sebentar, "Hmm aku ingin mengecek rumahku disana, dan ingin jalan-jalan disana kan sudah sangat lama sekali aku tidak kesana, aku rindu desaku Jiminie".

Jimin menyalakan mesin mobil, kalau Yoongi sudah bersedih seperti ini ya apa boleh buat.

Baru dua jam tiga puluh menit perjalanan, si tuan putri sudah merengek.

"Jiminie aku mengantuk, kita berhenti ya, cari motel, aku ingin tidur~", Yoongi menarik-narik ujung sweater putih Jimin.

"Baby tidur saja dibelakang, dibawah ada selimut, pakai saja", Ucap Jimin tanpa melirik ke arah Yoongi.

"Uh tapi—", "Apalagi baby?", "Emm tidak". Yoongi langsung pindah ke belakang.

Berbaring dan memakai selimut.

"Jiminie cium!", Lantas Jimin memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan pergi kebelakang.

Chup. Jimin mencium keningnya, "Selamat tidur princess", Yoongi langsung menutup matanya dan mobil kembali berjalan.

Sudah sampai di Daegu, tapi Jimin lupa alamat rumah Yoongi.

Jimin pun memberhentikan mobilnya dipinggir jalan, menghampiri Yoongi, berniat membangunkannya.

Jimin menggoyangkan badan Yoongi.

"Baby, rumah baby dimana, aku lupa alamatnya", "Ungh".

Yoongi mengerjapkan matanya, dan menatap Jimin.

"Sini aku saja yang menyetir", "Baiklah baby".

Yoongi langsung pindah ke kursi pengemudi, dan Jimin yang duduk disebelahnya.

Sesampainya dirumah Yoongi, sepi.

Ya, karna orang tuanya sibuk berkerja di Puerto Rico, Eropa.

Tapi untungnya rumah tersebut tidak berdebu karna didalam masih ada beberapa pembantunya.

Yoongi mengetuk pintunya dan tak lama pintu terbuka.

"Nug— Tuan Yoongi", Kakek tua itu mempersilahkan Yoongi dan Jimin masuk.

"Harabeoji, Eomma dan Appa tidak pernah berkunjung kesini?", Yoongi meneguk habis air putihnya.

"Sebulan dua kali mereka ke sini", "Ah kukira sudah tidak pernah kesini lagi karna tempat kerjanya yang jauh".

Kakek itu beranjak dari duduknya, "Ya sudah, aku pergi dulu, kalau kalian ingin makan didapur sudah ada".

"Harabeoji mau kemana?", "Pulang, Tuan Yoongi", "Mau Yoongi antar?", "Ah araseo".

"Jiminie kau disini, rumah Harabeoji tidak jauh dari sini", "Iya sayang".

"Mana baby, lama sekali", Dari tadi Jimin mengomel terus, sedari tadi Yoongi belum juga kembali padahal cacing-cacing diperutnya sudah mencabik-cabik (?) lambungnya.

"YOONGI PULANG!", Yoongi segera berlari ke dapur, dan menaruh belanjaannya.

Menghampiri Jimin dan memeluknya, "Astaga baby, jiminie kira kemana pergi lama rupanya belanja eoh".

Yoongi terkekeh, "Jiminie lelah?", "Ani, lapar".

Yoongi segera beranjak dari tubuh Jimin, "Pergi ke kamar dulu istirahat nanti aku antar makanannya", Tidak ada jawaban hanya kecupan yang melayang didahi Yoongi.

Jimin langsung meninggalkan Yoongi ke atas, kamar.

Yoongi naik ke atas kamarnya dengan nampan ditangannya, berisi banyak makanan yang akan ia makan berdua dengan Jimin.

Menaruh nampan di atas nakas sebelah Jimin yang tengah terlelap.

"Jiminie, bangun", "Hmmm".

Yoongi berdecak kesal, ia pun tahu cara jitu membangunkan Park ini.

Yoongi meloncat ke tubuh Jimin dan memeluknya.

"PARK JI MIN AYO BANGUN, MAU MAKAN TIDAK!?", Langsung Jimin membuka kedua matanya lebar-lebar.

"Nah, sekarang makan", Jimin bersenden diframe dan Yoongi menyuapinya.

"Baby sudah makan?", Yoongi membalasnya dengan anggukan sebab ia masih fokus dengan acara menyuapi Jimin.

"Sudah mandi juga?", Yoongi menggangguk.

"Tenang saja, bajuku yang kebesaran ada disini semua, jadi Jiminie bisa ganti", Yoongi tahu apa isi pikiran Jimin.

Membosankan ya? Maaf karna dibuat saat sedang sakit, votenya tolong, terimakasih :))

Sexy Babyboy ;minyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang