Chapter 4

44 1 0
                                    

Hari ini Felysia diantar Papahnya menggunakan mobil sesuai permintaan Felysia semalam.

Setelah sampai di depan gerbang

"Pah, Felysia masuk sekolah dulu ya?" ucap Felysia sambil menyalami tangan Papahnya

"Iya semangat sekolah nya, Nak." ucap Papahnya

"Siap komandan." jawab Felysia

Felysia pun turun dan langsung masuk ke sekolahnya. Saat berjalan melewati koridor sekolah. Tiba-tiba ada yang memegang pergelangan tangannya yang membuat langkah Felysia terhenti sejenak.

"Fel, jadi kan nanti pulang sekolah sama gue terus main kerumah gue?"ucap cowok itu, ya siapa lagi kalo bukan Devan. Karena Devan kemarin menelefon dengan nada sedikit memaksa Felysia. Agar Felysia mau ikut dengannya.

"Hem." Felysia hanya menjawab dengan berdeham saja. Lalu Felysia melepaskan tangan Devan yang memegang pergelangan tangannya.

Ada sepasang mata yang menatap dirinya dengan berbagai ekspresi, Felysia pun yang mengetahui itu hanya cuek tidak perduli dengan mereka dan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Devan untuk menuju ke kelasnya XI IPA 1. Devan masih setia melihat gadis yang Devan sukai yaitu Felysia, walaupun hanya melihat punggung belakang gadis itu, hingga akhirnya punggung belakang Felysia tak terlihat lagi. Dan Devan berjalan menuju kelas nya yaitu XII IPA 2 dengan santai. Tak lupa juga dengan kegembiraan di hati Devan karena Felysia mau pulang bareng dengan Devan.

❤❤❤❤

Kringg..... Kriinnggg....
Bel pulang berbunyi

"Aduh gimana nih gue masa disuruh pulang bareng Devan dan disuruh main kerumah Devan sih, padahal kan gue belum kenal sama Devan." ucap Felysia

"Dihh.. Gapapa mungkin Devan ngajak lu main kerumahnya biar lu tau tentang kehidupan Devan di rumah." ucap Putri

"Fel, Put, Rum, gue pulang duluan ya soalnya gue udah ditungguin Dito di parkiran."ucap Windari

Ya Dito adalah anak kelas XI IPA 3. Cowok yang Windari sukai. Karena Windari menepati janji kemarin, yang lebih tepatnya mainan TOD.

"Oke."jawab Putri, Arum, dan Felysia

"Gimana nih gue mau ngumpet aja lah, atau gue pulang bareng lu Put atau gak lu Rum, please bantuin gue." ucap Felysia

Ternyata Devan sudah berada di depan kelas nya sedari tadi dan mendengar pembicaraan mereka. Namun, mereka tidak sadar oleh kehadiran Devan.

"Ekhem... Gak usah ngumpet lah atau pulang bareng mereka, Fel. Kan udah ada gue, lagian gue udah nungguin elu dari tadi loh disini, masa lu gak ngehargain gue sih" ucap Devan secara tiba-tiba yang membuat mereka kaget dan melirik ke arah sumber suara dan ternyata Devan.

"Ehh, Fel. Gue sama Arum pulang duluan ya hehe. Selamat bersenang-senang" ucap Putri

Felysia yang mendengar ucapan Putri pun hanya melototin Putri.
Lalu Putri dan Arum pergi meninggalkan Devan dan Felysia

"Yaudah ayo ikut gue."ucap Devan dengan menarik tangan Felysia secara lembut menuju ke parkiran.

Lalu mereka berdua menuju ke parkiran. Sesampai nya di parkiran sekolah, Devan langsung memakai helm dan duduk di bangku kemudi. Sedangkan Felysia masih berdiri di samping Devan.

Felysia Inez Gianina 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang