GENGS - 24

429 18 18
                                    

HAPPY  READING, BABE🙌
Give me your voted and comment, yeah!
.
.
.

Jam kampus telah selesai dari awal tapi tugas dari Pak Jojo masih belum tuntas bagi Lia dan teman-teman. Semuanya menghela nafas lelah melihat berbagai selembaran kertas didepan meja praktek.

"Ini ngapa kagak kelar-kelar ya, heran!" Gerutu Tomi yang berapa tepat di samping Lia seraya menyelipkan pensilnya di telinga.

"Ngegerutu mulu sih lu, jadi kagak kelar-kelar tuh sketsa. Buru, Deadline iniii!" Seru Chika yang melemparkan bola kertas tepat mengenai wajah Tomi

"Etdah, lu cewe kasar amat sih. Sakit tau tuh kertas kena muka gue" Adu Tomi seraya mengusap wajahnya

"Dasar lebay! Nggak apa-apa tuh bola kertas kena muka lu, biar yang ancur tambah ancur!" Sarkas Chika

"Walaupun gue ancur kek gini, cewe gue banyak. Daripada lu, cowo baru jadian 3 bulan eh udah putus" Seru Tomi dan disambut dengan tawaan dari teman-teman sekelasnya

"Khilap anjir itu mah!"

"Cuman nafsu!"

"Bukan cinta!"

"Astaga! Sabar Chiiikkk"

Seruan demi seruan saling bersahutan mendengar kabar dari Tomi. Memang 2 bulan terakhir ini, Chika selalu pulang dengan lelaki dengan menggunakan mobil. Teman-teman kelasan yang sering melewatinya pun enggan untuk bertanya tentang hubungan Chika kala itu. Mendapat kabar tentang putusnya hubungan Chika membuat mereka shock, karena Chika dan kekasih terlihat baik-baik saja dulu.

"Player  aja bangga lu, Tom!" Seru Chika dengan muka yang sudah memerah

"Ya bangga dong, berarti gue laku!" Sombong Tomi seraya menepuk-nepuk dadanya

"Kek gitu lu bilang laku? BEGO! Mereka cuman pen ambil uang lu doang, karena lu terlalu loyal sama cewe! Kemarin gue pergi ke Mall bareng kakak gue, gue nemuin tuh Christy lagi jalan sama anak fakultas Hukum. Mana mesra banget lagi, rangkulan trus suap-suapan pas makan di Korean Resto" Ucap Lia dengan nada sinis tanpa  melihat wajah Tomi yang sudah menahan amarah

"Jangan asal ngomong ya, Li! Ucapan itu doa! Bilang aja lu sirik sama Christy yang bisa gue pacarin" Ucap Tomi dengan nada yang sangat pede

"Amit-amit tujuh turunan gue dipacarin ama lu! Lu yang kepedean! Btw, gue tunggu kabar putus lu sama Christy!" Ucap Lia seraya membereskan meja praktek bagiannya

"Guys, gue dapet kabar. Tugas sketsa lanjut minggu depan!" Ucap sang leader kelas, Dandi.

"Akhirnyaaaaaaaaa"

*****

"Vir, lu duluan ke kantin. Gue mau kasih contoh sketsa ini sama Pak Jojo dulu. Di kantin udah ada Neelam" Ucap Lia sembari berjalan keluar ruangan

"Lah tadi kenapa ga suruh Dandi antar?" Tanya Virga

"Gila tuh anak! Kekurangan obat!" Seru Lia

"Yodah gue duluan, Li"

"Yap!"

Lia dan Virga berpisah di lorong kedua. Untuk mengusir kesendirian, Lia bersenandung bait lagu yang tiba-tiba berada di kepalanya. Dari kejauhan, Lia  dapat melihat Erlin berjalan ke arahnya. Bukan. Lebih tepatnya berjalan menuju lorong yang sama dengan Lia. Erlin berjalan dengan santai sembari mulutnya berkomat-kamit dengan ponsel yang berada di telinganya. Bayangan akan ucapan Leo semalam, berputar bagai kaset rusak di fikiran Lia. Ia kebingungan. Ia tidak tau harus bagaimana.

Tanpa Lia sadari, Erlin sudah berada di hadapannya sembari melambaikan tangannya di depan muka Lia. "Hei, Li! Lia! Lu sehat kan?"

"Eh?" Kesadaran Lia kembali setelah Erlin menepuk bahunya

GENGS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang