Apapun alasannya nanti, jangan biarkan dia kembali lagi. Cukup, cukup jangan lagi membuat hatimu patah untuk kesekian kali.
♣♣♣
"Lo mau mati hah?!" kata Bima yang lebih terdengar membentak.
"Ya nggak lah," balas Rachel sepolos mungkin.
Bima mengusap wajahnya kasar. Ditatapnya wajah gadis itu. Hingga tangannya terulur pada ponsel yang Rachel sedang pegang.
"Eh mau dikemanain HP gue Kak? Balikin elah," kata Rachel dengan nada kesalnya.
"Selagi lo sama gue, gue nggak mau liat lo mainan HP. Apa lo mau gue ngelakuin hal yang nggak terduga di fikiran lo?" kata dan tanya Bima dengan tatapan tajamnya.
"Eng-enggak lah! Lagian awas aja kalo lo sampe berbuat yang enggak-enggak," gugup Rachel.
Bima tersenyum kecut. Ditatapnya wajah Rachel yang masih ketakutan itu, ahh apa segitu menakutkannya Bima, hingga sampai membuat anak orang ketakutan?
"Muka lo aneh kalo lagi ketakutan," kata Bima tersenyum jahil.
"Setan lo Kak!" umpat Rachel.
"Setan mana ada yang seganteng gue?" tanya Bima sembari menancap gas.
"PD lo, bahkan lo sama kambing. Lebih gantengan kambingnya," kata Rachel dengan wajah yang ia dekatkan pada Bima.
"Yaudah sono pacarin tuh si kambing," kata Bima acuh.
"Gue masih warah ya Kak. Selagi ada lo kenapa harus ke kambing?" balas Rachel tanpa ia sadari. Namun sedetik setelah itu, ia langsung memasang wajah linglung-nya.
"Anu... Maksud gue, kalau masih ada cowok didunia ini. Kenapa gue harus macarin kambing," katanya meralat omongannya yang tadi.
Bima hanya tersenyum miring dan lebih fokus pada jalanan di depannya.
"Kak, gue mager banget sumpah. Ini kita mau kemana sih? Mau makan ya?" Tanya Rachel dengan tampang polosnya.
Bima hanya diam tak ada niat ingin menjawab. "Kak Bima kalo ada yang ngomong direspon kek," kata Rachel yang sudah mulai kesal.
"Lo bisa diem nggak sih?" Ketus Bima tanpa menoleh kearah Rachel.
"Makanya siniin HP gue. Lagian lo itu mau kemana sih Kak? Daritadi perasaan nggak turun-turun," kata Rachel.
"Lo mau turun?" Tanyanya.
"Ya lah," balas Rachel ketus.
Bima langsung menepikan mobilnya didepan toko bunga yang masih buka.
"Turun!" Perintah Bima.
"Ha?"
"Turun. Katanya lo mau turun, yaudah turun," kata Bima.
"Ya tapi nggak diturunin ditempat kaya gini juga kali Kak. Gu---eh Kak, setan lo ya. Tungguin!" Ucapan Rachel terpotong saat Bima lebih turun dari mobilnya dan berjalan kearah toko bunga itu.
"Kakak mau beliin gue bunga ya?" Tanya Rachel dengan percaya dirinya.
"PD lo udah kronis kayaknya," dingin Bima dengan manatap Rachel jengah.
"La terus ngapain kesini?" Tanya Rachel.
"Lo pilih bunga yang lo suka," kata Bima dingin.
"Buat?" Tanya Rachel sembari memiringkan kepalanya.
"Tinggal pilih apa susahnya sih? Nggak usah banyak bacot gitu nggak bisa?" Ketus Bima. Rachel hanya mengerucutkan bibirnya kesal atas ucapan Bima barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit]
Teen FictionSequel "DafFania" Rachel Ayu Angeline ===================== Rachel Ayu Angeline, gadis remaja yang memulai kisah cintanya sejak ia masih duduk dibangku kelas 3 SMP, mungkin benar apa yang sering dikatakan orang-orang. Cintanya anak muda itu masih ci...