Gadis itu menyibak tirai kamarnya. Dengan sorot mata malas, ia memandang matahari yang sudah mulai terbit
Kamarnya bisa dikatakan berantakan untuk ukuran anak perempuan. Buku komik tak tertata di atas meja, disertai laptop yang masih menayangkan anime dari semalam
Pekerjaannya terbengkalai, ia lebih memilih untuk menonton anime semalaman
Tiba-tiba ponselnya yang berada di atas meja berdering
Dengan malas-malasan, ia beringsut mengambil ponselnya
"Halo?"
"Ze, lo ada dimana? bos udah nyariin lo daritadi! lo mau dapet SP lagi?!"
"Uhuk uhuk—ekhm, sori nay, kayaknya hari ini gue izin dulu deh. Lagi gak enak badan"
"Ya ampun ze, makanya jaga kesehatan. Ya udah deh, nanti gue bilangin. Gws ze"
"Hm, makasih banyak nay"
"Yo, gue mau ngurusin kerjaan dulu nih. Gue matiin ya?"
"Hm"
Tut
Tadi itu yang menelpon nay, teman kantornya. satu tim. tim pengembangan
Sebenarnya ia gak sakit. Seratus persen sehat wal afiat. Bahkan dia masih sanggup ngangkat kontener pake satu jari
Zeky, atau lebih lengkapnya Zekya Ramdhani Putri. Gadis itu terbiasa berbohong untuk menutupi masalahnya. Meskipun, ia hanya melakukannya disaat terpaksa
Sebutan gadis mungkin gak cocok buat zeky. Pasalnya, ia genap berusia dua puluh dua tahun ini.
Nasibnya memang bagus, setelah lulus kuliah. Ia langsung mendapat pekerjaan di tempat yang sudah jauh-jauh hari ia lamar
Tapi kegigihannya benar-benar berbeda jauh dengan nasibnya. Sifatnya yang malas-malasan itu tidak disangka oleh siapapun akan membuahkan nasib yang begitu cerah
"Hoaaam"
Zeky pun beringsut dari tempat tidurnya. Menutup laptopnya yang masih komat-kamit jepang. Merapikan sederet komik yang adul-adulan diatas rak
Tak lama, ia menguncir rambutnya. Mulai melangkah ke wastafel untuk mencuci muka dan menyikat giginya
Sendirian, ia terbiasa menghadapi situasi seperti ini setiap harinya. Kedua orang tua 'sinting'-nya itu benar-benar gila kerja
Setelah itu ia membuka lemari dapur. Mengambil sebuah mie instan cup yang memang ia stok di dapurnya
Makanan sehari-harinya memang hanya mie instan. Selain karena kedua orang tuanya yang gila kerja, zeky gak pernah bisa nyalain kompor
Memang, segitu parahnya zeky sebagai sosok perempuan. Terbukti, air panas untuk mie-nya saja ia peroleh dari dispenser
Setelah itu zeky membawa mie-nya ke kamarnya. Mengatur meja kerjanya, dan menyiapkan steker untuk men-charger laptopnya
Tak lama, ia membuka laptopnya kembali. Kali ini bukan untuk menonton anime seperti yang sudah-sudah. Kali ini ia benar-benar akan menyelesaikan pekerjaannya
"SEMANGAT ZE! ITADAKIMAAAASU"
Dan tentunya, ia mengerjakannya sambil melahap mie instannya
Inilah guna kebohongannya, menangkis kemarahan bosnya dari pekerjaannya yang terbengkalai
□□□
Menuntaskan sebuah pekerjaan memang bukanlah hal yang mudah. Membuat presentasi kebut-kebutan juga bukan hal yang bagus
Apalagi sekarang bukan jaman purba lagi, semuanya sudah canggih dan praktis. Jika jaman dahulu untuk bolak-balik Indonesia-Belanda butuh waktu ber-bulan-bulan, sekarang hanya dalam kurun waktu kurang dari seminggu, kita dapat bolak-balik Indonesia-Afrika
Tapi bukan masalah itu yang sekarang ingin dibahas, masalahnya adalah Zeky dikabari rekannya bahwa ia harus segera mengirim file presentasinya lewat email kepada atasannya
Zeky jadi menyesal hidup di jaman minellium seperti ini. Andai saja tidak ada email atau apapun yang sejenisnya itu, pasti ia gak perlu kocar-kacir seperti ini
Memang dasar zeky tak tau di untung, padahal ia bisa berbohong seperti tadi itu juga berkat kemajuan teknologi. Bodoh sekali
"Engh.. Selesai juga!" Zeky mengulet-kan tubuhnya sebentar, mengurangi rasa pegal yang hinggap di bahu dan lengannya
Ia berkutat dengan laptopnya dari pagi sampai matahari hampir tenggelam kembali. Dapat dibayangkan, ia izin saja pekerjaannya sebanyak ini, bagaimana jika ia harus ngantor?
Gak terbayang, ia akan pulang tinggal nama. Ngeri
Zeky segera membereskan sisa sampah-sampah camilannya yang berserakan. Beginilah kejadiannya setiap ia berkutat lama-lama dengan laptopnya
Setelah membereskannya, ia segera merapihkan kuncirannya yang awut-awutan. Pergi ke wastafel kembali untuk menyegarkan wajahnya
Sekembalinya ke kamar, ia memeriksa ponselnya
"Loh?" Zeky mengernyitkan keningnya.
15 panggilan tak terjawab dari Nay
"Ada apa nih?" batin zeky bergemuruh, tak biasanya temannya menelpon sampai sebanyak ini
Drrr drrrr
Tiba-tiba ponselnya bergetar kembali. Memang sedari tadi ponselnya berada dalam silent mode. Makanya ia tak tau jika ada panggilan sebanyak itu
"Nay?" Tak pikir panjang, zeky pun segera mengangkat telpon tersebut
"Halo"
"Hm, Ze! Lo kemana aja dari tadi? Oh iya, ini gue sama bos lagi otw ke rumah lu. Katanya ada yang mau di omongin, sekalian jenguk lo juga"
Deg
Rasanya jantung zeky mencelos saat itu juga. Bingung apa yang harus dilakukannya
"Ze, halo? Zekyyy— Oi! Ze!"
"Hm, i-iya nay? Engh.. lo dadakan banget, gue—"
"Yahelah ze, gue udah otw, masa lo mau ngusir gue?"
"Bu-bukan gitu masalahnya, rumah gue beranta—"
"Udahlah, gapapa, wajar, gue maklumin. Pokoknya lima menit lagi gue sama bos sampe. Babay"
Tut
"Mampus!"
□□□
a/nNgwehehehe, bikin story baru mulu dah gue :') Gapapalah ya, iseng-iseng juga gue
fyi,
章 : bacanya shō (しょう) artinya bab;pasal
wkwkwkwkwk, biar nambah pinter gitu kan. Kali aja ada yang baca judul terus bertanya-tanya
ini apaan? what is this? ige mwoya? kono wa desuka? maa hadza?
Maklum, cita-cita kuliah di oxford, jadi international language kaya gini
nGWAHAHAHA
Terus kalo ini
嘘 : bacanya uso (うそ) artinya bohong
Berterimakasihlah sama gue, berkat gue, kalian jadi pandai kanji B)
nGWEHEHE
Btw, karna udah di ajarin kanji, vote donk
HaHaHa
Jaa na~
*efek kebanyakan nonton anime /hadeh
KAMU SEDANG MEMBACA
unmei
RandomCerita random tentang Zeky, si cewek remahan chiki di mata Rendra, sang bos