Putri Danum, nama yang terdengar cantik itu adalah tetangga kost-ku. Kost milik gadis berekspresi melankolis tersebut terletak di ujung kanan dari deretan kost. Ia terkenal ringan tangan serta gadis jam, ia selalu menyetel waktu jam-nya lebih cepat sejam dibandingkan waktu normal. TAPI... TAPI... KEBIASAAN ITU MENGGANGGU-KU!!! Ya, suara jam weker berukuran sebesar tangan orang dewasa itu berkokok nyaring sekali. Alhasil, aku yang merupakan "satu-satunya" tetangga kost-nya selalu berhasil dibangunkannya.
Setelah terbangun, aku menghabiskan waktu dengan membaca komik dari toko rental komik langganan-ku. Berbanding terbalik dengan diriku, Putri Danum selalu bersiap untuk berangkat ke sekolah begitu terbangun dari tidur. Dia selalu datang satu jam sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Hal tersebut bukan tanpa alasan, ia selalu menyapu kelas dan membersihkan papan tulis sebelum siswa lain berdatangan.
"Ckckckck, Sungguh anak yang rajin!" kata-ku dalam hati.
Aku yang selalu finish kedua pun datang setengah jam setelah kedatangannya dan siswa yang lain mulai berdatangan disaat 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
"Da, aku tidak bisa mempercayainya, ternyata pelaku kejahatan di Novel Detektif Kondang Volume I adalah mantan kekasihnya sendiri."
"Seperti yang sudah kusampaikan, novel itu menarik perhatianku karena alur ceritanya yang penuh dengan plot twist. Baguskan novelnya."
"Ckckckck, tak sia-sia aku meminjam novel ini dari-mu." seraya menyodorkan novel kepada pemilik aslinya.
"Mau kuberitahu kelanjutan cerita volume selanjutnya?" jawabnya dengan mata berbinar-binar sembari mencondongkan badannya ke arahku.
Saking dekatnya aku dengan tubuhnya, aku bisa menghirup aroma wangi dari rambutnya.
"Jikalau kau sendiri yang menceritakannya mungkin akan lebih panjang dibandingkan satu volume novel itu sendiri!"
Kami berdua pun tertawa kecil. Selama 15 menit itu, kami merasa jika di kelas ini, di dunia ini, hanya ada Aku dan Dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek Komedi Sekolah
Short StoryCerita pendek nan lucu mengenai siswa bernama Sleepy menjalani hari-hari bersekolahnya.