"Hai Rei" sapa Elis pada Reino, ternyata pria itu Reino.
"Lo mau pulang?" Tanya Reino
"Iya nih, eh btw kenalin ini temen gue Alana, Alana ini Reino" Elis memperkenalkan Alana pada Reino.
"Reino" Reino memperkenalkan diri seraya menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan Alana.
Alana terdiam beberapa saat, hingga Elis menyadarkan Alana dari lamunanya.
"Al" Elis menyadarkan Alana dari lamunannya, kemudian melirik ke arah Reino, seakan memberi isyarat bahwa Reino ingin berkenalan dengannya.
"Eh, mmm, A-Alana" gugup Alana dan membalas uluran tangan Reino.
Saat kedua tangan mereka bersentuhan, tiba-tiba Alana merasa dadanya berdegup begitu kencang, dan hati Alana pun tak karuan. Segera Alana melepaskan jabatan tangannya dengan Reino.
"El gue masuk mobil lu duluan ya, gue haus nii, didalem ada air minum lo kan? Gue minta yaa" pamit Alana pada Elis, sebenernya Alana tidak haus, hanya saja Alana perlu menetralkan perasaanya yang tidak karuan.
"Ohh yaudah masuk aja Al, gue mau ngobrol dulu sama Rei sebentar" jawab Elis.
Alana melirik pada Reino yang ternyata sedang menatapnya, Alana membungkukan badannya pada Reino tanda pamit dirinya untuk masuk mobil duluan.
Alana membuka pintu mobil Elis dan masuk, Alana merasa lega karena hatinya sudah lebih tenang. Alana menatap ke arah jendela mobil, ia menatap Reino yang sedang ngobrol dengan Elis.
"Ya ampun reino ganteng banget" gumam Alana.
Alana sekarang tau perasaanya, ia suka pada Reino, namun apakah Reino juga suka padanya? Pertanyaan itu muncul di benak Alana, namun Alana segera menepisnya, dan Alana pun tidak berniat memberi tau perasaanya terhadap Reino pada siapapun, termasuk pada Elis dan Devi.
Alana melihat Reino berlalu meninggalkan Elis, dan Elis pun mulai berjalan menuju mobil.
Terdengar suara pintu mobil terbuka, Alana melihat Elis yang masuk dan duduk dibalik kemudi.
"Udah ngobrolnya?" Tanya Alana setenang mungkin, sebenernya Alana hanya berbasa basi saja untuk menutupi kegugupannya.
"Menurut lo kalo gue udah duduk disini artinya apa?" Tanya Elis balik.
"Yee gue kan cuma nanya" ketus Alana.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"MAA ALANA PULANG" teriak Alana.
"MAMA DISINI SAYANG" teriak mama Alana.
Alana langsung menghampiri mamanya yang sedang menonton tv.
"Mama lagi nonton apa?" Tanya Alana seraya duduk disamping mamanya.
"Biasa, apalagi kalo bukan drakor" jawab mama Alana.
"Sudah kuduga" kata Alana dan keduanya pun tertawa.
"Ma aku ke kamar dulu yaa" pamit Alana.
"Iyaa sayang" jawab mama Alana.
Alana pun berlalu meninggalkan mamanya, dan menuju kamarnya.
Alana berganti pakaian, setelah itu naik ke kasurnya, Alana masih terbayang saat dirinya berkenalan dengan Reino. Alana tersenyum dan ia berharap bisa lebih dekat dengan Reino.
Semoga menghibur
Luvv❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"Penantian Berharga"
Romance"penantian seorang wanita yang tegar dan menunggu kepastian" bagaimana jika kalian di posisi alana yang sangat mencintai seorang pria yang bahkan pria itu tidak menggubris perasaan alana? Ini sepenggal kisah dari seorang wanita yang menunggu kepast...
