•Budidayakan klik bintang terlebih dahulu•
•Setelah itu baca ceritanya semoga suka•Untuk saling mencintai, memang tidak harus selalu bersama. Mungkin benar doa adalah cara terbaik mencintai dalam diam
****
Dira pun langsung memasang wajah kesalnya karena tidak dibukakan pintu kamar yang misterius ini.
"Heh.. Si babu marah, ya udah nih gue bukain, mau ngga?" tanya Reyhan yang terkekeh melihat wajah kesalnya Dira.
"Gak, gak usah, gue gak penasaran lagi," ucap Dira dengan dinginnya.
"Lah kok gak usah? Tadi kepingin masuk, kok sekarang malah gak mau?" tanya sekali lagi kenapa dia gak mau, apa marah?
"Pasti kalau gue bilang pingin masuk lu bakal ngerjain gue." sambil mengerutkan alis kesalnya.
"Iya dah, iya, gue bukain, bentar gue ambil kuncinya dulu." sambil melangkah ke dalam kamarnya untuk mengambil kunci di dalam laci.
Dira dengan antusias menunggu Reyhan membukakan pintu kamar ini dan menunggu Reyhan mengambil kunci, tak lama kemudian Reyhan datang sambil membawa kunci yang iya bunyikan sedari tadi, dia pun memasukkan kuncinya dan terdengar bunyi 'klek' pertanda pintu itu sudah terbuka, Dira pun menunggu Reyhan membuka pintu tersebut tetapi dia malah menengok ke arah Dira.
"Nungguin ya?" sambil tersenyum.
"Ish," ucap Dira sambil menyilangkan tangannya di dada.
Saat pintu tersebut dibuka tampak dari luar bintang-bintang malam mengelilingin dinding ruangan dan atap langit ruangan, dilapisi dinding dengan backgroun biru tua gelap makin serasa dunia malam, tetapi sebelum dibuka pintu disitu terdapat tirai berwarna hitam makanya tadi Dira tidak dapat melihat isi kamar tersebut.
"Bagus banget Rey, ini lu yang dekorasi sendiri?" tanya gue dengan mata berbinar dan lagi dipantulkan oleh cahaya bitang itu sendiri.
"Iya, karena dirumah gue jarang ada bintang dan lagi gue suka lihat bintang, entah mengapa bila lihat bintang itu selalu mengingatkan gue tentang kejadian yang bahagia, apa lagi suasana malam yang menyejukkan jadi gue suka pemandangan malam, bagus deh kalau babu juga suka," ucap Reyhan yang Dira perhatikan sorot matanya dapat diartikan dengan rasa rindu, entah itu rindu dengan siapa, tetapi dia juga tersenyum manis juga.
"Cuma senyum manis ditambah sinar bintang, rasanya gue kalah bersinar dari Reyhan deh," ucap batin gue yang terasa teriris.
"btw, lu kapan bangun rumah ini ya?"
"Dua tahun yang lalu, gara-gara gue bosen dirumah dan uang rekening gue jarang gue pakai, kalau pakai juga buat beli makanan luar, jadinya gue bikin ide buat bikin rumah dengan alat bantu pohon, jadi ini bukan pohin beneran, sekalian juga buat temenin pohon dira,"
"Anak sultan ya ngga? Hehe.." sambil terkekeh mereka berdua dan Reyhan berkata, "Pasti," nih anak sombong banget.
"Rey disini lumayan gelap loh kalau mau lihat isi di dalam lemari gimana Rey?" ucap Dira yang melihat isi lemari tetapi tidak terlihat jelas meskipun dipancarkan oleh sinar bintang.
"Karena gue suka pemandangan pagi hari maka gue buat juga," ucap Reyhan sambil menyalakan lampu yang bertuliskan pagi dan disitu juga ada 5 pengatur lampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secrets Of Cupu
Teen Fiction[COMPLETED] Belum di REVISI Cover by: @ziaahfazh Dira, seorang gadis yang berubah menjadi cupu untuk menemukan teman yang tidak memandang fisik, sekaligus menemukan cinta yang ia dambakan, yang bisa melindunginya dari masa lalunya. Cinta yang susah...