Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Tak terasa Wei Wuxian sudah 3 bulan tinggal di Yun Shen Buzhi Chu. Selama 3 bulan pula banyak kejadian yang telah dialami oleh Wei Wuxian. Contohnya kini Wei Wuxian sudah tidak tinggal di aula pengobatan lagi. Satu minggu setelah Wei Wuxian tinggal di aula pengobatan, beberapa tetua datang mengunjunginya. Mereka mendiskusikan bahwa tidak mungkin jika Wei Wuxian terus-menerus tinggal di aula pengobatan. Selain aula pengobatan bukanlah sebuah tempat tinggal, dikhawatirkan juga dapat mengganggu pasien yang sedang melakukan proses penyembuhan di sana. Maka dari itu mereka sepakat bahwa Wei Wuxian akan mulai menempati salah satu bangunan kosong yang terletak di pinggiran danau belakang aula pengobatan. Mulai hari itu juga, Wei Wuxian dijadikan sebagai salah satu pelayan untuk menjaga dan mengurusi taman kelinci.
Wei Wuxian sudah amat sangat bersyukur ia bisa diterima dan tinggal di Yun Shen Buzhi Chu. Ia tidak berharap bahwa ia akan dijadikan sebagai salah satu murid di sana. Yahh...sedikit, sebenarnya ia sedikit memiliki harapan itu. Akan tetapi, ia sadar bahwa ia sama sekali belum pernah belajar kultivasi dan bahkan tidak mengerti mengenai dunia kultivasi. Lagi pula, jika ia dijadikan sebagai salah satu murid di sana, yang ada malah semakin banyak hujatan yang akan ia terima. Memangnya siapa Wei Wuxian? Sehingga ia bisa mendapatkan kehormatan yang seperti itu.
Kegiatan Wei Wuxian dimulai dengan bangun pada pukul lima pagi, setelah membasuh wajahnya, ia akan bergegas menyiapkan makanan untuknya sendiri, baru kemudian ke taman kelinci untuk memberi makan para kelinci. Wei Wuxian akan menghabiskan hampir seluruh waktunya di taman kelinci. Ia sangat suka ketika kelinci-kelinci menggemaskan itu mulai mengerubungi kakinya saat ia membawakan satu keranjang penuh wortel dan sayuran segar. Ia hanya akan kembali ke kediamannya saat matahari sudah benar-benar tenggelam, seperti saat ini.
Wei Wuxian melangkahkan kakinya untuk kembali ke kediamannya setelah membersihkan taman kelinci dari kotoran maupun sisa makanan kelinci. Ia segera mengambil baskom dan mengisinya dengan air. Mencelupkan handuk kecil ke dalamnya dan mulai membasuh wajah, leher, dan lengannya. Wei Wuxian sudah terbiasa untuk mandi sebelum jam tidur, maka dari itu sekarang ia sudah merasa cukup hanya dengan membasuh wajahnya.
Wei Wuxian menuangkan air ke dalam cawan, kemudian duduk dan meneguk habis isinya. Meletakkan kembali cawan tersebut ke atas meja kemudian mulai berpikir. Akhir-akhir ini ia jarang bertemu dengan Lan Wangji. Hanya sesekali mereka berpapasan saat Lan Wangji melewati taman kelinci. Dan setiap kali berpapasan Wei Wuxian akan kembali teringat malam di mana Lan Wangji mengatainya bau. Sungguh, itu adalah saat paling memalukan yang pernah Wei Wuxian alami. Dikatai bau oleh orang yang kau sukai. Rasanya Wei Wuxian ingin mengubur dirinya seperti lobak saat itu juga.
Oh iya, selain Lan Wangji, terkadang si tuan muda angkuh nan sombong namun tampan, Jin Zixuan akan mengunjungi taman kelinci juga. Mereka akan melakukan obrolan ringan, seperti Jin Zixuan yang akan menceritakan betapa menyebalkan dan kolotnya si guru besar bernama Lan Qiren, dan betapa melelahkannya melakukan perburuan malam. Wei Wuxian hanya akan mendengarkan sambil tesenyum. Ia senang karena ada orang yang mau dekat dengannya, maka dari itu ia hanya akan mendengarkan tanpa menyela setiap cerita yang dilontarkan oleh Jin Zixuan.
Namun, terkadang Wei Wuxian juga merasa aneh, karena Jin Zixuan hanya akan sendirian ketika menemuinya. Padahal biasanya selalu ada murid lain dari Lanling Jin yang akan mengikuti ke manapun Jin Zixuan pergi. Tapi keanehan itu hanya bisa dipendamnya sendiri tanpa menanyakannya kepada yang bersangkutan. Untuk apa? Toh dengan Jin Zixuan yang sesekali mengunjunginya saja Wei Wuxian sudah sangat bersyukur. Setidaknya ia tidak merasa kesepian. Setidaknya ia bisa merasa bahwa ia memiliki teman.
~
Hari ini sekte Gusu Lan kedatangan beberapa murid baru. Kabarnya mereka berasal dari sebuah desa kecil di pinggir hutan yang kini telah hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Love (Mo Dao Zu Shi) ==HIATUS==
RomanceWei Wuxian, si manusia buruk rupa dan dianggap gila, mengagumi bahkan berani memiliki perasaan terhadap Lan Wangji, Tuan Muda kedua dari sekte Gusu Lan. Bagai pungguk yang merindukan bulan, apakah cinta Wei Wuxian akan berbalas? "Kau orang gila jele...