a ChanBaek Fanfiction written by Cla
EX PREGNANT
Park Chanyeol x Byun Baekhyun
"Entah sebelumnya ada badai apa yang menghampiri, Chanyeol tiba-tiba kedapatan sang mantan di depan apartemen, lalu... "Aku hamil, Yeol." Hah? Apa? Tolong siapapun tampar Chanyeol. Masalahnya adalah, dia tidak pernah merasa telah menghamili bocah SMA itu."
( ! ) Boys Love. Typo(s). Lil Mature. MPREG. Chaptered.
...
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Pintu itu terbuka pada akhirnya. Baekhyun segera berdiri dari posisi jongkoknya untuk mendongak pada pria yang baru saja melontarkan pertanyaan itu.
"Tolong izinkan aku masuk." Alih-alih menjawabnya Baekhyun malah mengepalkan kedua tangan, tak peduli bagaimana pria itu kini menatapnya semakin keheranan.
"Kau hujan-hujanan?"
Baekhyun hanya menunduk merasa tak perlu menjawab untuk pertanyaan yang sudah jelas apa jawabannya. Ia lalu mengintip, menunggu reaksi orang di depannya itu, tetapi Chanyeol di sana hanya bergeming dan tak terlihat seperti akan menyuruhnya masuk.
"Aku kedinginan." Baekhyun mencebik. Guyuran air hujan yang besar di luar sana masih terasa menusuk kulitnya dan Baekhyun benci dingin.
Pria bernama asli Park Chanyeol itu akhirnya menghela nafas. "Masuklah." Katanya, membuka pintu di sana lebih lebar membiarkan satu yang lain masuk lalu berbalik kembali. "Berhenti di sana! Aku baru membersihkan apartemenku."
Baekhyun menurut, ia menarik kakinya kembali dari lantai Chanyeol sedang pria itu sudah kembali masuk ke sana lebih dalam. Lelaki bermarga Byun itu berdecak tanpa suara selagi mencoba mengeringkan pakaiannya dengan melompat-lompat kecil seperti itu. Sebuah handuk tiba-tiba terlempar mengenai tubuhnya dan Baekhyun tak perlu bertanya itu dari siapa.
"Keringkan tubuhmu."
Suara berat Chanyeol masih terdengar ketus seperti biasanya, Baekhyun tidak merasa tersinggung untuk itu. Alih-alih, ia dengan cepat menggosok-gosok rambut hitamnya dengan handuk tersebut, pada wajah juga sebagian tangannya.
Chanyeol masih setia berdiri di sana melihat Baekhyun dengan tatapan serupa. Kernyitan di alisnya belum juga hilang, justru semakin tajam menukik ketika bocah itu tak kunjung membuka suara padahal sudah selesai dengan handuk di tangannya.
"Apa yang membuatmu kesini?" Hingga pada akhirnya Chanyeol lagi yang harus memulai.
"Kau tidak akan membiarkan aku duduk?"
Chanyeol memutar bola matanya malas sebelum membawa lelaki itu masuk lebih dalam ke apartemennya. Tanpa diperintah Baekhyun langsung mendudukkan diri di sofa, seperti biasanya yang selalu dilakukan bocah itu. Chanyeol sedikitnya dibuat keheranan lagi akan tingkah Baekhyun.
"Katakan." Pria Park itu melipat tangannya di dada. Namun dia bukannya mendapatkan jawaban, lagi-lagi Baekhyun bersikap lupa diri seperti itu.
"Aku ingin susu."
"Apa kau baru saja mengujiku." Chanyeol dibuat melotot untuk itu.
"Aku sangat kedinginan dan aku ingin satu gelas susu." Baekhyun merengut.
"Dan aku tak peduli." Tukas Chanyeol cepat. Berdecak ia lakukan kembali sembari menatap bocah SMA di hadapannya ini tak mengerti. "Dengar ya Byun Baekhyun. Kau bahkan bukan tamuku, kau datang tak diundang dan tak diharapkan, mengapa aku harus mengabulkan keinginanmu?"
Suara bersin Baekhyun menyahuti perkataan Chanyeol selanjutnya. Anak itu menggesek hidungnya sebelum kembali bersin lebih keras. Dan Chanyeol tak tahu apa yang membuat dia pada akhirnya beranjak dari tempat duduk untuk menuju dapur dan mengabulkan permintaan Baekhyun.
Hati pria itu menggerutu; sudah tahu mudah flu malah hujan-hujanan, bagus sekali. Lalu Chanyeol kembali dengan satu gelas susu yang ia letakkan kemudian di hadapan Baekhyun. Tangannya lagi terlipat di dada sambil bersender sedang bocah itu mulai menikmati susu hangat tersebut.
Lagi Chanyeol dibuat tak mengerti. Apa anak itu sedang amnesia sampai datang kemari dan bertingkah seperti itu? Meski begitu, apapun itu, Chanyeol tak bisa menerima kehadiran Baekhyun di sini.
"Dengar. Setelah ini kau pulang ke rumahmu dan jangan menemuiku dalam keadaan seperti ini. Kau ingin menarik perhatianku?"
"Tidak." Baekhyun kontan merengut tak suka dikatakan seperti itu. "Tapi aku tidak bisa pulang. Aku kabur." Sambungnya dengan cengiran di wajah, seolah dia baru saja mengatakan hal yang tak berbeban.
"Kau kabur?" Dan Chanyeol takkan menjadi orang yang bodoh mau saja percaya ucapan lelaki itu. "Kau itu sedang melucu atau bagaimana." Kemudian mendengus Chanyeol lakukan. "Pokoknya aku tidak mau tahu kau harus pulang."
"Kupikir kau akan menolongku."
"Mengapa aku harus?"
"Kau mantanku."
"Ya, aku mantanmu dan itu artinya kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi."
Baekhyun merengut kesal dengan cebikan di bibirnya. "Mengapa kau jahat padaku."
"Jahat?" Suara Chanyeol keluar sedikit lebih keras dengan rahang terbuka seperti itu. Responsif yang berlebihan memang, salahkan Baekhyun yang membuatnya tak habis pikir. "Coba kau ingat apa kita masih berhubungan baik setelah putus?"
Imajiner suara jangkrik menjawab setelahnya.
Baekhyun tak ingin berbohong jika yang dikatakan Chanyeol benar faktanya. Kenyataan mereka tidak pernah lagi terlibat komunikasi semenjak status putus ada di antara mereka, itulah kenapa Chanyeol tak bisa berhenti menatapnya dengan tanda tanya seperti itu sejak kedatangannya kemari.
Baekhyun bukan tak ingat, tetapi ia sudah berusaha melupakan satu hal itu, urat malunya tak ia hiraukan ketika kaki terus membawanya ke gedung apartemen Chanyeol. Sampai di sinilah ia berada, namun lihat bagaimana pria itu membangunkan rasa malunya kembali. Baekhyun mau tak mau merutuki dirinya untuk itu.
"Baiklah aku akan pergi." Ucap Baekhyun. Chanyeol tampak menganggukkan kepala di sana dengan wajah datar. "Tapi biarkan aku menginap malam ini di sini."
Helaan nafas keluar dari bibir pria Park itu. "Lagipula mengapa kau kabur segala."
Chanyeol merotasikan bola matanya, benar tak habis pikir dengan jalan otak mantannya itu. Ia bergeleng kepala kecil dengan dengusan gelinya ketika jawaban Baekhyun selanjutnya nyaris membuat Chanyeol terpental dengan banyak kejutan di tubuh.
"Aku hamil, Yeol."
"..."
Dua setengah detik kiranya dibutuhkan untuk Chanyeol mengembalikan nyawanya yang baru saja terhempas.
"Kau apa?!" Lalu berakhir dengan tekanan nada bicaranya yang menggelegar di sana, namun Chanyeol tak pedulikan hal itu.
Di hadapan pria yang baru saja menginjak usia 20 itu, Baekhyun tahunya berbanding terbalik dengan Chanyeol. Bahu sempitnya hanya terangkat santai kemudian selembar surat ia keluarkan dari jaketnya lalu Baekhyun perlihatkan itu pada Chanyeol.