{FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU}
Yura Navita aldric namanya,sejuta misteri kehidupan yang harus ia jalani dan terjebak karena kebencian dan kekerasan keluarganya di setiap hari.
Dan sang kekasih yang tidak tau hilang tanpa alasan disaat saat terpur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zona nyaman.....
Selama dua hari Yura merasa terpuruk.tidak mau makan tidak mau jika di ajak bicara.hanya menangis yang bisa di lakukan Yura.
Melihat keadaan Yura saat ini.ingin sekali liska mengetahui semua nya masalah yura.tapi liska enggan mengungkit masalah sahabat nya untuk saat ini.liska memberi ruang untuk Yura merasa nyaman terlebih dahulu.
"Raa sanggup sekolah ga?"tanya liska.
"Iya sanggup kok!"ujar Yura tersenyum tipis bahkan sangat tipis.
"Ka bantuin aku cari rumah kost nanti ya,aku ga enak di rumah kamu selalu."kata yura.
"Gua ga mau Lo kemana mana,udah dirumah gua aja,apalagi gua sendiri,kak alzi di rumahnya sendiri,lah gua?sepi kali raa!"
"Aku pengen mandiri ka,kalo memang kamu gak mau aku bisa sendiri kok.!"balas Yura yang di mengerti liska pasti saat ini sahabat nya marah.
"Lo punya uang ga?"tanya liska.
"Emm..."Yura
"Em em em Lo,sok pindah rumah lagi,udah di rumah gua aja."paksa liska lagi.
"Nyebelin tau ga ih,aku pengen mandiri,ga mau bergantung sama orang lain ka."
Yura dan liska berangkat sekolah di antar sopir pribadi liska.di dalam perjalanan ke sekolah Yura berfikir ingin bekerja supaya bisa membayar uang kost nya nanti.
"Ka aku pulang ga sekalian sama kamu ya,aku pulang sendiri nanti,jangan tunggu aku ya!"kata Yura.
"Kenapa lagi nih,Lo ga ada bosen bosen nya buat ni jantung gua keluar,kalo lo kenapa napa gimana?"kata Yura khawatir.
"Kamu ga perlu tau untuk kali ini aja ya pliss!"
"Yaudah gua ga akan ikut sama Lo tapi gua bilang sama Zen nanti,awas Lo"ancam liska.
"Jangan aduin lah ka,aku gak mau ngebebanin kalian lagi"jujur Yura.
"Makanya bilang Lo mau kemana ga mau gua temenin?" Tanya liska.
"Iih ribet banget tau.iya aku mau cari kerja"jawab Yura kecil namun dapat di dengar liska.
"Hah?Lo kerja,?Ra Ra kalo Lo kerja ga mungkin,kan Lo belum taman SMA ngerti ga sih."cerocos liska.
"Yah kali dapet kan ga salah aku nyoba,buat nyewa kosan atau apa gitu."jawab Yura.
"Bentar deh Ra gua kan punya om namanya rezeki yawan,dia punya cafe,Lo mau kerja disitu?"tanya liska.
"Ya ampun ka,aku mau banget makasi banget,tanya sekarang aja cepet!!"ujar Yura antusias dengan tawaran liska.
"Enak aja ni udah Sampek sekolah,kan ada ujian pula hari ni,buat semester genap,Lo enak mah pinter nah gua?syukur kalo Lo kasih jawaban kalo ga yaudah gua tunggu hidayah dari Allah SWT."ujar liska membuat Yura terkekeh.
Mereka memasuki sekolah bersama,perbedaan nya kali ini adalah tidak ada satupun siswa yang mengejek Yura lagi.mereka menatap kagum ke arah gadis cantik yang sedang lewat di koridor sekolah.
Hanya saja ada beberapa siswa yang masih memandang Yura sinis,siapa lagi kalau bukan Quen bully dan antek antek nya.
Yura dan liska terus berjalan memasuki ruang ujian saat ini.bagi Yura tidak lah sulit untuk soal matematika.namun lain halnya dengan liska yang hanya menunggu keajaiban datang,sejak dari tadi liska hanya memikirkan Gilang akan datang dan membawanya pergi dari ancaman perang dunia ke tiga saat ini.
Setelah dua jam selesai,Yura sudah selesai dengan hasil ujian nya. Ia juga merasa puas dengan apa yang sudah di kerjakan nya.
"Oke anak anak, kumpul kan!"perintah Bu war guru yang menjadi pengawas hari pertama ujian.
"Kalian boleh keluar,tinggalkan saya dan Yura sebentar di ruangan ini.!"ujar Bu war.
"Ada apa Bu!"tanya Yura setelah semua murid keluar dari kelas.
"Selamat kamu mendapatkan beasiswa di sekolah ini.dan akan kamu dapatkan sampai kamu selesai kuliah nanti,tapi kamu harus kuliah di Amerika nanti,kamu mau?"tanya Bu war.
"Bener Bu? Alhamdulillah,nanti Yura pikirkan lagi Bu,Yura jalani saja yang di SMA dulu."jawab Yura.
"Yasudah selamat ya!!"kata Bu war dan berlalu keluar kelas.
Yura yang begitu senang mendengar hal itu,melompat lompat kegirangan tanpa mengetahui Zen sudah berada di ambang pintu kelas itu.
"Lo cewe terunik yang pernah gua dapet" Zen membatin.
"Udah lompat lompat nya?"ujar zen membuat Yura berhenti dan Malu setengah mati.
"Sejak kapan kamu disitu?"tanya Yura.
"Sejak Lo lompat lompat ga jelas"
"Kamu duluan aja,nanti di liatin sama mereka ga enak Zen,aku nyusul ke kantin sendiri aja"jawab Yura merasa takut untuk saat ini.
Namun lain dengan Zen yang langsung menarik tangan Yura dan menggenggam nya.
"Lo harus biasa di tatap gitu sama mereka,soalnya Lo bisa Deket sama orang setampan gua.dan Lo bisa di pegang sama most wanted kaya gua"puji Zen yang ditatap Yura tak suka.
"Kamu malu maluin,lepasin Zen"paksa yura,dengan sigap Zen merangkul pundak yura.
Semua siswi yang melihat mereka berdua berteriak menginginkan hal yang sama dengan Yura.
"Hemmmm yang makin deket,nempel terus,jadian nya kapan bro"ujar Ari di sampingnya ada Ulfi,dan liska.
"Enggak kok aku sama Zen ga ada apa apa."jawab Yura cepat.
"Apaan lo"ketus zen.
"Wihh si mas sabaran dong,yura nya ga mau sama lo"kata Ari memanaskan Zen.
"Udah udah duduk dulu aku mau bilang sesuatu."kata yura.
Mereka semua duduk.dan melihat ke arah Yura dengan tangan yang menopang wajah mereka.mereka melakukan hal yang sama membuat Yura tertawa lepas.
"Gue baru pertama kali liat Lo bisa lepas gini Vi"batin Zen.
"Jarang jarang Lo bisa gini Ra,malah langka,gua sayang Lo"batin liska.
"Lo berhak bagian Ra,hidup seperti kita,Lo masih punya kita,gua sayang lo"batin Ulfi.
"Ini anak tiba tiba ketawa nya gede amat ya,jarang bener selama gua kenal dia 5 bulan terakhir"batin Ari bingung tapi aslinya Ari seneng bisa liat Yura seceria ini.