Bel sekolah sekitar 5 menit lagi berbunyi,menandakan gerbang akan segera ditutup dan upacara bendera akan segera dimulai. Zulfa berlari dengan cepat melewati gerbang sekolah yang hampir tertutup itu. 'Huh on time gue' batin zulfa. Zulfa selalu datang on time kesekolah bahkan saat hari pertama masuk sekolah pun.
"Hai zulfa sayang..udah lama nggak ketemuu aduuhh gue kangen banget ama loo". Teriak amel saat zulfa masuk kedalam kelas. Sebenarnya kelas udah kosong karna semua sudah standby di lapangan,tapi karna ke on time an amel dan zulfa,jadi mereka masih dikelas.
"Ihh apaan sih lo,jangan bikin gue jijik deh". Geli zulfa. Sambil berjalan menuju lapangan. Mereka baris paling belakang karna mereka mempunyai phobia tersendiri. Amel tidak bisa berdiri lama-lama dengan serius tanpa berbicara ataupun bergerak,sama seperti zulfa. Jadi mereka memutuskan untuk baris dipaling belakang agar bisa puas mengobrol. Oh ya satu lagi phobia yang zulfa punya ,ia tak bisa melihat keramaian yang sesak,lebih tepatnya ia tak bisa berada ditengah kerumunan manusia. Jika zulfa telah berada diposisi itu ia lebih memilih menunduk untuk melihat tanah saja,bahkan terkadang saking tak kuat nya zulfa menahan pusing,sesak,takut nya ia sampai tumbang dan otomatis terduduk lemas ketanah.
"Wahahahah ckckckck". Tawa cekikikan amel dan zulfa membuat Randi yang sedari tadi di samping zulfa risih,padahal randi juga ikut tertawa bila mendengar kata kata lucu dari mulut zulfa.
"Syuuttt,lo diem nggak atau gue panggil osis biar lo kena hukum!". Ancam randi pada zulfa,entah itu candaan atau serius zulfa tak tau.
"Apasih ran,kan lo juga ikut ketawa tadi kok malah nyalahin gue". Protes zulfa.
"Makanya lo diem biar gue nggak ikut ketawa". Bentak randi dan langsung fokus menghadap kedepan.
'Ih dasar randi ngerusak mood orang aja,kan gue ketawa nya bareng amel ngapa cuman gue yang diancem suruh diem'. Batin zulfa kesal.
"Zul..zul..kok lo diem sih temenin gue ngobrol dong". Bisik amel. Dan baru saja zulfa ingin mengobrol dengan amel,randi langsung menoleh sinis ke zulfa. Kemudian randi menoleh kedepan dan terkekeh,dalam hatinya dia senang karna zulfa tunduk padanya,namun randi tidak tau phobia yang diderita zulfa. Untung zulfa bisa menahannya walaupun keringat dingin terus mengucur ditubuhnya,sedangkan amel terus mengobrol dengan dona teman sekelas mereka.
Ternyata setelah upacara selesai mereka tak langsung dibubarkan melainkan disuruh berkumpul ditengah lapangan untuk mendengar pengumuman pemenang lomba lomba apalah itu. Semua orang menggrumpul ketengah membuat zulfa sesak pusing makin menjadi,amel telah pergi entah kemana dan yang ada disampingnya sekarang adalah randi. Randi melihat tampang zulfa yang pucat dan wajahnya yang penuh keringat dingin. Zulfa menunduk diam,kakinya gemetar menahan ketakutan,pusing,dan sesak. Zulfa sudah tak tahan lagi dan langsung ambruk ke tanah. Randi yang melihat itupun panik dan langsung menarik tangan zulfa yang lemas,namun zulfa sudah benar benar lemas ia tak sanggup lagi untuk berdiri meskipun tangannya ditarik sekalipun.
"Eh zul zul lo kenapa?". Tanya Randi cemas. Zulfa tak menjawab,tubuhnya bergetar,phobia nya yang kali ini memang benar benar tak bisa ia tahan.
"Gu..gue...pho..phobia ran.. tolong.. gue nggak sanggup". Kata zulfa gemetar.
"Phobia??". Randi bingung 'perasaan dari tadi nggak ada yang menakutkan deh'.
"I..iya..nanti gue jelasin yang jelas bantuin gue keluar dari keramaian ini".
Randi lalu menggendong zulfa,untung saja zulfa memiliki badan yang langsing, jadi randi bisa menggendongnya,kalau tidak mungkin randi akan meninggalkannya.
"Huuhh,akhirnyaaa". Teriak randi,ia membawa zulfa kekantin sekarang. Mereka tidak peduli akan ketahuan dengan osis atau tidak yang penting sekarang adalah Zulfa. Dilihatnya sekarang zulfa yang gemetaran dan keringat dingin,randi langsung berinisiatif membelikan zulfa air dingin.
"Nih minum dulu".
Tanpa berkata apapun zulfa langsung minum air yang diberikan randi."Hah sumpah deh sesek banget gue tadi". Teriak zulfa setelah meminum air itu sampai habis.
"Emang lo phobia apa sih?". Tanya randi penasaran
"Gue tuh phobia sama gelap..".
"Gelap?? Lah kan tadi terang?!". Potong randi
"Hee tar dulu gue belum selesai ngomong".
"Jadi selain phobia sama gelap gue itu paling nggak bisa berdiri lama lama tanpa bicara ataupun gerak".
"Jadi tadi?? Lo lagi nahan phobia lo??".
"Ya iyalah,gue tuh lagi males berurusan dengan osis".
"Selain itu gue juga phobia kalo lagi ditengah keramaian kayak tadi,biasanya gue milih nunduk,diem,dan biasanya gue nyender sama amel,cuman tadi amelnya tiba tiba ilang dan gue udah nahan dari upacara tadi,jadi ya gue langsung gitu deh". Jelas zulfa
Randi langsung menunduk,ia menyesal karna telah mengancam zulfa tadi,padahal bila zulfa melanggarnya pun randi tak akan berani mengadukannya ke osis.
"Sorry ya gu..gue..nggak bermaksud...".
"Udah santai aja kali". Potong zulfa.
"Oh iya ini sama dengan bolos dong ran!". Zulfa baru sadar kalau ia sekarang berada dikantin saat acara dilapangan masih berlangsung.
"Ya udah,lagian juga udah terlanjur,kita duduk aja disini dulu,dari pada keluar entar ketawan lagi". Kata randi.
***
"Eh zulfa lo dari mana aja? Kok ilang sih perasaan tadi lo dibelakang gue deh". Amel heran karna sahabatnya itu tiba tiba menghilang setelah upacara.
"Phobia gue kumat tadi". Jawab zulfa,ia sedikit kesal dengan sahabatnya itu bisa bisa nya amel meninggalkan zulfa ditengah keramaian seperti tadi.
"Astaga!! Gue lupa zul, maaf yaa,terus gimana?? Kok lo bisa keluar dari phobia lo??".
"Untung aja ada randi,dia langsung gendong gue pas gue udah keduduk ditanah,trus dia bawa gue kekantin deh". Potong zulfa
"Emang dia tau lo phobia gituan?".
"Enggak,tadi dia nanya gue kenapa,trus gue jawab phobia gue kumat,trus gue bilang bantuin gue pergi dari keramaian. Eh tau taunya dia malah gendong gue kekantin hehehe". Jawab zulfa
"Kok lo tumben nggak bisa nahan sih?? Emang nya tadi lo kejepit ya?". Tanya amel
"Ya gimana nggak tahan,tadi pas upacara gue diem aja,itu aja udah bikin gue keringet dingin,trus selesai upacara mendadak orang pada gerumbun. Pusing,sesek,takut semua jadi satu, gimana gue nggak tumbang tadi,untung nggak pingsan". Jawab zulfa panjang lebar
"Udah tau gitu masih juga lo diem tadi pas upacara".
"Gimana nggak diem,orang randi ngancem gue kalo nggak diem".
"Dasar lo, nurut aja kata randi".
***
Hai gaiss, tumben kan aku bikin cerita nyampe 1000an world👏 lagi mood aja gitu hehehe.
Jangan lupa klik tombol bintangnya yach💋💕