Suasana hening,
Hanya ada tukang mie ayam keliling,
Dengan suara ketukan piring,
Tapi itu sajapun tak cukup untuk memecahkan hening,
Tapi untuk memecahkan sebuah piring ? Aku rasa iya.
Aku melamun,
Bukan lain lamunan itu tertuju pada manusia unik itu.
Apakah kamu akan puas jika aku lamunkan saja?
Aku bertanya tanya seolah olah dia sedang berada didepanku.
Aku harap datanglah,
Tak usah membawa apa apa,
Cukup dirimu saja,
Itu sudah lebih dari hal tak terduga.
Jangan membuatku terus melamun,
Ini malam, kalau aku kerasukan bagaimana?..
Lamunan ini terus tertuju pada mu,
Yang masih saja menjadi arah mata anginku.
Malam saksi,
Lamunan ku terus berjalan,
Tapi diri mu tak akan merasakan,
Sungguh aku mengalami sebuah kerinduan.
Teruslah bernafas,
Jangan mati dulu,
Karena aku belum puas,
Untuk membuat lamunanku terwujud nyata, agar tidak hanya menjadi sebuah usang, yang akan hanya menciptakan sebuah debu.
Untukmu,
Dariku,
Lamunanku,
Tertuju, padamu....
Ironmem'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semestaku
Poetry"Semestaku, dimana tempat aku hidup tapi kadang merasa tak hidup."
