Suara kicauan burung pipit dan seberkas sinar mentari menganggu tidur lelap seorang yeoja yang kini tengah berada dalam peraduannya.
“Nghh..”, yeoja itu, Lee Jikyung menggumam pelan dan perlahan mulai membuka matanya yang terpejam. Yeoja itu mengucek matanya perlahan mencoba mengumpulkan kesadaran yang hilang dalam sesaat. Perlahan namun pasti ingatannya akan kejadian semalam terekam jelas dalam ingatannya.
“Apakah yang semalam itu hanya mimpi??”, Jikyung berbalik keselilingnya dan mendapati dirinya tengah berada dalam balutan selimut tebal diatas kasur king size yang berada dikamarnya. Dengan gerakan cepat yeoja itu turun dari tempat tidurnya dan membongkar kamarnya seakan mencari sesuatu.
“Dimana dia?? Apakah aku benar-benar bermimpi semalam?”, Jikyung menunduk dan mencari sesuatu dibawah tempat tidurnya. Eobso. Tak ada satupun yang yeoja itu temukkan. Dengan langkah cepat yeoja itu berjalan kebalkom mencari jejak namja yang menemuinya semalam.
‘Anyia..ini terlalu nyata untuk menjadi sebuah mimpi. Bahkan ci..ciuman itu..ciumannya terasa..’, jikyung menggelengkan kepalanya kuat menghapus segala fikiran bodoh yang kini bersarang diotaknya.
“Majayo Jikyung-ah, itu hanya mimpi!!!”, sekali lagi yeoja itu menyakinkan dirinya sendiri.
Ceklek..
“Ige mwoya!!! Yakk Lee Jikyung!!! Neo yeoja~ya,, kenapa kamar seorang yeoja seberantakan ini!!!”, jikyung berbalik dengan cepat saat mendengar gertakan seorang namja yang tak lain adalah oppa~nya sendiri Lee HyukJae. Dengan gerakan lambat Jikyung menatap kamarnya yang bak kapal pecah.
“Oppss..hehe mian oppa, aku akan segera membereskannya!”, kata yeoja itu sambil tersenyum polos didepan sang oppa membuat Hyukjae yang biasa dipanggil Eunhyuk itu menghembuskan nafas berat dan menggelengkan kepalanya frustasi akan sifat dongsaengnya yang terkesan polos itu.
“Palliwa..aku menunggumu dimeja makan. Kau harus sarapan sebelum kekampus. Oppa tidak ingin magh-mukambuh lagi. Arracchi!”, jikyung berlari kecil menghampiri Eunhyuk dan memeluk namja itu hangat.
“Arasseo uri oppa”, Eunhyuk mengelus puncak kepala dongsaengnya dan mengecup kening yeoja itu sesaat.
“Cepat bersihkan. Oppa akan mengantarmu kekampus”
“Bukankah oppa harus kekantor?”, Jikyung melepas dekaannya dan menatap polos oppanya.
“Apakah dongsaeng oppa mulai pikun? Kampusmu dan kantor oppa sejalur! Ckckck..”, jikyung menggigit ujung lidahnya dan tersenyum bodoh. Dan itu malah membuat Eunhyuk gemas ingin memukul jidat dongsaengnya. Yah, eunhyuk sangat menyayangi Lee Jikyung dongsaeng semata wayangnya. Dongsaeng yang selalu memberi semangat untuk bangkit dan bertahan hidup setelah kedua orangtuanya meninggal. Perusahaan besar Lee Corp. Yang ditinggalkan sang appa dapat berhasil dan semakin sukses ditangan CEO muda. Lee HyukJae. Tentu saja semua itu demi dongsaengnya. Ia tidak ingin Jikyung kekurangan apapun. Eunhyuk selalu berusaha memberikan kebahagiaan, harta dan kasih sayang pada dongsaengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is a Vampire (Destiny)-Complete
Fantasy1..2..3.. Deg.. Ada apa denganku? Dia..gadis itu..tidak..matanya seakan mengunci semua gerak tubuhku. Ini aneh. Ada sesuatu dalam diriku yang memaksa untuk membawanya dalam dekapanku. Kurasa aku sudah gila!! Perasaan apa ini!! _Cho Kyuhyun Dia mun...