PROLOGUE

504 105 102
                                    

sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ, ᴋʟɪᴋ ⛦ ᴅɪᴘᴏᴊᴏᴋ ᴋɪʀɪ ʙᴀᴡᴀʜ
sᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ, ᴅɪᴀɴᴊᴜʀᴋᴀɴ 💬 ᴜɴᴛᴜᴋ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇᴛᴀʜᴜɪ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴋᴜʀᴀɴɢ ᴅᴀʀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ
ғᴏʟʟᴏᴡ ᴊᴜɢᴀ ᴀᴋᴜɴ ᴡᴀᴛᴛᴘᴀᴅ ᴋᴜ : @ᴘʀᴀᴍᴇsᴛʏ2207

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ! ⛇

─── ❖ ── ✦ ── ❖ ───

"Maria, cepat bangun sayang, ini hari pertama mu masuk sekolah," ujar Mama membangunkan Maria.

"Bentar, Ma," balas Maria.

//🥑//

"Bang, cepet dong Bang, udah mau telat nih!" ujar Maria panik.

Bukan taksi, bukan bus dan juga bukan angkot yang Maria gunakan untuk berangkat ke sekolah, melainkan becak Bang Jono yang sudah tua dan tidak bertenaga, itulah sarana yang dipilih Maria untuk mengantarkannya ke sekolah. Mamanya sudah berulang kali menasihatinya tetapi si batu akan tetap keras kepala.

"Aduh, Neng kan tau becak ini udah tua, nggak bisa buat ngebut lah, Neng," ujar Bang Jono yang masih mengayuh  becaknya dengan sekuat tenaga.

"Hari ini gue bayar, kok."

Setelah mendengar kalimat itu, tanpa aba-aba becak itu melenggang dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di gerbang sekolah banyak siswa siswi yang melihat Maria dengan tatapan yang aneh.

"Nih, makasih ya Bang, lain kali kalau ngantar penumpang harus ngebut, jangan kalau di kasih uang baru mau ngebut," ujar Maria sambil memberi upah kepada tukang becak itu.

"Nggak ada uang, ya nggak jalan lah Neng," jawab Jono dan langsung berlalu.

Ketika Maria sedang menuju ke kelasnya tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Hey, tungguin gue dong!" teriaknya.

Maria yang mendengar itu langsung menoleh.

"Lo manggil gue?" tanya Maria dengan wajah penuh keringat karena sedari tadi ia dirundung kepanikan.

"Iya, yuk ke kelas langsung," ajak cewek itu sambil menarik tangan Maria menuju kelas.

"Kita duduk semeja ya, em, dibelakang sendiri aja," ujar cewek itu.

Maria hanya menurut saja dan karena ia tidak diberi kesempatan untuk berbicara.

Setelah mereka duduk, barulah Maria dapat bertanya siapa nama cewek cerewet ini.

"Sebenarnya nama lo siapa sih?" tanya Maria.

"Nama gue? Nih," jawabnya sambil menyodorkan nametag di seragamnya.

"Killa Taramilka?" ujar Maria ketika membaca nametag milik cewek yang bernama Killa.

"Hm,"

"Lo suka susu?" tanya Maria lagi.

"Enggak terlalu," jawab Killa.

//🥑//

"Adik-adik, perkenalkan nama saya Vania Clarissta, anggota OSIS tahun 2019/2020," ujar Vania memperkenalkan diri pada adik-adik kelas 10.

"Hai, Kak Vania," sapa semua murid kelas 10 kompak.

"Jadi hari ini Kakak bakalan kasih kalian kegiatan untuk mengetahui denah di sekolah ini," ujar Vania dengan lembut dan sopan.

"Kalian setuju?" tanya Vania dengan senyum yang menawan.

"SETUJU!!" jawab seluruh murid kelas 10.

"Lo emang hebat," bisik Ghani.

"Pasti," jawab Vania bangga.

Setelah mereka mengelilingi ruangan demi ruangan yang berada di sekolah SMA Nusa Bangsa, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu Maria tiba, waktu istirahat.

"Akhirnya, capek banget gue, ternyata sekolah ini besar banget," ujar Maria kepada Killa.

"Iya, nggak nyangka gue."

//🥑//

Di perjalanan Maria tidak sengaja berpapasan dengan Ghani, ketua OSIS.

"Heh, kesini lo," ujar Maria kepada Ghani.

"Gue?"

"Hmm, sini, nama lo siapa?" ujar Maria kepada Ghani, di sini Maria belum mengetahui nama dan kedudukan Ghani di sekolah ini.

"Ghani," jawabnya.

"Oh, ya udah, nggak jadi," ujar Maria.

Maria memang memiliki sifat yang membuat orang lain mengatakan 'dia menyebalkan'.

"Menyebalkan," ujar Ghani terang-terangan.

"Emang, masalah buat lo?"

_______________________

Satu kata buat Maria?











[REVISI✓]



MY STYROFOAM BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang