2. arkan kampret

27 3 0
                                    

Cintaku inginkan kau
Menjadi milikku
Cintaku tak perlu ku ungkap kepadamu
namun perasaanku jadi tak menentu karna kau slalu ada dibenakku

Sedang apa dimana?
Dan bersama siapa?
Bilaku tiada hampa dan sepi yang kurasa
Bila tak bersamanya, hati ini selalu bertanya adakah rasa ini sama munginkah kau juga cinta.

Tak disadari, air mataku mulai turun menghayati lagu yang sedang kunyanyikan. Petikan gitar terus mengalun indah bagi yang mendengar.

Hari ini, dikelasku melakukan ujian praktek memainkan alat musik. Dan aku memainkan gitar tadi, dan sekatang waktu belajar berganti menjadi istirahat. Aku disuruh mengembalikan gitar yang dipinjam dari ruang musik sama pak bambang.

Dan disinilah aku sekarang, diruang musik. Tapi nya aku ingin cepat-cepat pergi, tapi tubuhku malah melakukan hal lain. Mengambil kembali gitar itu dan duduk dikursi didekat jendela, sebab ruangan ini terletak dilantai dua. Dan aku malah menyayikan lagu milik ashira ku cinta nanti.

Andaikan rasa ini bisa ku ungkapkan
Mungkin akan membuatmu luluh dan terkesan. Tapi ku tau ini belum lah saatnya
Cukup ku pendam dan merindu dalam
  diam

Lagu ini sangat pas dengan apa yang ku rasakan saat ini, dan entah kenapa bayangan saat pagi tadi kembali berputar dikepalaku.

Tanpa maudy sadari, mic spiker yang biasanya digunakan oleh para anggota band sma ini untuk menghibur penghuni sma ini diwaktu jam istirahat, tengah hidup dan nanyiannya sudah sampai ditelinga para murid dan beberapa guru.

Begitu juga ditelinga seorang arkan dermawanto. Arkan tengah bersandar diluar pintu ruang musik, dari suara yang didengar ini, dia dapat merasakan emosi didalam nanyaian wanita yang belum dia ketahui siapa.

Arkan menutup matanya menikmati lagu yang dibawakan oleh wanita didalam ini. Dan dia akan masuk jika wanita itu sudah berhenti bernyanyi.

Kau akan kucinta
Nanti...
 


C

eklek...

Maudy segera berdiri dari duduknya saat mendengr pintu dibukaa dan menimbulkan decitan yang cukup kuat. Maudy segera meletakkan gitar diatas kursi yang didudukinya. Maudy menundukkan kepalanya, ia takut dimarahi oleh cowok yang tengah berjalan kearahnya.

Maudy tau sipa cowok ini, dia arkan. Ketua band yang terkenal pemarah, nakal dan tukang buly

"Nama lo siapa?" Tanyanya

Maudy menatapnya. Namun, jawaban yang maudy berikan tidak menjawab pertannyaan arkan

"A.aku...minta maaf udah pa-" " gue tanya nama lo ?!" Potong arkan kesal

"Lo udah negrusak jadwal anak band untuk tampil. Lo tau" lanjut arkan kesal

Maudy menatap arkan bingung. Seakan mengerti, arkan menjawab tatapan maudy

"Lo lupa atau nggak tau, speker disini masih aktif  dan suara lo barusan udah terdengar dipenjuru sekolah" bisik arkan dan membuat maudy melotot

Untung aja aku nggak ngomong yang aneh-aneh tadi -batinnya bersuykur

Arkan melewati maudy dan mematikan speker diruangan ini. Dan kembali dihadapan maudy.

"Karena lo udah ngerusak jadwal tampil anak band, maka lo harus jadi vokalis diband gue"

"Enggak. Maudy nggak mau" tolak maudy cepat

"Oh, nama lo maudy. Cantik juga, tapi sayangnya gue nggak nerima penolakan" ucap arkan dengan seringaian dibibirnya

Maudy kembali ingin menolak namun,

Cup

bibirnya tak jadi berucap saat arkan yang tiba-tiba mengecup pipinya dan berlari pergi.

"ARKANNNN!" Teriak maudy marah kearkan yang telah mencium pipinya.

"Hahaha" gelak tawa arkan terdengar ditelinga maudy dengan cepat ia mengejar arkan sambil membawa botol minum yang dia jumpa diatas meja disampingnya.


Lady KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang