Prakata.

5 1 0
                                    

Dengan Raphael Abrahams, si lakon utama dalam buku ini. Izin merusak tembok keempat; aku ingin menyampaikan beberapa hal sebelum cerita ini dimulai.


Pertama.

Dunia tempatku tinggal, sama sekali berbeda dengan dunia kalian para pembaca. Aku tidak nyata di mata kalian, begitu pula latar serta tokoh lainnya. Kisah ini, mungkin kuanggap nyata, tapi bagi kalian ini hanyalah fiksi belaka.

Kedua.

Topik yang diangkat dalam cerita ini, mungkin akan terasa sensitif bagi sebagian dari kalian, dan boleh jadi membawa suasana kisruh ini kepada kalian. Aku mohon kalian tenang dan tidak terpecah belah seperti warga Adamantia. Tolong jaga kerukunan antar sesama.

Ketiga.

Dengan sangat-sangat memohon, aku meminta kalian untuk berpikir kritis. Cernalah isi cerita ini secara objektif tanpa menyudutkan pihak manapun. Masing-masing pihak pasti ada benarnya, ada pula salahnya.


Sekian kata-kata yang ingin kusampaikan sebelum aku menceritakan beberapa kejadian di Adamantia. Terima kasih sudah membaca prolog ini dengan saksama. Silakan nikmati cerita ini.

"Damai" Dalam Tanda KutipWhere stories live. Discover now