The Brandal's Students

141 9 4
                                    

The Brandal's Sudents (TBS) adalah gabungan sekelompok siswa-siswa nakal yang masih memiliki etika dan sopan-santun. Di setiap sekolah pasti memiliki geng TBS. Seperti di SMA Saturnus, ada Cash Baker yang menjadi ketua TBS Saturnus. Geng warisan dari kakak kelas terdahulu. Yang menjadi anggotanya juga tak main-main. Syarat utamanya adalah pemberani. Walaupun masih duduk di bangku kelas sepuluh, Cash dan kelima temannya mampu membawa nama TBS Saturnus di takuti siapa saja.

"5 menit lagi kita serang" titah laki-laki dengan bandana merah yang di ikat di dahinya. Siapa lagi kalau bukan si ketua Cash Baker.

"Tapi, Benaz belum datang" sahut laki-laki yang yang memakai kalung rantai. Andrew Davila

"Semua tameng dan senjata kita masih di mobilnya" tambah si muka kalem, Dalevo Sumerall

"Benar, CB. Kita jangan gegabah tanpa senjata. Anak Pelita Bangsa tidak bisa di bilang enteng" si imut otak yadong ikut-ikutan. Joffen Rowland.

"Cihh... paling cuman 50 orang yang ikut. PB banyak ceweknya. 5 menit lagi kita serang !!" Titah Cash sekali lagi

"Ok" sahut serempak.

Saat ini Cash Baker atau lebih sering di panggil CB, Harvey, Andrew, Dalevo, Joffen dan anggota TBS lainnya yang berjumlah hampir 100 orang sedang berada di markas rahasia. Markas yang sengaja mereka dirikan dengan uang iyuran.

Markas yang tidak bisa di bilang B aja, karena Markas tersebut memiliki ruangan yang sangat luas layaknya rumah dan memiliki tiga lantai. Markas yang di desain khusus oleh ketua mereka, Cash Baker. Markas yang hanya memiliki 30 kamar tidur dengan kotak p3k lengkap dan 10 kamar mandi. Selebihnya ruangan diisi dengan meja dan kursi yang berjajar rapih, di pojok ruangan ada tempat gym, kolam renang dan bilyard.

Di rofftop ada lapangan basket(lapangan serba guna), di belakang ada lapangan golf mini dan di dalam terdapat sebuah layar besar yang biasanya di gunakan untuk menonton atau merencanakan tawuran.

Cash sengaja memberikan fasilitas yang tak tanggung-tanggung untuk anggotanya, agar anggotanya betah dan semakin bertambah banyak.

30 kamar tidur disiapkan untuk mengobati anggota yang cidera, menginap karena alasan tertentu dan di gunakan untuk tempat singgah bagi yang jauh dari rumah. Tidak ada yang tahu tentang markas itu selain Cash dan anggota TBS. Anggota TBS juga dilarang membawa pasangan masuk kedalam salah satu kamar, karena Cash tidak mau markas mereka menajdi tempat kotor akibat perbuatan yang tidak pantas.

Walaupun tidak ada asisten yang merapihkan markas, tapi kebersihan dan kerapihan markas selalu terjaga. Mereka membentuk tim piket per bulan. Mereka juga diajarkan untuk bertoleransi. Membuang sampah di tempat sampah, selesai menggunakan kamar di bereskan kembali. Intinya harus tanggung jawab dengan apa yang di lakukan. Tak terkecuali CB, si ketua TBS.

"Ck... di luar dugaan. Ternyata jumlah mereka lebih banyak" gumam Cash

"Mereka bekerja sama dengan anak Tunas" sahut Dalevo. Dia dapat dengan jelas melihat budge sekolah yang ada di lengan kanan mereka. Cash hanya mengangguk dan tersenyum sinis penuh ejekan.

Saat ini mereka sudah tiba di lokasi tawuran, Grombolan yang di pimpin CB masih mengenakan seragam putih abu-abu yang di tutupi jaket agar tidak terlihat budge identitas sekolahnya. Jalanan yang sepi dan jarang di jamah oleh manusia. Hanya mereka yang kepepet yang berani melintasi jalanan itu, ditambah lagi mereka tawuran di jam sekolah/kerja jadi tidak ada yang menganggu kegiatan mereka. Mereka sering menyebutnya gang setan.

Semua di luar dugaan. Yang pertama mereka datang lebih dulu, yang kedua jumlah mereka lebih banyak karena anak PB bekerjasama dengan anak Tunas yang dulu pernah di kalahkan TBS Saturnus. Yang mungkin mereka masih belum terima atas kekalahannya dulu.

          

"Mau mundur sekarang ?. Mumpung masih ada waktu" ejek Jacob Sartorius, ketua TBS Tunas dan di angguki Keanu Novembre, ketua TBS Pelita Bangsa.

Cash tertawa penuh ejekan "banci" ujar Cash penuh penekanan tepat di depan wajah Kean. Sampai beberapa bulir ludah mengenai wajah Kean yang tidak bisa di bilang B aja.

Kean tersenyum sini, mengelap beberapa bulir ludah yang mengenai wajahnya dengan tangan kiri "bangsat, lo anjing"

Begh

Satu pukulan telak mendarat tepat di rahang Cash, membuat Cash sedikit terhuyung ke samping akibat pukulan yang terlalu keras. Bukannya langsung membalas Cash malah tersenyum penuh dengan ejekan dan "tahan emosi lo, bangsat. Siapin tenaga buat tawuran. Jangan sampai kalah kayak pecundang di samping lo itu" Tunjuk Cash tepat di wajah Jacob.

Jacob yang tidak terima langsung menepis kasar tangan Cash dari wajahnya, di detik kemudian tangan Jacob sudah bersiap untuk melayangkan pukulan. Namun dengan cepat di tepis Cash dengan tangan kirinya. "See ?" Ujar Cash mengejek. Karena Cash dengan mudah mencekal tangan Jacob menggunakan tangan kirinya.

"Bangsat lo, anjing" umpat Jacob tepat di wajah Cash.

"Oh ya ?" Balas Cash santai.

Chiitttt...

Sebuah mobil Rubicon berhenti tak jauh dari grombolan Saturnus dengan posisi membelakangi, di detik kemudian si pengemudi turun lalu membuka pintu belakang dan anggota TBS Saturnus segera mendekat bergantian untuk mengambil senjata mereka. Tentu saja mereka berjaga, mereka sudah sangat memikirkan jika musuh menyerang tiba-tiba. Walaupun semua perhatian otomatis melihat ke arah mobil Rubicon.

Yubss, obrolan tadi hanya sebagai pengulur waktu. Cash sengaja menunda Tawuran untuk beberapa menit, dia tidak sebodoh itu bung. Dia tidak mungkin melawan musuh yang jumlahnya lebih banyak dengan tangan kosong.

Di menit kemudian mobil pergi dengan keadaan kosong. Karena semua senjata sudah di ambil empu masing-masing. Cash kembali tersenyum sinis walaupun dia tidak mengambil senjata apapun. "Mau mundur sekarang ?. Mumpung masih ada waktu" ucap Cash menirukan ejekan Jacob.

Beghhh

Satu pukulan telak dari Cash mendarat di wajah Jacob. Membuat emosinya naik ke ubun-ubun dan tanpa basa-basi Jacob langsung melawan Cash balik.

Beghh

Beghh

"SERANGGG !!!" teriak mereka bersama

Baku hantam tak terelakkan, satu besi pajang sudah di pegang Cash saat teriakan 'serang' terlontarkan. Dalevo sengaja memberikan besi panjang kepada Cash untuk berjaga-jaga. Walaupun Cash dapat mengalahkan Jacob dan Kean dengan tangan kosong tapi Dalevo tetap tak ingin sahabatnya terluka parah.

"Sini lo berdua maju" ejek Cash

"Gak usah sok jadi jagoan lo, anak mami" ketus Jacob dengan kobaran api yang sudah menyulut dimatanya.

Prang...

Bughh

Bughh

Ketiga laki-laki tampan pentolan dari sekolah maisng-masing saling menghabisi satu sama lain. Lebih tepatnya menghabisi Cash si ketua TBS Saturnus yang sombongnya minta di hajar.

Prang...

Bughh

"See ?. Siapa yang anak mami ?" Sinis Cash kepada Jacob dan Kean yang ambruk dengan luka memar di seluruh wajah dan tubuhnya.

BAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang