" lebih baik kau mati, mati lebih menyenangkan dari pada menderita seperti ini. Suatu saat kau akan memohon untuk kematianmu. "Ucap wanita tersebut dalam bahasa inggeris setelah itu iya kembali berjalan dengan dibopong oleh kedua peria mengerikan berbadan besar itu. Aku benar benar bingung apa yg harus aku lakukan bagaimana caraku mengeluarkan diri dari tempat busuk ini tempat yg membuat aku tersiksa dan sesak, disatusisi cedera kepala zuyu membuatku cemas disatu sisilagi penjualan manusia, apa yg harus kulakukan tolong bantu aku ya ALLAH ucapku dalam hati.
"Zuyu.. Zuyu... Bangunlah ku mohon "
Ucapku meringis kesakitan karna dua buah tangan dan kakiku yg dirantai.
Taklama setelah wanita itu pergi dua orang peria berbadan tinggi besar itu kembali, langkah kaki mereka terdengar sangat mengerikan tatapan yg tajam seperti ingin memiliki, tatapan yg sangat aku benci, mereka berjalan mendekat kearah ruang di depanku yaitu ruang tempat zuyu terbaring kaku aku dapat melihat mereka berdua dengan jelas karna hanya dibatasi oleh jeruji jeruji besi yg usang dan sudah berkarat tempat ini percis seperti penjara yg tidak terurus, mengerikan penuh bercak merah darah dan berbau pesing dan anyir,
Mereka membuka pintu besi yg mengurung zuyu di dalamnya, kedua orang itu masuk secara bergantian,
Salah seorang dari peria besar itu menampar wajah mungil zuyu dengan kasar.
" bangun.. Bangun... "
Ucap peria itu kasarMerasakan tamparan keras di pipinya membuat zuyu terbangun dan tersontak kaget saat dua orang peria itu tengah berdiri didepannya sambil melihatnya dengan tatapan yg penuh napsu.
perlahan zuyu mundur dan menjauh dari dua orang peria itu dia perlahan mundur mundur dan mundur sampai tubuhnya membentur sebuah dinding yg usang dan penuh debu
" ma.. Ma.. Mau apa kalian " ( ucpnya terbata bata)
" haha.. Kau pikir mau apa lagi, tentusaja mau melahap tubuhmu yg indah ini " ucap bajingan bajingan itu sambil menatap zuyu intens
" menjauh menjauh dariku, aku tidak mau menjauhlah, dasar mahluk terkutuk kalian "
" haha suaramupun indah untuk didengarkan "
" meraunglah kesakitan aku suka mendengarkan suara wanita yg lembut sepertimu saat memohon untuk menghentikan napsukami... Hahaha "
" bajingan berengsek kubunuh kalian "
" haha marahpun masih saja imut"
( ucap peria itu sambil tersenyum)" kali ini aku yang duluan kau yg kedua kemarin kan kau duluan "
" ya sudahlah sana aku tunggu diluar, jangan lama lama ya"
(ucap salah satu peria dengan nada suara kecewa )Tak satupun ucapan mereka dapat aku mengerti, mereka berbica dengan bahasa cina begitu lancar, kata kata yg rumit dan membingungkanku. Yg dapat aku ketahui cuman eksperesi wajah mereka yg terkesan mengerikan dan menjijikan.mereka terus saja bergumam sedangkan zuyu membanta semua omomngan mereka cuman itulah hal yang aku ketahui.
Salah satu peria berbadan besar dan tinggi itu keluar meninggalkan seoarang temannya yg tetap didalam. Melihat hal itupun aku langsung tau hal apa yg akan mereka lakukan. Benar seperti kata wanita di sampingku tadi sekarang giliranku dan zuyu untuk di lecehkan, aku tidak bisa terima pasti ada cara untuk membebaskan zuyu. aku terus berpikir keras namun hasilnya nihil tak ada satupun benda disini yg mampu melepaskan rantai di kaki dan tanganku ini. yg mampu kulakukan hanya berteriak mengtakan kata tolong, namun hal itu percuma sampai suarku habispun tak akan ada orang yg mendengarkanku,
Perlahan peria itu melepaskan bajunya terlihat sebuah tubuh yg kekar dan mengerikan, dia mulai mendekat kearah zuyu zuyu semngkin terpojok kedinding
Zuyu terus berterik berusaha melepaskan diri dari genggaman peria bejat yang tengah melecehkannya tersebut namun hal itu percuma tubuh mungilnya takmampu melawan terlalu kuat, hingga akhirnya tubuhnya jatuh pingsan kelantai dan menjadi santapan lezat peria bejat tersebut,Aku tak mampu melakukan apa apa yg mampu akulakukan hanya berdoa dan terusberdoa sambil melihat perbuatan bejad bajingan bajingan itu kepada zuyu yg tengah tersiksa kesakitan akibat perbuatna mereka. Mereka melakukan pelecehan secara bergantian kepada zuyu yang masih terbujur sakit di atas ranjang yang sempit dan usang, betapa teganya dan tidak berperasaanya mereka, mereka memuaskan napsu mereka pada seorang anak remaja berusia 19 tahun sungguh mengerikan batinku menangis saat melihat perlakuan mereka terhadap temanku yang sudah kuanggap sebagai saudara, mereka melepas pakaian zuyu dengan paksa mengikatnya dan menyiksanya sesuka mereka setelah itu pergi tampa merasa bersalah. Hidup macam apa yg penuh ketidak adilan seperti ini ucapku dalam hati.
3 hari kemudian
Hari demi hari berlalu aku selalu berusaha membuat zuyu sadar dari lamunannya namun semua hal itu percuma entah apa yg dia pikirkan dia selalu duduk termenung menatapi nasibnya yg kini telah hancur oleh perbuatn para peria bejat tersebut iya selalu ketakutan setiap mendengarkan langkahkaki menagis dan melukai tubuhnya sendiri dengan membenturkankepalanya kedinding kini, entah perbuatan macam apa lagi yg akan dilakukan peria peria bejat tersebut, aku sudah mencoba berbagai cara agar zuyu sadar namun hal itu percuma, aku berteriak memanggil namanya melemparkan batu ketempatnya atau bahkan menceritakan hal hal lucu kepadanya namun semua hal itu percuma pandangan matanya masih tetap kosong seperti ada yg dia pikirkan aku tahu hal ini pasti sangat berat untuknya tapi aku tak ingin dia terus terusan seperti itu aku ingin iya kembali bersemangat seperti zuyu yg biasa kukenal meski pasti sangat sulit untuk menghapus kenangan buruk ini dari ingatannya.
Krek... Seuara pintu kayu yang dibuka dua orang peria bejat itu kini masuk mereka berjalan kearahku kepalaku pusing bukan main mataku berputar 180 derajat melihat sekelilingku mencari alat atau senjata namun percuma tidak ada apa apa disini selain rantai besi yang mengikat tubuhku, jangankan untuk kabur untuk bergerak lebih jauh dari tempatkududuk saja sudah cukup susah rasanya apalagi untuk kabur, aku berusaha untuk menenangkan diriku dan berdoa agar sebuah malaikat datang menolongku dan membawaku dan zuyu keluar namun sepertinya hal itu takkan terjadi, kini salah satu dari peria itu membuka kunci gembok yang mengurungku dibukanya pintu dan mereka berduapun masuk sangat persisi sama sepi yg terjadi dengan zuyu sebelumnya.
" MAU apa kalian?? "
(ucapku tegas)" mau apa lagi mau membuatmu menjadi seperti temanmu yang ada di ujung sana "( ucap salah satu peria sambil menunjuk zuyu yg tengah termenung)
" heh berani sekali kalian melakukan hal ini apa kalian tidak punya hati "
" hati kalau gak punya hati yah udah matilah kami. dasar begok "
" hahaha dia lucu juga "
Dua peria itu mendekat kearahku mereka berjalan cukup lambat dan pelan, mereka berjalan dengan sangat hati hati dan dan teliti namun hal yg sangat luar biasaterjadi salah satu peria itu terpeleset dan terpental jatuh ke lantai kepalanaya membentur lantai cukup keras bagian belakang kepalanya berdarah cukup banyak.
" sialan apa yang kau letakkan disini kenapa lantai ini begitu licin" ucap salah satu peria dengan rasa kesal dan kecewa di wajahnya.
Kedua orang peria itupun pergi meninggalkan aku sendirian sepertinya salah satu laki laki itu harus mendqpatkan jaitan yg cukup banyak di bagian kepala belakangnya karna cukup banyak darah yg mengalir keluar dari kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO TO CINA
Romance" aku seorang muslim, aku tinggal di cina" dimana islam merupakan agama minoritas disana aku harus bersabar dengan cobaan yang aku adapi dan tetap teguh menggunakan cadarku, aku akan terus memegang teguh perinsip hidupku meski jauh dari tanah airku...