Namanya zein

242 15 0
                                    

Benar kata febby, ada anak baru yang akan ditempatkan di kelas ku. Entahlah.. Sepertinya dia akan menjadi most wanted. Belum sempat masuk kelas saja, anak perempuan di kelasku ramai memperbincangkan dia.

" Audrey... Omaigaatt, bentar lagi ada personil cogan baru setelah daffa dan robert, gua ngetep anak baru itu pokoknya"
"Yehh jessie, ga bisa gitulaahh.. Nge Hm-in orang aja, emang dia punya lo? liat aja nanti, gua bakal dapetin dia. "

Itulah perbincangan perempuan-perempuan dikelas ku, yang terkadang menghabiskan waktu seharian hanya karena masalah cowoK. Hm.. Apa untungnya sih? Disibukan dengan pikiran yang tidak penting? Astaghfirullah.. Semoga saja mereka sadar.

Kutunggu pelajaran dimulai, tapi lama sekali. Tidak biasanya pak Heri datang telat, ah yasudahlah.. Aku ingin membaca buku dulu.

"Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh. "
"waalaikumsalam warrohmatullahi wabarokatuh."
"Baik anak-anak, disamping bapak ini ada seorang per-
"Laki itu pak.." tukas gilang
" Iya, maksud saya itu.. "

Aku masih asyik dengan buku bacaanku.

" Eh, li.. Liat kedepan deh, itu bukanya cowo yang nabrak kamu tadi ya?"

Aku langsung menutup mukaku dengan buku.

"Ih, beneran na?"
"Beneran," Aina menatapku heran "Ngapain li, nutup-nutupin muka pake buku? Ada setan apa, sini aina usirin. "
Aku sedikit merendahkan suaraku "Sut.. Jangan berisik dong, nanti ketauan pak Heri. "

"Heh..itu aina sama siapa itu, yang nutupin mukanya pake buku?"

Benar saja dugaanku, langkah kaki pak Heri menuju meja kami.

"Kalian ini, ada yang bicara didepan itu dihormati, jangan ngobrol !!" pak heri sedikit meninggikan volume suaranya, membuatku semakin gelisah

"Aduh ya Allah, selamatkan hambamu ini. " aku memohon
"Maaf pak, bisa kita lanjut perkenalannya? Dikhawatirkan waktu pelajaran habis pak. "
Pria yang berada di depan sepertinya sudah tidak sabar menunggu, dan mungkin tidak mau melihat murid dimarahi gurunya di saat hari pertama sekolahnya.
Hm.. Mungkin saja, aku hanya ingin berprasangka baik.
"Yasudah lanjutkan".
"Hm.. Perkenalkan nama saya Zein''belum sempat bicara panjang, anak anak perempuan sudah rusuh.
"Nama panjangnya dong Zein", ujar Audrey
"Ttl juga sekalian" ujar temanku lainya
"Mifa mifa... "
"Mafa nya juga."
"Muhammad zein al-faruq."

Pertanyaan dari para teman perempuanku tak dijawab olehnya. Kelihatanya dia begitu dingin.

"Ya.. Kita sudahi saja perkenalan ini, untuk kamu zein. Silahkan menepati bangku."

Spontan mataku mencari meja kosong.

"Apa? Hanya ada satu kursi yang kosong disini," batinku

Aku semakin menutupi mukaku dengan buku.

Zein mendekati bangku didepanku.

"Gak usah ditutupin kali, gua dah tau siapa lo.?
"Haduh, mati aku."



AlianaWhere stories live. Discover now