I'm Kya

17 6 0
                                    

Sinar matahari menyerobot masuk kedalam sela sela jendela, sebagian sinarnya menghangatkan pipi remaja gadis yang sedang diselimuti mimpi.

"Kya.....!! " Bunda menyibak tirai putih sehingga sinar matahari semakin banyak masuk. Hanya suara erangan yang diterima bunda.

Karena tidak Terima bunda menyibak selimut Kya, dan tanpa merasa terganggu Kya menarik kembali selimut sampai menutupi kepala nya.

"Hah, kau kira bunda tidak bisa membangun kan kebo seperti mu, kau sudah main main dengan penggembala nya" Bunda sudah memikirkan cara agar si anak bangun.

"Oke sekarang bunda gak main main, kamu mau bangun atau setelah tiga detik dari ultimatum ini kau tidak segera bangun, uang saku mulai bunda potong" Bunda sudah siap dengan senyum smirk nya.

Dan setelah mendengarkan ultimatum dari bunda nya, tanpa ba bi bu be bo, si kebo sudah langsung lari kocar kacir menuju kamar mandi.

"Punya anak gadis kok kebiasaannya gitu banget, pasti ada kesalahan teknis pas proses produksinya" Bunda sudah geleng geleng dengan kelakuan putri bungsu nya. Setelah selesai dengan urusan nya dengan kya bunda langsung keluar.

🐣

Kya mana bund? " Ayah sedang melahap nasi goreng buatan bunda. Dan bertanya dengan mulut yang masih penuh.

"Lagi mandi yah, ayah berangkat duluan aja,ayah nanti terlambat, nanti Kya ke sekolahnya ngojek aja"

"Tapi kasihan Kya, nanti gak dapet ojek gimana? ".

" Nanti bunda yang temenin udah gih ayah berangkat sana nanti jalanan macet tau rasa"

"Iya istriku cintahkuh" Ucap ayah yang menggoda ibu, bak anak muda yang sedang pacaran.

"Jijik ayah ih, gak inget umur udah reot aja, sana jalan, hati hati, gak usah lirik yang lebih bahenol inget masih punya anak istri, selingkuh? Auto war ayah" Bunda bak tentara Jepang yang sedang membuat ultimatum.

"Yaudah ayah berangkat" Bunda mencium tangan ayah dan mengantar ayah sampai masuk mobil.

🍁
"Bundaa, ayah mana" Kya menuruni tangga sambil berteriak.

"Gak bisa apa Kya gak teriak nanyanya? Budek kuping bunda"

"Ayah mana? "

"Udah berangkat"

"Ah apa?! kok ninggalin Kya terus Kya pakek apa masak ia nebeng ama pak satpam lg gak mau bunda minta ayah balik"

"Ngomong di jeda jangan kayak rel kereta"
Kya sudah uring uringan di lantai seperti anak kecil yang minta mainan ke ibunya.

"Nanti naik ojek sayang, udah bangun masak gitu doang ngambek, anak bunda manja, kalok masih nangis bunda suruh jalan kaki mau? "

"Huaaa..., bunda jahat"

"Ni sarapan, nanti dimakan di sekolah biar gak telat"bunda menyodorkan Kya kotak bekal bergambar unicorn.

" Kya kok mukanya kayak belum mandi, belek masih banyak"

"Kya cuma basuh muka ama gosok gigi doang bund"

"Apaa.......!!!!!! " Suara bunda auto meninggi beberapa oktaf membuat Kya harus menutup telinganya.

"Kamu itu perempuan kok jorok... "

"Udah ah bund nanti Kya telat sekolah, ayo bunda temenin Kya cari ojol"Kya sudah berjalan santai meninggalkan bunda yang masih kesal karenanya. Bunda sudah mengumpat dalam hati. Mencoba untuk menjaga tekanan darahnya agar tidak hipertensi karena ulah anaknya.

" Uhhh untung anak"

🍂

Kya sudah sampai di sekolah dengan selamat, tapi sayangnya ia lagi lagi harus terlambat. Pintu gerbang sudah tertutup rapat. Tanpa pikir panjang kya sudah memiliki taktik jika terlambat sekolah.

Dan disinilah dia memandang tembok yang akan di panjat nya. Karna tau dirinya akan terlambat ia selalu memakai celana, sehingga ia tidak masalah lagi dengan roknya.

Kya celingak celinguk mencari tangga yang biasa ia pakai, tapi nihil, dan tanpa sadar sangat satpam sudah berdiri dibelakangnya sambil membawa tangga.

"Carik ini non? " Kumisnya Naik turun berirama simbol dari marah. Kya sudah salah tingkah karna ketahuan telat.

"Ah? Nggak kok pak"

"Terus? Ngapain mandangin tembok terus celingak celinguk kayak gitu"

"Mau ngukur berapa usaha yang harus saya keluarkan untuk menaiki tembok dengan ketinggian 2m dengan pertimbangan massa tubuh 45kg"

"Kalok ngomong jangan ngaco neng"

"Elah pak, ini Kya lagi membicarakan contoh masalah usaha dalam kehidupan sehari-hari, "  Kya omongan lo udah ngaco, cukup sampek sini atau anda bisa kelihatan macam orang begok.

"Udah jangan ngelantur kemana mana, intinya sekarang kamu telat kan dan lagi cari cara buat masuk ke dalam"

Elah pak satpam ......pak satpam........, padahal udah tau ngapain nanyak..., kan aku gak lelah muter muter ngomong nya, ternyata ada yang lebih begok dari pada aku. "Batin Kya".Dan kalok udah liat kumis nya naik turun Kya cuman bisa cengengesan.

" Iya pakk...kok bapak tau.. "Mau taruh dimana ini mukak, ketahuan telat lagi.

" Kali ini bapak biarin kamu masuk, tapi langsung ke ruang bk".

"Ah apa... Ruang bk?. No no no, gak tahan sama gurunya, killer abies... Ini sih mendingan gak masuk sekolah daripada berhadapan sama buto ijo" gadis itu bergumam sebal dalam hati.Eh kok aku bilang guruku buto ijo sih, awas Kya nanti kualat,l.sisi baiik gua mengingat kan.

"Ah pak, bisa gak kya masuk aja gak ketemu ama guru bk? " Gadis itu sudah mengeringkan sebelah mata nya, aduh kya taktik macam apa itu.

"Gak bisa"

"-_-, ya udah kya mending pulang kalok gitu"

"Yaudah sana pulung".Eh kok bapak gak nahan aku pergi sih, yaudah daripada jilat ludah sendiri mending kya pergi. Tapi bukannya Pulang kerumah gadies itu memilih nongkrong di perpustakaan umum dekat sekolah. Senakal nakalnya kya ia lebih memilih pergaulan yang sehat Dan ia lebih senang  menghabiskan waktu dengan membaca buku.

SEBENTUK HATI YANG KUNANTIKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang