kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Jangan lupa klik gambar bintang sebelum membaca karena menvoting itu gratis... Tuliskan komennya juga ya...semangati aku doooong... Wokey,Enjoyyyyyy!!!
Shasa_Ara 🙏🙏🙏🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orang yang aku sayangi Menyakitiku Dan itu rasanya perih, Tidak terelakkan menjalari hatiku. Mengapa kau tega melakukannya?
◇RICIS◇
Aku menyambut kedatangan Maria yang sedang berbuka puasa di rumah.
"Pa kabar lu?" Tanyanya dengan tatapan yang gelisah.
"Baik. Sehat selalu gue."
"Bohong kak Mar..barusan juga dia berobat..." celetuk Vaso.
"Sakit ape lagi lu cis?"
"Biasa pita suara gue nih...gegara tenggorokan sakit, habis suara gue..."
"Lagian kebanyakan menjerit sih lo..."
"Lu kira rumah w hutan apa? Jadi kerjaan gue menjerit mulu ma anak-anak gue, begitu?"
Maria terkekeh namun sesaat dia terdiam memerhatikanku.
"Ape lu baik baik saja?"
"Ya elah kan udah w bilang w ba--"
"Bukan itu maksud gue. Tentang reaksi lu abis disindir Atta habis habisan di youtubenya?"
Darahku langsung berdesir, yah...sangat panas merasakan kekecewaan yang membuncah karena Atta dengan lantangnya menyindirku. Apalagi keluargaku juga meras tersakiti,terutama mbak shindy. Aku mencoba berfikir tenang tetapi sejujurnya tidak bisa.
Ingin segera ku melabraknya dan menantangnya kenapa dia bisa bicara sekenanya kepada aku, tentang aku. Ada apa dengannya? Andaipun seperti yang netizen bilang dia cemburu padaku akan tetapi hal yang dilakukan nya itu tidak pantas. Dan aku tidak peduli dengan alasan klise begitu.
"Cis?" Maria menyentuh punggung tanganku lembut dan menatapku iba. "Lu pasti marah kan?"
Aku menarik nafas,"Nggak...aku nggak--"
"Ja-ngan-per-nah lo-ber-bohong ma-gue!!!" Maria menekankan setiap kata padaku dengan wajah sebalnya.
Aku menggeleng dan menunduk lalu air mataku keluar. "Sakit Mar...gue nggak perlu bilang ke elu...lu pasti sudah tahu perasaan gue."
"Gue aja sebagai sahabat lu sakit bat apalagi si Vero yang belagu itu. Mereka bajingan tahu!! Lu orang baik tapi malah dipermainkan ma mereka demi ketenaran mereka di youtube dan itu sudah keterlaluan cis."
Aku mengangguk sambil menyeka air mataku. Aku masih menunduk menatap meja yang polos sembari menahan tangisku.
"Gue nggak rela sahabat gue disakiti. Kita samperin dia sekarang!!"
