#9✔️

3.8K 341 4
                                    

Dari I melalui beberapa spasi menyampaikan Love hingga sampai ke You.

Receh memang, setidaknya aku punya alasan mempertahankan mu.
.
.
.
.
.

Kebisingan kelas hari ini di persembahkan oleh Pak Darjo yang tidak mengisi pelajaran. Mungkin guru satu itu lebih tertarik berdiri depan gerbang mengkoreksi setiap kekurangan para murid dari pada mengisi materi di kelas. Sudah lah, lupakan kenapa Pak Darjo tidak masuk. kembali fokus ke ruangan kelas yang kini menjadi lebih gaduh dari pada pasar.

Banyak suara bising bersatu mulai dari Dangdutan, tawa terbahak, sampai kertas yang melayang ke sana kemari atau beberapa kursi yang sudah beralih fungsi menjadi kasur dadakan. Semua sibuk masing-masing.

Kini waktunya Riki dan Asep mengambil suara.

"Haa ....."

"Haa ha haaa......"

Dum Dum Tak ... Meja pun berperan sebagai gendang yang di mainkan Ucup.

"Mana mungkin suamiku pulang ke rumah mu.... Tanpa kau suguhkan, tanpa kamu hidangkan. Gula Gula Gula Gula ...."

Riki mengangkat tangan bernyanyi bak si penyanyi dangdut Nazar dengan cengkok meliuk-liuk.

Tak mau ketinggalan Galang dan Dani tengah sibuk dengan ponselnya yang sudah berubah menjadi miring artinya mereka larut dalam game.

Diantara semua murid yang asik dengan kesibukan masing-masing menikmati jam kosong ini. Seseorang di pojok sana larut dalam mimpi. Tidur semalam rasanya kurang puas kalo tiap pagi harus bangun dan standby di sekolah.

Si penikmat sepi. Pecinta Ketenangan. Satu-satunya manusia yang tidak terganggu dengan keributan malah asik terlelap di sudut. siapa lagi kalau bukan Alex Manusia Es Batu yang dingin dan keras. Setidaknya itu pandangan setiap orang yang mengenal nya.

Alex mengerang mengerjapkan mata saat ia rasa tidurnya sudah cukup. Tanpa ba-bi-bu Alex beranjak meninggalkan kelas dan segala keributan ini.

Tujuan Alex adalah kantin. Lidahnya terasa pahit gak tau karena belum ngerokok atau belum makan yang pasti Alex butuh sesuatu. Dari jarak jauh Alex melihat seseorang yang sudah sangat familiar. Familiar mengganggu nya.

Kening Alex mengkerut, ia heran sendiri ketika orang itu melewati nya tanpa sedikitpun merespon kehadiran Alex.

Tumben. Batin Alex. Ia hanya mengendikkan bahu kemudian kembali berjalan.



🥀🥀🥀




"Mang, bikin susu anyep Mulu" ketus Alex.

"Deuh! Ngerokok aja, den. Jangan nge-susu" gerutu Mamang Kantin.

Alex berdecak. Ia mengambil puntung rokok dan mulai menyalakan pematiknya. Ia benar-benar tidak selera menyentuh lagi susu yang ia pesan dari Mamang Kantin. Pandangan Alex tertuju pada susu coklat yang di pegang oleh seorang gadis. Susu itu tampak mengiurkan dengan lelehan air di sekitar kotaknya menandakan bahwa susu itu barusan keluar dari pendingin. Ah itu pasti rasanya segar sekali.

Alex bersiap mendengar ocehan gadis itu. Pasti sebentar lagi Salsa mendekat dan memberikan susu kotak itu. Yah, tinggal tunggu dia ngoceh aja terus usir. Udah deh Alex bakal bisa menikmati susu segar itu.

Tapi tunggu. Kenapa susu itu diberikan ke orang lain. Mata Alex membulat saat susu yang ia harapkan justru saat ini dinikmati oleh orang lain. Anak cupu dari kelas 10. Shit.

Brakk.

Alex pergi meninggalkan kantin sebelum ia menggebrak meja dengan kasar menimbulkan beberapa mata di kantin melihat nya.

All About You(COMPLETED)✔️Where stories live. Discover now