Atlantis menutup pintu kamarnya rapat rapat. Bahunya merosot dan akhirnya ia terduduk dibalik pintu kamarnya.
“Hiks.. Hiks..“Isak tangisnya
“Gue kecewa sama mama, kenapa mama harus selingkuh? tapi gue mau memperbaiki hubungan papa sama mama. Karena gue bisa lihat dari mata papa sama mama mereka masing saling mencintai!“
“Gue yakin ada salah paham disini!“
“Tapi apa?“ bingung Atlantis.
Hingga.....
"ARGHHHHHHHHH!!!!!!“Teriak Atlantis.
Tak lama setelahnya darah segar mulai keluar dari hidung Atlantis, ia merasa semuanya gelap dan ia menutup matanya.
Dilain tempat..
“Mas atlan tolong dengerin penjelasan Vallen dulu“ Mohon Vallen kepada Atlanta Corelly Veanu.
“Saya sudah muak dengan semua ini saya“
belum selesai Atlanta berbicara tiba tiba terdengar suara teriakan Atlantis
“ARGHHHHHHHHH!!!!!!!“
Dengan langkah cepat mereka berdua menaiki tangga menuju kamar Atlantis.
Sebenci bencinya seorang Atlanta Corelly Veanu terhadap Atlantis Orelly tentu saja tetap tersimpan rasa khwatir yang mendalam.
Cklekk.
Suara pintu kamar Atlantis terbuka.
“ATLA KAMU KENAPA BANGUN NAK BANGUN!“ Histeris Vallen.
“Lebih baik bawa Atlantis kerumah sakit“ Kata Atlanta datar, namun percayalah dalam hatinya ia sungguh khawatir dengan keadaan Atlantis ini.
Dirumah sakit...
“Nghh“ Terdengar lenguhan dari Atlantis yang tampaknya akan mulai sadar.
“Mama, Papa, Atlantis sakit apa?“ Tanyanya
“maag kamu kambuh“ Jawab sang ibu,sedangkan sang ayah hanya memasang tampang datar dan dinginnya itu.
“Punya tubuh tuh dijaga, buang buang duit aja.“ Ucap Atlanta sarkastik.
“Atla minta maaf pa ma kalo atla cuma buang buang uang papa sama mama“ Sesal nya.
Sebenarnya Atlantis sungguh ingin menangis mendengar ucapan ayahnya yah sangat menohok hatinya sungguh sebenarnya ia juga tidak mau masuk rumah sakit.
“Lain kali kamu jangan lupa makan ya, oh ya mama mau pergi dulu ke kantor. Ada klien dadakan, kamu siap siap sana pulang.“
“Oh yaudah deh ma, mama ke kantor aja sana tar telat“
Tak lama kemudian setelah sang ibu telah pergi.
“Nih uang, kamu pulang naik taxi aja. Saya sibuk, dan saya ingatin sekali lagi nih urus tubuh kamu sendiri jangan buang buang uang saya!“
Sungguh sakit hati Atlantis saat ini. Mengapa ayahnya harus berbicara seperti itu kepadanya?
“Ya Tuhan Atlantis mohon semoga suatu hari keluarga harmonis Atlantis balik lagi ya.“
Setelah selsai bersiap ia pun meninggalkan rumah sakit dan mencari taxi untuk pulang. Atlantis tidak pulang ke rumah, ia akan pulang ke Apartemen nya.
Atlantis punya apartemen? tentu saja namun apartemen itu bukan dari Atlanta maupun Vallen.
Sesampainya di apartemen, Atlantis segera masuk dan berganti baju. Setelah itu ia pergi lagi ke Supermarket didekat apartemennya untuk membeli beberapa kebutuhannya.
Supermarket.....
“Hmm gue mau beli Milo lagi ah“ Pikir Atlantis
“Yah kok ga sampee! aduh gimana nii?“
“Nih, makanya tumbuh tuh keatas jangan kesamping dong.“ Sindir seorang laki laki disebelahnya.
“Heh lo itu kalo ga niat nolong gausah nolong!“ balas Atlantis tanpa melihat siapa orang yang sedang ia ajak bicara.
“Bener nih? gue balikin lagi ya?“ Kata orang itu seraya ingin mengambil kembali kotak Milo di genggaman Atlantis.
“Eh gaboleh dong, uda dikasih gabisa diambil balik!“ ejek Atlantis lalu..
DEG!
“ELO?“ Tanyanya dengan wajah kagetnya tentunya.
“Iya gue, knapa? kaget lo?“ Balas orang itu sambil terkekeh.
“Ngapain lo disini?“
“Ya belanja lah lo galiat ditangan gue megang apaan?“ jawab orang itu dengan nada nyolot nya.
“Iya juga ya, elo yang terlalu pinter ato gue yang bego sih!“
“Bego ngaku bego!“ Ejek orang itu
“HEH WILLIAM VERANO, LO TAU GA SIH LO ITU KETOS TERBAWEL DAN TERNYEBELIN YANG PERNAH ADA!NGESELIN BANGET DAH LO NYET!“ Geram Atlantis.
“Anjir, seorang William Verano dibentak sama cewek! kayaknya ketampanan lo mengurang deh liam!“ Batin William.
“Apa lo liat liat hah?“
“Mmm... At, sebenernya.....
.
.
Gue pengen minta tolong bantu gue pilihin pembalut yang pagi sama malam buat kakak gue, lo mau ya? kan gue udah tolong lo? pliss gaboleh jahat ama ketos sendiri at!“ Mohon William.
“PFTTT, BUAHAHAHHAHAHAHAHHAHA“ Tawa Atlantis menggelegar sehingga membuat mereka menjadi pusat perhatian disana.
Sadar akan dirinya yang menjadi pusat perhatian pun segera menormalkan kembali ekspresinya namun dalam hati ia masih ingin menertawakan kekonyolan ketua osisnya ini.
Ia memohon kepada seorang Atlantis hanya demi pembalut kakaknya? Sungguh ajaib ketua osis kita kali ini teman teman.
“Lo gaperlu segitunya juga kalikk will, Alay lo sumpah gue hampir mati karena ngakak!“
“Jadi lo mau bantuin gue?“ Tanyanya memastikan dengan mata berbinar.
“Iyaa, ayok sekarang ke bagian pembalut.“ Ajak Atlantis segera.
Tak lama mereka pun memilih pembalut yang diinginkan William, Oops bukan mereka namun Atlantis. William hanya mengangguk saja menuruti seluruh perkataan Atlantis.
“Makasih banget ya at udah bantuin gue hari ini, kalo ga ada lo mungkin ujung ujungnya gue harus minta bantuan si mbak mbak yang di supermarket deh bisa abis harga diri gue!“ Ucapnya dengan wajah yang sangat berterima kasih seolah ia diberikan emas 300 kilogram.
“Haha santai aja, ternyata lo orangnya cukup asik yaa walapun ngeselin HAHAHA“
“Heh! gue ga ngeselin elonya aja kali yang sensian“
“Tuh kan ngeselin nya mulai lagiii!“
“Udah ah udah malem sini gue anterin pulang yuk!“ ajak William.
Atlantis berpikir sejenak, masalahnya ia hanya membawa uang pas pas an dan habis untuk belanja tadi. Mau tak mau ia harus menerima tawaran William daripada ia harus berjalan kaki sejauh 3 KiloMeter.
“Okee, Mayan gue dapet anteran gratis gituuu. Hahahaha“ Balasnya sambil tertawa.
Atlantis sungguh senang malam ini setidaknya walau bersama ketua osis yang menyebalkan nya tidak ada obat. Setidaknya William tidak memberikannya kata kata menyakitkan, tamparan atau hal hal yang menyakitkan lainnya.
“At, Makasih udah nemenin gue di supermarket yaa!“ Ucap William lagi.
“Tadi lo udah bilang makasih deh, tapi gapapa gue terima kok haha!“
“Oh iya at, Gue......
.
.
.
Vote And Comment dong readers hehe biar author semangat nulis sama apdet ❤✨
See u Next part! 💘