SOMEDAY [Ooh Sehun]

VII

SOMEDAY

-

Polos diluar belum tentu di dalam:v

-

-

Happy Reading❤️

Masih ingat di dalam pikirannya bagaimana tangannya mengerayangi tubuh seksi nan mulus itu. Ah, sial! Lagi-lagi ia mengumpat kenapa tidak langsung menerkam Sarah.

"Wajahnya yang cantik, badannya yang bagus. Ah, aku bisa gila hanya membayangkannya. Tapi dia tidak ingat bukan kejadian itu? Aku cemas kalau dia ingat dan berani macam-macam."

Jim menelentangkan badan di atas kasur empuknya. Ia benar-benar kesal kenapa satpam gila itu tiba-tiba nyelonong masuk. Ada yang aneh. Itu tidak menunjukkan kode etik hotel yang baik.

"Sial! Saking nafsunya aku tidak sempat menyicipi bibirnya dan kulitnya yang mulus."

"BANGSAT!"

Jim asyik menyesal karena tidak menuntaskan Sarah. Ia tidak tahu kematian sudah menghampirinya.

***

"Kim Jim, kau dipanggil Kepala Sekolah."

Jim melengos malas, ia asyik bermain game.
"Ada apa?"

"Tidak tahu, disuruh cepat."

Jim memasukkan ponselnya dan berjalan ke arah ruang kepala sekolah. Tidak biasanya paman memanggilnya. Yaps! Yang menjabat menjadi Kepala Sekolah di sekolah ini adalah pamannya. Kim Kijeon.

"Ada apa paman? Tidak biasanya--- awww!!" Jim memegangi kepalanya yang baru saja dipukul oleh Kim Kijeon.

"Kurang ajar! Apa yang kau lakukan hah?!"

Jim meringis kesakitan. Ia mendelik kesal sebelum melihat ponsel yang menampilkan perbuatan bejatnya tiga hari yang lalu.

"What the fu*k?!"

Jim merampas ponsel itu. Menampilkan adegan dari ia memberi obat di dalam minuman itu sampai membawa Sarah ke kamar hotel.

"Siapa brengsek yang melakukan ini?!"

Kim Kijeon menampar Jim. Ia menarik kerah bajunya sampai Jim terseok.
"Kau mencari masalah dengan orang yang salah Kim Jim."

Terduduk di lantai, setelah pamannya menampar nya untuk ke sekian kali.

"Sarah Barrack. Kau tidak tahu siapa dia hah?!

Jim menggeleng takut.

"Leonard Barrack. Cucu pemilik sekolah ini."

Barrack?! Serius?! Betapa bodohnya ia tidak tau nama belakang Sarah, jadi ini yang dibicarakan anak sekelas, kenapa ia tidak tahu?!

"Kau tenang disana. Orang suruhannya  akan datang." Kim Kijeon selaku Kepala Sekolah merapikan jas nya dan berdiri dengan gemetar di depan pintu.