SINGLE STORY PART 5

14 2 6
                                    

di lain tempat riawan dan arik berada di sebuah event komik terbesar pertama kali yang diadakan di Bali.

"aduh... udah sebulan gw jalan bareng arik tapi kenapa gue blom bisa nyatain perasaan gw ya" , ucap riawan dalam hati  , riawan memandangi arik yang sedang melihat-lihat buku komik ia merasakan perasaan yang sangat kuat yang sudah tak bisa ia bendung lagi ia terdiam sejenak .

" wan... wann..." panggil arik dari jauh , melihat riawan yang terdiam seperti mematung arik menghampiri nya.

"wan.." sambil menepuk pundak riawan 

"eh, kenapa rik ?"

" lo  gapapa kan ?, lo keliatannya lagi mikirin sesuatu  ya ?" tanya arik

" ngga mikirin apa-apa kok"

" yakin?"  tanya arik sambil memajukan wajahnya , kini wajah mereka sangat berdeketan jika riawan mau dia  hanya perlu maju satu langkah untuk mencium arik  tapi riawan tidak mempunyai keberanian untuk melakukan hal itu ia hanya terdiam dengan pipi yang semakin merah 

" ngapain sih lo rik , pake deket-deketin muka segala gw masih suci blom mau ternodai  ' ucap riawan sambil menjauhkan wajahnya dari arik

"ihhh kan gw cuma pengen tau keadaan lo aja , lagi pula daritadi gw panggilin lo ga noleh-noleh huh..."ucap arik dengan raut wajah ngambek

"eh... rik jangan ngambek dong"

" huh.." 

" hadeh.. masi ngambek juga ,jadi ga beli komiknya?" 

" ga.., udah ga pengen beli komik gw " ucap arik sambil berbalik meninggalkan riawan 

arik dengan wajah kesal berjalan sambil menggerutu

" dia gatau apa kalo gw khawatir sama dia" ucapnya dalam hati

arik berjalan dengan cepat sehingga secara tidak sengaja ia kepeleset lantrai yang baru saja di pel , dia menjadi perhatian seluruh orang di dalam ruangan tersebut.

" aduh.. kenapa isi acarajatuh segala sih " gerutu arik dalam hati 

tidak lama kemudian seorang pria mengulurkan tangannya untuk membantu arik

" hey, kamu perlu bantuan ?" 

tanpa basa basi arik langsung menggapi tangan orang tersebut 

" ma..." arik seketika terdiam ketika melihat pria tersebut adalah mikha 

" halo ... mbak?, mbak gapapa kan?" tanya mikha 

arik masih terdiam, ia coba memastikan apakah pria itu beneran mikha atau bukan 

" kamu mikha bukan?" 

" iya , mbak kenal saya ?" 

" i..iya , lo yang waktu itu beli video game di mall itu kan ? "

mikha coba mengingat apakah ia pernah bertemu dengan arik

"oo.. mbak yang waktu itu sama mbak yang alay itu kan ?, yang namanya susi ?"

" hehe.., iya mas tapi namanya sasi bukan susi "

" iya beda tipis aja , oiya lo ngapain disini? nyari komik juga?" tanya mikha 

"iya , kalo lo ngapain disini?beli komik juga ?" 

" ngga, kebetulan gw komikus juga disini "

" hah?, komikus?emang lo nulis komik apa?" 

" komik gw judulnya janda perawan, masa lo gatau itu best seller di event ini "

"ooo.. sori gw gatau nanti gw beli juga deh "

" iya , gw  pergi dulu  ada urusan"

" oke , makasi ya  buat bantuannya "

mikha hanya berbalik tanpa membalas ucapan terima kasih dari arik , tak lama kemudian riawan datang 

"eh rik .. tadi katanya ada cewe jatuh  itu lo ya ?"

"udah jangan dibahas malu gw "

" okedeh , sekarang rencana nya apa ?  mau pulang atau nyari komik lagi? kebetulan gw beli komik tadi judulnya "janda perawan" katanya sih best seller di event ini"

"mana coba  liat " ucap arik sambil merebut komik tersebut dari tangan riawan 

"etdahh ni cewe , gw nanya ga dijawab"

"hehe.. sori  komik nya kasi gw aja ya ?"

" yaudah deh ambil aja , lo masi kuat jalan ga?"

" masi bisa kok , tapi kayanya kaki gw keseleo deh "

" yaudah , sini "

" lo mau ngapain gw" ucap arik sambil menjaga jarak dari riawan

" katanya kaki lo sakit , sini gw gendong "

" gw bukan bocah kali wan"

" jangan banyak omong , sini naik punggung gw "

"yauda deh , tapi jangan banyak modus ya lo "

" idih , gw modus liat-liat muka cewenya dulu kali "

"yaudah, makasi ya "

arik yang digendong oleh riawan merasa senang namun juga merasa malu , sebab mereka berdua menjadi perhatian orang-orang dalam event tersebut 

"udah jangan dihirauin mereka  , lo malu kan gw gendong kaya gini "

" kata siapa gw malu "

" pipi lo merah semua " 

arik yang mendengar perkataan  tersebut merasa malu dan merasakan detak jantungnya yang tidak karuan , semakin lama semakin kencang 

"perasaan apa lagi nih , gamungkin gw suka sama riawan dia kan orang kaya sedangkan gw cuma mbak-mbak warung "ucap arik dalam hati  

ketika sampai di parkiran arik meminta pada riawan untuk menjemputnya di sini

" wan gw dijemput disini aja ya "

"loh , gw masi bisa gendong  lo sampai ke mobil kali'

" ngga wan , jemput gw disini aja "

" yauda deh " 

riawan kemudian meninggalkan arik untuk mengambil mobil , arik masih bingung dengan perasaannya ia merasakan perasaan yang lebih dari teman kepada riawan tapi dia juga memiliki sedikit perasaan pada mikha . tak lama kemudian riawan datang untuk menjemput arik 

' woi rik " arik hanya terdiam tanpa menghiraukan panggilan riawan ,riawan kemudian mengklakson mobilnya. 

"lo kenapa sih wan klakson gajelas"

" lo daritadi gw panggilin ga nyaut ,yauda gw klakson cepetan masuk mobil "

di dalam mobil riawan merasa seperti berbicara sendiri , setiap perkataannya tidak dihiraukan oleh arik.

" woi rik , lo kenapa bengong"

" ngga kok gw ga bengong"

"daritadi gw ajak ngobrol ga lo jawab "

" hehe.. sori deh ,gw banyak pikiran soalnya"

" lo mikirin apa ?, masa depan lo ? jangan khawatir masa depan lo lagi disebelah lo nih "

"ihh ngga lah , gw bukan mikirin itu lo jangan kepo "

" yauda deh iya "

selama perjalanan mereka hanya saling terdiam  , sebab riawan yang masi bingung bagaimana caranya agar arik bisa mengetahui perasaannya sedangkan arik yang masih bingung perasaannya untuk siapa .




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Single ∅nlyWhere stories live. Discover now