epilog

1.6K 136 40
                                    

.

.

.

.

__________

"mistake and love"

__________

.

.

.

.

Langkahnya terdengar berat namun pasti, sudah hafal bagaimana iramanya, dan kali ini membawanya kembali kemasa lalu, dimana awal semuanya.

Luhan memandangi pria yang baru saja memasuki kamarnya. Senyumnya itu penuh arti setelah penolakan yang dia yakini menghancurkan segala harapanya.

Sehun menghampirinya, berdiri di hadapanya begitu dekat. Dihadapanya terpampang benda asing yang Sehun perlihatkan padanya. Dia memucat bukan karna benda cair di dalam botol itu, melainkan jarum suntiknya.

" jangan lakukan lagi Sehun "

.

.

.

.

Sehun membuka matanya saat dia rasakan sesuatu yang dingin dikulitnya. Dan juga merasakan perih di bagian kepala kirinya, membawa tanganya menyentuh bagian itu. Sehun meringis.

"tuan anda baik-baik saja? "

Itu Godjhont tukang kebun yang Sehun perintahkan mengawasi semua area kebun bunganya. Dia orang islandia asli dan hannya bisa berbahasa Jerman.

"dimana aku? " tanya Sehun.

"rumah sakit tiruan tuan" jawabnya. Sehun memang menyediakan area rumah sakit mini di mention ini, tapi kenapa dia ada di sini.

"anda di serang oleh Aprodhitemu" ujar Godjhont seakan tahu apa yang tuannya itu fikirkan.

"Luhan? "

Sehun langsung saja bangkit dari atas ranjang, dia menghiraukan panggilan tukang kebun bermata biru itu. Bahkan mengabaikan rasa nyeri pada sekujur tubuhnya.

Dia ingat, kalau dia dan Luhan bertengkar setelah Sehun hendak memberitahukanya sesuatu.

"jangan lakukan lagi Sehun" kata Luhan ketakutan, bahkan dia gemetaran.

" apa Lu, kau kenapa gemetaran? " tanya Sehun. Luhan mendorongnya, hingga Sehun terhuyung kebelakang dan menjatuhkan sepot bunga mawar putih di atas meja nakas.

" aku benci padamu! "teriak Luhan dan lari keluar dari kamarnya itu. Sehun memasukkan benda yang Luhan takuti tadi kedalam coatnya lalu mengejarnya.

" Luhan berhenti! " Luhan berlari sepanjang lorong, dia tampak ketakutan bahkan melemparkan apapun yang dia raih ke belakang dimana Sehun mengejarnya. Bahkan dia tidak sadar kalau sudah melukai Sehun, kepalanya terkena lemparan vas bunga kaca, Sehun meringis, darah mengalir membasahi pipi kirinya, Luhan tetap berlari hingga dia tidak terlihat lagi saat memasuki lift.

mistake and love "HunHan" endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang