"ASSALAMUALAIKUM," teriak Pak Adam yang kerap disapa Mas Adam karena kumisnya yang mirip dengan Mas Adam Suseno, suaminya Mba Inul.
"Waalaikumussalam." sahut semua murid.
"SEMANGATNYA PADA KEMANA INI? MASIH PAGI UDAH PADA LESU.."
"Ini udah paling semangat mas, Mas Adam aja yang ngegas ngomongnya," ucapan Yerin mengundang gelak tawa seisi kelas.
Kelas Mas Adam berlangsung selama satu jam pelajaran, tidak ada yang mengantuk karena cara mengajar Mas Adam memang berbeda dengan guru pada umumnya.
Mata pelajaran kedua adalah Bahasa Inggris, Ibu Archandranistrianingsih memasuki kelas bersama dengan seorang laki-laki tidak berseragam.
"Sebelumnya sudah ada pengumuman dari sekolah bahwa sekolah ini kedatangan murid dari luar yang bakal belajar disini selama satu tahun, kebijakan dari pertukaran pelajar tahun ini," jelas Ibu Archandranistrianingsih.
"Halo, Saya Neo Dharma Yudha. Saya keturunan Indonesia tapi lahir dan besar di Rusia."
"Orang Rusia suka makan kadal gurun gak?" tanya Yerin yang menimbulkan gelak tawa.
"Malah dibercandain! Neo.. Bisa duduk di paling belakang, ya." ucap ibu Archandranistrianingsih sambil menunjuk meja paling belakang.
Neo berjalan perlahan namun berhenti di sebelah bangku Yerin, "Saya mau disini, boleh bu?"
"Eeh, boleh saja."
"NDA NDA! INI KHUSUS BUAT MY LOPE LOPE TAEHYUNG! PEOPLE BIASA MACAM ANDA CAN'T SIT DI SINI!!! Ibu kok gitu siiiih? Ini kan udah di hak milik sama Tae!!!" Yerin menaikkan kaki kanannya ke kursi yang kosong, "Dilarang duduk kecuali My lope lope hearteu Taehyung!"
Taehyung reaction.jpg
Neo menggeser kaki Yerin kemudian duduk tanpa mempedulikan manusia disebelahnya yang menatap dengan kesal, "Heh! Pulang lewat gang mana lo?" tanya Yerin.
Neo hanya melirik dan sedikit terkekeh. Sepanjang pelajaran, Yerin tidak berhenti mengumpat karena singgasana sang jodoh diduduki oleh pantat jahanam milik Neo. Sebelumnya Yerin sudah mendorong kursi tersebut keluar meja sehingga menyisakan jarak dengan kursi miliknya.
Jam istirahat, Yerin bersama Yuju dan Chanyeol duduk di pinggiran lapangan. Chanyeol sudah muak dengan berbagai umpatan yang Yerin sebutkan.
"Gini loh ya, sekalipun dia keturunan pangeran William juga gak akan gue biarin duduk di singgasana Taehyung! Apalagi ini yang muka sama tahi lalat Taehyung masih gantengan tahi lalat Taehyung!"
"Menurut gue ganteng sih segitu mah," ketus Chanyeol sambil bermain game di ponselnya.
"Yaudah sono lu homoan sama dia!" Yerin memberi tatapan tajam.
"Gue dipanggil Tae, bentar," kata Chanyeol lalu pergi.
Yuju menunjuk ke arah samping, Yerin menoleh lalu menampakan wajah yang lebih ganteng tahi lalat nya Taehyung.
"Lo dibandingin sama kutunya Eunha juga masih cantikan kutunya Eunha, Rin!" Neo tertawa.
"Kata siapa Eunha punya kutu?! Eh salah pertanyaan anjir, lo kenal Eunha?!"
—Taehyung&Yerin—
Yerin berdiri di parkiran, menunggu Taehyung yang mendapat panggilan dari guru bahasa Indonesia, Pak Wirarto tercintah.
"TAEEEE!!" teriak Yerin bahkan saat Taehyung baru kelihatan jari kelingkingnya.
Taehyung yang sadar dipanggil oleh preman kelas mencoba menghindari tatapan mata, ketika mencari keberadaan motornya pun Taehyung mengabaikan Yerin.
"Tae bareng yuk, siapa tau butuh pendongeng di jalan. Aku bisa ceritain kisah apapun, cerita matinya listrik tiga komplek gara-gara aku robohin tiang listriknya, cerita tenggelamnya sepeda si Anton di septic tank atau cerita hilangnya domba qurban pak Jamal," jelas Yerin.
"Astagfirullah, hidup lo dipenuhi dosa Yer."
"Jadi mau bareng gak?"
"Ngga."
"Oke, babay bebeb," Yerin berlari, "NEOOOOO."
Sambil memakai sarung tangan berkendara, Taehyung memperhatikan Yerin dan Neo berbincang dengan akrab. Tidak ada raut wajah kecemburuan di wajah tae, hanya:
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung & Yerin
FanfictionYerin: Tae mau? Taehyung: Ngga. Yerin: Jadi pacarkuuu?? Taehyung: NGGA!