Part 8

4 1 0
                                    

Part 8.


Indonesia, 2016.

"Gila, jalanan macet banget." Aku melihat jalanan disekitarku lewat jendela mobil, sesak. dipenuhi motor-motor yang berusaha menyalip, hitamnya langit tersebab asap knalpot, tak tertinggal suara klakson yang turut meramaikan euforia dijalan raya pagi ini.  Ada pula para pedagang jalanan yang menawarkan berbagai macam barang dagangannya. Ohya dan ada satu lagi yang ikut memeriahi jalanan pagi ini, badut bontet yang menari.


                                                      🎞


"Mark, apasih motive lo ngajakin gue liburan ke indonesia? Engga ada apa-apa man.. macet doang adanya."

Mark tersenyum jail kearahku lantas memeluk bahuku. "Christ, ayolah... lo kan tau gue suka banget travelling sama exploring. dan salah satu wish list gue adalah ngunjungin 7 keajaiban dunia dan foto bareng hewan-hewan langka.... Nah gue ke pyramid udah, ke tembok cina juga udah, ke taj mahal pernah bareng lo, ke eiffel berkali-kali. ke ka'bah... Skip. Nah, sisa borobudur nih, ditambah lagi disini ada komodo, woooh. dan hebatnya lagi, kita sekalian libur sekalian dapet duit, kan bisa sambil buat jurnal. bayangin coba lo, sekali tepuk dapet tiga." Mark terlihat sangat antusias. aku menatapnya cukup lama, meredamkan emosi karna seharian tercekik macet. Sekarang kita sedang ada dihalaman rumah makan pizza cepat saji, Mark sudah membuat janji dengan tour guide kita selama di Indonesia.

Aku melihat keluar rumah makan, sembari mengisap rokok demi menghilangkan stress selama perjalanan.

"disini banyak yang pake tudung ya man, kalo di negara kita udah di bully abis-abisan tuh sama geng gue." tiba-tiba mark angkat bicara, mengomentari segelintir wanita yang terlihat memakai tudung dikepalanya.

"rasis lo, ga open minded." aku melempar satu batang rokok belum terpakai kepadanya.

"Thanks," dia tersenyum cengengesan dan merebut korek yang ada dikantung kemejaku. "gue heran aja gitu man, cuaca sepanas ini. Apa gak gerah gitu pake tudung."

"karna mereka percaya, panas api neraka lebih menyengat dari panas matahari dunia." kami menatap satu sama lain cukup lama, mencoba mencerna apa yang baru saja kami dengar dan meyakinkan bahwa
sumber suara itu bukan berasal dari mulut salah satu dari kami.

"Hei," Ujar suara itu lagi, kami segera berpaling kesumber suara, seorang lelaki jangkung berdiri diantara aku dan Mark sembari memamerkan gigi gingsulnya kearah kami.

"Gue iqbal, pemandu kalian selama di Indonesia." tanpa aba-aba, iqbal mengambil posisi duduk disisi mark. Berhadap-hadapan denganku. "jadi, siapa diantara kalian yang bernama Mark?"

"Hey, nama gue Mark. Dia teman gue, Christ. Anyway, aksen british lo bagus." Mark mengajak Iqbal berjabat tangan.

"Makasih, gue suka nonton film Sherlock Holmes. Jadi mungkin aksennya terbawa."

"Cool," aku menimpali. Memang ku akui, bahasa inggrisnya cukup bagus. Apalagi setelah mengetahui fakta bahwa dia belajar bahasa inggris secara otodidak.

"Jadi sesuai request dari Mark, kita akan ke jogja untuk mengunjungi chandi borobudur. Tapi berhubung kalian akan ada di Indonesia cukup lama, jadi gue pikir akan lebih baik jika kita pergi ke jogja setelah 20 hari dari sekarang. Dan selama 20 hari ini akan kita pakai untuk mengitari kota jakarta, bogor, bandung serta kota-kota kecil yang ada didekatnya. Dan juga mengunjungi pulau seribu di jakarta, taman safari di bogor. Dan berbagai tempat rekreasi, monumen bersejarah, serta kuliner makanan yang ada didalamnya. Lalu untuk mengakhiri wisata kalian, setelah 10 hari di jogja kita akan pergi ke bali selama 5 hari kemudian menyebrang ke lombok selama 5 hari juga, baru kemudian kembali ke jakarta. Setelah 5 hari di Jakarta, tanggal 5 Desember tepatnya, sesuai tiket kalian—kalian akan balik ke London dengan pesawat yang kalian pilih dari bandara soekarno hatta." Iqbal menjelaskan jadwal kami selama di Indonesia dengan sangat lancarnya. Jika mengabaikan mukanya yang terlihat sama mirip dengan semua orang yang aku jumpai sepanjang perjalanan dari bandara, aku akan percaya bahwa dia adalah orang London asli.

The Rise Of A Sleeping GiantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang