4 - Best Buddies

15 3 0
                                    

Hyesoo P.O.V

Aku, Jimin dan Taehyung adalah teman satu angkatan di SMA yang sama. Aku berada satu kelas dengan Taehyung dan Jimin di kelas sebelah yang kebetulan satu kelas dengan Minyoung walau mereka tidak terlalu akrab seperti denganku.

Kami sering berkumpul dan mengerjakan tugas bersama, meskipun Jimin dan Taehyung sudah semakin jarang ikut bersama ketika mereka memutuskan tinggal di dorm trainee. Tetapi kami masih berteman baik dan bersahabat hingga sekarang.

Jimin dan Taehyung sering pergi bersamaku, menghabiskan waktu di taman hiburan, berbelanja makanan-makanan ringan pinggir jalan, berkaraoke bersama menyanyikan lagu-lagu yang membuat suara kami hampir hilang karena berteriak-teriak dan tertawa bersama.

Taehyung adalah manusia jahil, sangat berperasaan, suka bersikap manja kepadaku dan Jimin,  sangat pemilih makanan, atau tidak mau mengerjakan tugas sekolah kamu kalau kami tidak bersama-sama melakukannya.

Tidak berbeda jauh dengan Taehyung, Jimin juga jahil dan suka bercanda hingga sasaran kejahilannya sampai badmood, tetapi ia jarang bersikap manja seperti Taehyung. Ia sangat ingin dianggap sebagai laki-laki dewasa yang kuat maka dari itu sejak umur 17 tahun ia sangat suka berolahraga dan membentuk otot tubuhnya.

Tidak berselang saat masa ujian akhir tingkat SMA ku berakhir, aku menjadi trainee idol. Namun siapa sangka masa trainee ku hanya bertahan 3 tahun dan keadaan memaksaku untuk berhenti dan menyerah pada mimpiku menjadi idol dan  memutuskan pergi ke Sydney untuk melanjutkan sekolah.

Di Sydney aku menempuh pendidikan dan tinggal bersama dengan kakak Hoseok yang sedang menempuh program magisternya juga disana yaitu Jung Jiwoo eonni.

Jimin dan Taehyung menyempatkan bertemu denganku sebelum aku berangkat ke Sydney di taman bermain yang biasa kami kunjungi saat masa-masa SMA.

Kami hanya berpelukan singkat bertiga dan saling menyemangati satu sama lain. Dan kami berjanji akan tetap saling berkomunikasi walaupun berpisah jauh.

Saat mendaftar menjadi trainee sesungguhnya aku tidak tau bahwa Jimin dan Taehyung juga ada disana. Aku mengenal Namjoon dan Suga oppa lebih dahulu karena aku hanya mengenal Hoseok oppa di agensi tersebut.

Aku dan Hoseok adalah sepupu. Ayah Hoseok adalah adik dari ibuku, Jung Hyewon. Dan menikah pada tahun 1994 dengan seorang laki-laki pintar lulusan program studi Akuntansi di KAIST Seoul dan bekerja menjadi Kepala Bagian Akuntan di salah satu bank ternama di Korea Selatan bernama Kang Haejong. Memiliki 2 putri yaitu Aku; Kang Hyesoo dan adik perempuan ku yang berbeda 5 tahun dengan ku Kang Haerin.

Pamanku yang merupakan ayah Hoseok juga salah satu praktisi pendidikan yaitu menjadi salah satu dosen di Universitas terbaik di Seoul, dan tentu saja ijin menjadi idol tidak mudah didapatnya.

Begitu selesai sekolahku dan kembalinya aku dari Sydney, aku mencari pekerjaan yang sesuai dengan minatku. Hingga aku bertemu teman SMA ku lagi Choi Minyoung memberiku info tentang perekrutan staff di Sky Entertainment, agensi yang menaungi beberapa aktor dan aktris remaja seperti Kang Bora, Kim Soohyun, dan lainnya.

Berawal menjadi staff manager aktris selama 2 tahun, lalu menjadi wakil divisi management talent. Aku fokus bekerja selama 2 tahun agar bisa memiliki pengalaman dan reputasi kerja yang baik, dan selama itu aku juga belum benar-benar memiliki waktu yang cukup berkualitas untuk bersama sahabat-sahabatku, Jimin dan Taehyung yang juga sedang gencar-gencarnya melakukan promosi, tur konser dan mencetak prestasiny sebagai idol.

          

Taehyung dan Jimin adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Ketika menjadi trainee adalah masa-masa dimana persahabatan kami semakin erat. Apalagi ketika aku harus berhenti menjadi trainee.

Jimin dan Taehyung menemaniku saat aku menangis sendiri di atap gedung agensi saat aku bertengkar dengan orang tuaku dan ketika aku harus berhenti menjadi trainee. Mereka juga meneleponku berkali-kali saat aku sakit setelah 6 bulan pertama aku bekerja.

Taehyung menjadi "tembok" ku ketika aku mengoceh curhat tentang apapun karena dia tidak akan memberikan reaksi yang berarti hanya ekspresi wajahnya yamg berbicara (dan itu sangat imut!). Lalu Jimin sering menemaniku makan ramyeon di restoran favoritnya dan dia akan mengomentari semua curhatanku, dan akhirnya kami saling berdebat satu sama lain, dan setelah dia akan mengatakan
"Sudah selesai ngomelnya? Sekarang kesalmu sudah tersalurkan bukan setelah berdebat denganku? Beres sudah.." ucapnya bangga dengan senyumnya.

18 Februari 2017, itu adalah kumpul perdana kami semenjak aku berangkat ke Sydney untuk kuliah. Saat itu aku hanya sempat bertemu sebentar di dorm Bangtan dengan 5 member nya, tanpa Namjoon dan Suga yang saat itu sedang ada urusan dengan dengan produser mereka.

Saat itu ulang tahun Hoseok oppa dan kami benar-benar melepas rindu dan menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Seokjin oppa, Jungkook dan aku sudah saling mengenal dan akrab selama satu setengah tahun sebelum akhirnya aku keluar dari agensi.

Setelah itu Jimin menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Di dalam mobil tepat setelah sampai di halaman parkir apartementku, Jimin secara tiba-tiba menggenggam tangan kananku.

"Niga jinjja joahaeyo, Hyesoo-ya.."
Itulah yang ia katakan ketika aku tanya apa maksudnya dia menggenggam tanganku dan ingin jujur padaku sambil menatapku sangat dalam.

Aku tidak habis pikir apa yang merasukinya hingga bisa mengutarakan hal tersebut. Jimin belum sempat mengatakan bagaimana dia suka padaku, atau kapan, atau apalah aku tidak mau tau saat itu. Aku benar-benar kaget dan kesal dengannya.

"Neo...??? Mworago??? Yaa?! Jimin-a?!! Neo Micheosseo?"
"Hyesoo-ya... Coba dengar dulu,"
"Jimin! Aku gak mau dengar apa yang kamu mau bilang lagi. Pulanglah sekarang."

Aku keluar dari mobilnya dan cepat-cepat masuk ke dalam lift, dan setelah itu selama sebulan aku merasa canggung di dekatnya. Bahkan aku sampai cepat-cepat pulang saat Suga oppa ulang tahun, hanya sempat minum lalu pergi dengan alasan aku harus lembur agar tidak berlama-lama disana.

Ulang tahunku di bulan April tahun 2017 kemarin adalah momen aku dan Jimin 'kembali' ke suasana awal. Seolah Jimin tidak pernah melakukan hal itu padaku.

Tentu saja setelah kami berbicara panjang lebar di telepon saat dia mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

"Jimin-a, kau adalah orang terdekat setelah keluargaku. Kau dan Taehyung adalah orang dekatku yang sangat penting bagiku. Selama ini kenangan kita dan semua hal yang sudah kita rasakan, apa kau tega semua itu akan berubah menjadi benci dan hal yang kau acuhkan ketika kita berdua akhirnya berpisah setelah memutuskan saling mencintai dan berpacaran? Kau mau mengalami itu semua? Rasa canggung di dekatmu selama satu bulan kemarin sudah cukup membuatku tersiksa. Aku tidak mau mengalaminya lagi Jimin-a.."
"Hyesoo-ya... Aku tidak mau kau membenciku dan menjauhiku seperti kemarin.." Jimin hanya bisa mengucapkan kata-kata itu berulang-ulang, terdengar seperti orang linglung dan sedih.
"Ya sudah.. Kita anggap itu tidak pernah terjadi ya.. Aku menyayangimu sahabatku, kumohon jangan berubah dan bertahanlah untuk jadi sahabatku selamanya.."

Tetapi hari ini, 7 Juni 2018, ia mengatakan lagi hal itu. Mengungkapkan perasaan yang harusnya sudah dia buang jauh selama setahun ini, tapi ia tetap menahan itu bahkan mengutarakannya lagi. Aku tidak bisa berfikir aku harus bagaimana lagi kepadanya.

Perhatian Jimin ke sahabatnya Taehyung aku rasa sama seperti yang Jimin lakukan kepadaku. Namun aku sekarang sadar bahwa semua itu juga berubah seiring waktu, ketika perasaan Jimin semakin besar terhadapku. Aku tidak bisa memahami apa yang sebenarnya dia rasakan dan pikirkan hingga memutuskan untuk menyukaiku.

Dia menciumku dengan berani kali ini, tapi aku tidak dapat mengelaknya. Mungkin, otak dan hatiku sudah cukup lelah untuk berdebat tentang bagaimana aku harus bersikap kepada Jimin.

"Setidaknya, mungkin aku harus memberikan satu kesempatan untuknya..."












Ring...ring....

"Yeoboseyeo?"
"Yaaa ..! Kang Hyesoo!! Neo eodiga jigeum?"
"Oh Oppa! Ada apa? Aku di apartement sekarang. Waeyo?"
"Jangan kemana-mana. Jangan keluar ya. Kau diam saja di apart saat ini."
"Eoh?? Yoongi oppa..??" aku diam sejenak... "Oppa dengan Hoseok oppa mau kesini??"




-
-
-
-
-

Trapped in the MazeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora