Since That Day

3.9K 471 100
                                    

Official Soundtrack: Taeyeon, DEAN • Starlight

Siang itu Seoul begitu panas. Rasanya pendingin udara pun seolah-olah kehilangan fungsinya. Sungguh, Sehun bertanya-tanya berapa suhu kota tempat dia lahir ini. Sampai-sampai AC mobilnya nyaris tidak mempan padanya.

Sialnya, Sehun harus terjebak di lampu merah yang entah mengapa agaknya sedikit lama durasinya. Ini bisa membuat Sehun gila. Ditambah lagi pikirannya bercabang pada setumpuk pekerjaan yang akan menantinya di kantor.

Sehun melirik marka jalan itu dan rasa semangat mendadak menggerogoti saat lampu itu menunjukkan warna khas rumput segar. Hijau.

Sehun sudah siap menginjak pedal gas namun seorang gadis mendadak menyebrang dengan seenaknya. Hal itu sontak membuat Sehun kesal dan menekan klakson dengan brutal.

Bunyi klakson Sehun yang nyaring jelas mengundang si gadis menghentikan langkah tepat di depan mobil Sehun. Dia menoleh ke arah Sehun yang berada di dalam mobil kemudian melepas sebuah senyum paling manis yang dia miliki.

Itu membuat Sehun otomatis terdiam, dia tak menyangka akan menemukan senyum seindah itu di siang hari yang panas seperti ini. Sehun bahkan tak berkedip sakin terkesimanya dengan cekungan alami yang menghiasi wajah jelita gadis itu.

Setelahnya gadis itu kembali bergegas berlari ketika suara klakson mobil mulai berseru-seru. Sehun juga tersadar bahwa sejak tadi dia menghalangi jalan kendaraan lain. Sehun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tapi tidak dengan jantungnya yang nyaris meledak.

Konyol memang memang mengakui hal ini. Tapi, Sehun berani bertaruh pada dunia bahwa ini adalah; cinta pada pandangan pertama. Tapi, bagaimana caranya dia bertemu lagi dengan gadis itu?

Menghitung peluangnya entah mengapa membuat kerja jantung Sehun semakin meningkat saja.

👨👨👨

Bukan perkara mudah bagi Sehun untuk menghadapi ibunya yang selalu menuntutnya untuk segera menikah. Sehun juga ingin, apalagi semua sahabatnya sudah mendahuluinya. Hanya saja, dia belum menemukan gadis yang tepat. Dia menanti kemunculan gadis yang dia temui di lampu merah itu, barangkali.

Seperti hari ini, Sehun lagi-lagi menghadiri sebuah makan malam dengan keluarga kolega bisnis ayahnya yang ujung-ujungnya akan membahas mengenai perjodohan. Bukan sekali atau dua kali Sehun menjalani rencana bodoh kedua orangtuanya. Dia sudah tahu siasat tidak masuk akal ini, apalagi Ibunya yang sudah tidak betah melihat dirinya melarat akan kisah romansa

Sialnya, sebagai putera yang baik, mau tak mau Sehun harus hadir guna memberi kesan yang baik pada teman-teman ayahnya. Meski jengkel saat Sehun dipaksa berkenalan dengan para gadis sosialita yang iris matanya bagaikan logo dollar, Sehun tetap menghadiri jamuan makan malam.

Sehun baru saja masuk ke dalam ruangan VIP sebuah restoran yang menjadi tempat keluarganya dan keluarga Bae (kolega ayahnya) makan malam.

Sehun melangkah masuk dan memberi salam dengan sopan. Tetapi, tatkala hendak mengisi kursi kosong yang jelas adalah kepemilikannya, Sehun seolah-olah dipaksa dijadikan patung karena eksistensi sesosok gadis manis yang tentu saja tidak asing di kedua netranya.

Sehun berdeham sebentar menyadari dirinya yang terkesima sejenak kemudian menduduki kursi kosong yang berada tepat di gadis yang memakai gaun berwarna hitam off shoulder itu secepat mungkin sebelum para orang tua heran melihatnya.

His Loveable Wife | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang