Langkahku yang gontai menarik perhatian Ibu.
"Lho kok wis muleh? Wes entek jamune?" (Lho kok sudah pulang? Sudah habis jamunya?) Tanya ibu.
"Teseh sitik Bu, mboten nopo-nopo nggih. Kula istirahat rumiyin." (Masih sedikit bu, tidak apa-apa ya. Aku istirahat dulu). Ucapku berusaha senyum.
Namun, ibu tetap saja bisa membaca raut sedih di wajahku. Ibuku juga tahu, jika aku sering dilabrak orang. Tapi, ya gimana lagi memang ini sudah jalanku dan sudah sangat biasa terjadi.
Aku memasuki kamar kecilku yang hanya muat satu ranjang dan lemari pakaian usang. Meskipun begitu aku nyaman menempatinya.
Aku merebahkan tubuhku. Aku memang lelah, tapi sakit hatiku lebih mendominasi.
Cacian, hinaan, makian sering aku terima. Tapi alasan mereka memperlakukanku seperti ini sungguh tidak masuk akal. Menuduh tanpa bukti, langsung nerocos tanpa henti. Hal inilah yang membuat hatiku sakit!
Aku bangun dari acara rebahanku. Kuambil sebuah cermin dan kulihat wajahku di cermin. Tunggu sebentar...
Wajahku cantik, putih bersih, dan sedikit kemerahan-merahan karena terpapar sinar matahari. Bibirku kecil merah merona secara alami. Mataku sedikit lebar dan dilengkapi sepasang bulu mata yang panjang. Pipiku seperti bakpao menambah imut wajahku. Tubuhku juga kecil dan hanya padat di bagian tertentu. Sungguh kombinasi yang lengkap untuk menjadi cantik, sangat cantik malah.
Ini bukannya aku mau memuji diriku sendiri cantik. Tapi inilah diriku yang cantik, tapi tidak dengan porsinya. Ini terlalu berlebih bagiku. Ada beban dan konsekuensi tersendiri.
Jujur saja aku tidak melakukan perawatan apapun. Uangnya bisa digunakan untuk makan sehari tiga kali aja sudah bersyukur.
Jadi, aku menyimpulkan bahwa mereka yang sering mengolok-olokku hanyalah orang jelek yang iri atas kecantikanku.
Jangan ambil pusing lagi, biarkan saja orang berkata apa. Jika aku pusingkan mungkin mereka akan semakin keras menghinaku. Cobalah bersikap aku tidak peduli.
Aku yang cantik mereka yang repot. Dasar "the power of cocot e tonggo".
🍎🍎🍎
Update ...
Siapa yang nungguin??Beri aku semangat ya, aku mau rajin update.
Matur nuwun 😊
16/07/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
SI JELEK
RomanceWarning ! ! ! Ada adegan + + + Bijaklah dalam membaca ✓ Menjadi cantik adalah dambaan setiap orang. Namun, tidak bagi diriku. Cantik ini menyiksaku. Andai dulu aku dilahirkan dengan wajah biasa, tidak jelek tidak cantik cukup rata-rata, mungkin hidu...