#11

313 14 3
                                    

-------

"Oke gw kesana sekarang juga, Lo jangan kemana mana!"

'tutttt' sambungan terputus.

**

'Brakk'

"EH EH TAI KUDA MEONG KUCING" teriak itha kaget

"WOII LU UDA KAGETIN CECAN BOCAN ALIAS BOBOK CANTEK WOIII KLEPON KOTAK!" itha yang masih belum bisa mengontrol emosinya karena kelakuan ke-5 sahabatnya itu membuat itha kembali tertawa terbahak bahak karena muka bingung mereka.

"WOII UDAH NAPA ITU MUKA LU PADA TAMBAH JELEK KALAU BINGUNG, UDA JELEK TAMBAH JELEK!!" ledek itha berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"WOII THA LU GA NAPA NAPA KAN?! WOI JAWAB DONG.. KEJU NASTAR" teriak Chea khawatir.

"WOI KAGAK USAH TERIAK TERIAK JUGA DONG.. GW KAN KAGAK TULI" ucap itha membuat ke-5 sahabatnya itu serentak tertawa terbahak bahak.

"WOI ITU MUKA APA BAJU BELUM DISETRIKA SETAHUN? KUSUT AMAT NENG" sindir Nia tetapi aktivitas tertawanya tak kunjung berhenti.

"Ishh.. Uda dong.. ketawanya pusing gw ngeliat kalian ketawa kayak wanita jelek" keluh itha sambil kembali berbaring di kasur UKS.

Mendengar ucapan itha, Laras sontak berhenti ketawa karena kepo.

"Hah apaan?! Wanita jelek? Apaan tuh.." tanya Laras dengan menirukan nada bicara alaynya chea.

"Kepo" itha berusaha membuat mereka tertawa agar mereka melupakan masalah yang pasti akan ditanyakan kepada itha tanpa henti hentinya.

"IHH WOI NAJIZ AMAT LU KAGAK MAU NGASIH TAU GUA, JAHAD KAMU MAZZ JANGAN SENTUH AKU!! PERGI KAU MAZZ JANGAN SENTUH AKUU" teriak Laras dengan menirukan gerakannya ala ala sinetron.

"IYA ZEYENK" nampaknya itha tak mau kalah dan membalas ucapan Laras dengan nada alaynya bak sinetron di tv.

"WOII UDAH DONG NAJIZ DAH NGELIAT KALIAN ALAY KAYAK GW" celetuk Chea.

"NYADAR!!" ucap mereka serentak.

"ish kalian janjian apa apaan sih ngomong gitu doang bisa bareng" ucap Chea dengan nada santai.

"BODO AMAT TUTUP ODOL" teriak putri dengan nada kesal.

"UDA WOI MAU SAMPE KAPAN LU PADA TEREAK TEREAK KEA ORANG RAKJEL.." teriak Widuri tak mau kalah.

"berisik slime basi" ucap itha tak lupa dengan nada ketawa yang dibuat buat.

"Tha.." potong Laras membuat semuanya terdiam mematung.

"What? Ada yang mau ngomong sama inces?" Tanya itha sembari memasang muka songongnya.

"Hidiww najiz, muka lu pengen gw tampol pake wajan item sumpah.." sewot Nia.

"Halah sirik AE Lo kain pel-pel an" karena perkataan itha yang membuat Nia kesal akhirnya Nia tidak segan segan membungkam mulut itha dengan roti tawar yang mereka bawa untuk itha.

"Eww dibawain roti Ama teh Loh, aduu inces terharu" ucap itha dengan pede.

"Heh yang incest tuh gw.. kan nama gw putri" sahut putri dengan muka yang dibuat buat, hilih padahal juga ga ada cantik cantik nya wkwk cantik an juga kucing depan rumah.

"Hilih sirik AE Lo tupai sungai" celetuk itha.

"Tha Lo kenapa?" Potong Laras karena ia kesal sedari tadi tidak ada yang meresponnya.

"Gw gpp cuma sedikit pusing mungkin gara gara telat makan" itha berusaha menahan tangisannya sebisa mungkin.

"Ohh kirain lu mau pindah ke luar negeri buat oplas, noh liat muka lu Uda kayak kali yang warnanya coklat" ucap Laras sengaja ia tekankan nadanya di kalimat akhir.

"Hah coklat?" Tanya itha penasaran.

"BUTEK" dengan santai Laras mengatakan itu sembari tertawa terbahak bahak, mereka semua sontak menutup kedua telinga mereka karena ia rasa telinganya akan terganggu jika mendengar Laras tertawa terbahak bahak.

"Napa Lo semua nutup telinga?" Tanya Laras sambil memelankan suara ketawanya karena ia rasa perutnya sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Kasihan telinga gw ntar tuli gara gara suara Lo yang menggelegar" ucap Widuri tanpa rasa salah.

"Huh lu kira gw singa apa Sampek suaranya menggelegar" tanya Laras yang dibalas ledekan Widuri.

"Iya emang AHAHAHA" ledek Widuri dengan nada puas.

"Tha ntar gw nginep rumah Lo" ucapan Nia membuat itha terkejut.

Sebenarnya Nia menginap dirumah itha ada maksud tertentu, ia ingin menyelediki masalah itha, Nia hanya khawatir mengapa dia selalu memendam semua masalah ini dan suka menyendiri.

"h-hah? N-nga-pain?" Itha hanya bisa terkejut dan menjawab perkataan Nia dengan gelagapan.

Sebenarnya itha takut jika penyebab itha selalu menyendiri dan memendam itu akan terbongkar dan itha berfikir jika dia akan mengajak Nia tidur dirumah neneknya.

"Boleh kan?" Tanya Nia dengan memberikan puppy eyes.

"Yauda iya iya.. itu Napa maen puppy eyes? Gw colok mata lu mampuz" ucap itha berusaha untuk membuat mereka bahagia karena jika mereka bahagia itha juga akan memasang topeng bahagia. Iya.. cuma topeng.

***

"Niaaaa!!! Lo ngapain si di kamar mandi gw lama amat, jangan jangan Lo... Lagi make up menor Yaa buat nyabe di lampu merah ntar.." teriak itha frustasi karena sudah 1 jam Nia tidak keluar dari kamar mandi.

"DIEM LO KERANJANG BAJU GW LAGI CHAT AN AMA TEMEN GW" teriak Nia dari dalam kamar mandi.

"KAN CHAT NYA BISA DILUAR NYET" teriak itha tak kalah keras.

Sebenarnya yang merencanakan ini semua hanyalah Chea dan Nia, mereka merencanakan ini semua hanya untuk kebaikan itha karena mereka tau itha tidak bisa bertahan sendiri di keadaannya saat ini, mereka takut jika itha akan bertindak lebih jauh.

Sebenarnya kehadiran Nia di kamar mandi hanyalah untuk mengabari Chea.

"Halo, dengan siapa dimana? Nia produk?!"

"Dengan Chea di rumah, muka cantik? Itu adalah Chea"

"Dih? Ngomong sama sapa Lo?"

"Sama lu lah bego!!"

"Sorry ga merasa"

".."

"Iya lah"

"..."

"Belum si.."

***

Haiiiiiiiiiiiiiiii?
Apa kabar?
Makasih udah mau jadi readers setia ku!!! (Alay mode on)
Tunggu next chapter yaaa!!
Hari ini update 2 langsung.. kurang baik apa gw? :V


Jangan lupa masuk perpustakaan kalian ini cerita,karena bakal dijamin ceritanya bakal seru.

Sad or Happy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang