19. Found (1)

416 20 71
                                    

Insert song: Ulysses - Story Veil of Secret from game Choice Stories You Play.


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Tyler dan rekan-rekannya sampai di tempat yang disebutkan oleh Dolly. Namun sayangnya tempat tersebut membuat mereka terpana. Ya, bagaimana tidak. Selain karena cukup jauh, wujud dari bangunan di hadapannya ini jauh dari kata 'layak' disebut rumah.

Rumah itu kosong, seperti tidak terawat. Terbukti dari banyaknya lumut di tembok. Warna temboknya memudar dan tampak kotor karena debu, daun, ranting, dan tanah. Halaman rumahnya juga tidak terawat karena banyaknya rumput liar yang tumbuh tinggi, bersaing dengan tingginya rumput ilalang. Kaca jendela tampak kusam, kotor, bahkan beberapa di antaranya pecah sehingga tersisa kepingannya saja atau hanya menyisakan kerangka saja. Benar-benar bangunan yang tidak layak untuk dihuni.

"Apakah benar ini rumahnya?" tanya rekan Tyler sebut saja Junsu.
"Nona Dolly tidak mungkin berkata bohong, Junsu," jawab Tyler.
"Tetapi...." ucap Junsu ragu.

"Ayo kita masuk!" ajak Tyler. Meski ragu, Junsu tetap menuruti perintah Tyler. Ia mengangguk dan bersama rekan-rekan lainnya, ia berjalan ke dalam rumah mengikuti Tyler.

Mereka semua berjalan menyusuri ruang tamu. Mereka masuk begitu saja karena tidak ada pintu yang terpasang pada kerangka pintu tersebut. Mereka menoleh ke sekeliling, mencari keberadaan sosok pemilik dan juga penghuni dari rumah ini.

"Sepertinya rumah ini tidak berpenghuni," komentar Tyler.
"Apa mereka telah pergi dari rumah ini?" tanya Junsu.
"Bisa jadi," timpal Tyler.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Junsu.
"Kalian semua berpencar! Telusuri rumah ini!" perintah Tyler.
"Baik!" jawab Junsu dan rekan-rekan lainnya.

Junsu dan rekan-rekan lainnya berlari ke dalam ruangan, meninggalkan Tyler yang berdiri di ruang tamu. Ada yang ke kamar-kamar, ke ruang tengah, ke kamar mandi, ke ruang makan, ke dapur, ke halaman samping, ke halaman belakang, dan tempat-tempat lainnya. Sementara itu, Tyler mengambil smartphonenya lalu membuka pesan yang ia terima dua jam lalu dan membaca kembali isinya.

'Apa ini jebakan? Atau benar-benar informasi yang salah?' gumamnya dalam hati, mencerna informasi yang tidak masuk di akal ini. Ia genggam erat smartphonenya lalu berjalan keluar rumah.

Sesampainya di luar rumah, ia amati sekitar rumah tersebut. Di Sekitarnya hanya kebun dan jauh dari rumah penduduk. Hal itu membuat Tyler memicingkan kedua matanya. Ia merasakan seperti dejavu. Ia pun kembali diam, berpikir kemudian ia pun tersentak kaget.

'Jangan-jangan....'

Dan ia kembali ke dalam rumah sembari berlari.

Sementara itu....

Perjalanan menuju kota yang dituju oleh Dolly dan Hye Jin masih cukup lama, kurang lebih tiga jam lagi. Selama perjalanan menuju kota tersebut, mereka manfaatkan waktu senggang mereka untuk berkutat dengan diri sendiri. Ya, sebenarnya itu bisa mereka lakukan di waktu lain, nanti malam misalnya. Tetapi, melihat kondisi masing-masing yang tidak mungkin untuk bercengkerama, maka inilah jadinya.

Dolly sendiri tampak sedang asik melamun, entah melamunkan apa sementara Hye Jin mendengarkan lagu yang diputar di radio dalam Mobil Tobot D. Lagu yang diputar kebetulan adalah lagu barat kesukaannya yang berjudul Little Do You Know by Alex and Seira. Tanpa Dolly sadari Hye Jin bersenandung.

Six Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang