CHAPTER 19

703 41 13
                                    

HAPPY READING!!!

Ting Tong...

Ting Tong...

Suara bel apartemen berbunyi beberapa kali, namun sang pemilik nampaknya tidak ada tanda tanda akan keluar dari apartemen nya.

Orang yang tadinya terus memencet bel tersebut berhenti, dan beralih memencet pasword apartemen itu.

Pintu terbuka, lalu ia segera melangkahkan kakinya memasuki apartemen itu. Ia segera menuju kamar seorang yang sekarang mungkin masih dibawah alam sadarnya.

Ia mengetuk pintu kamar pemilik apartemen itu beberapa kali. Tidak juga ada sahutan dari dalam sana.

Ia pun memberanikan diri membukanya, dan benar. Nampaklah seorang gadis yang sedang tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya sebatas bahu.

"Sal" panggil orang itu pelan sambil menepuk bahu gadis itu, Salsha

"Stt, bangun woy!" ucapnya sedikit keras dan beralih mencubit pipinya

Salsha pun menggeliat dan merentangkan tangannya. Ia membuka matanya perlahan, berusaha mengumpulkan kesadarannya dan penglihatannya.

Samar samar, ia melihat seseorang yang baru saja masuk dalam pikirannya dan meninggalkannya.
Ia memejamkan mata lagi dan menggeleng, namun karna rasa penasarannya. Ia membuka matanya lebih lebar lagi.

Dan ya, matanya kini dengan jelas menangkap objek itu. Orang itu kini duduk di kasurnya.

"A-Aldi?" ucap Salsha begitu ia melihat dengan jelas orang tersebut. Orang tersebut adalah Aldi

"Ya ini gu-" ucapan Aldi terhenti kala Salsha langsung memeluknya. Salsha semakin mengeratkan pelukannya pada Aldi, ia menaruh dagunya pada bahu Aldi

Aldi pun yang tadinya kaget sekarang membalas pelukan Salsha perlahan. Ia rasa Salsha membutuhkannya sekarang. Ia mengelus punggung Salsha perlahan, lalu menaruh wajahnya pada ceruk leher Salsha. Ia menghirup aroma gadis itu, bau parfum vanilla yang selalu gadis itu kenakan membuat Aldi nyaman. Aldi memejamkan matanya. Ia jadi terbawa suasana.

Saat ini, Aldi merasa seperti Salsha membalas perasaannya hanya dengan sebuah pelukan. Ia merasa ini adalah pelukan seorang wanita pada pria, bukan seorang sahabat. Ia sangat bahagia hanya dengan sebuah pelukan yang diberikan Salsha padanya.

"Aldi, lo nggak akan ninggalin gue kan?" ucap Salsha tiba tiba. Membuat Aldi yang sedang berkhayal pun tersadar. Lalu Aldi membuka matanya dan melepaskan pelukannya.
Ia merutuki dirinya sendiri karna telah lancang menikmati pelukan yang gadis itu berikan. Tidak seharusnya ia begitu.

"Kenapa Al?" tanya Salsha pada Aldi yang telah melepaskan pelukannya

"Nggak papa. Em, gue nggak akan ninggalin lo kali, kenapa sih emangnya?" tanya Aldi mencoba menghilangkan pikirannya tadi

"Karel pergi Al ninggalin gue, lo juga ninggalin gue" ucap Salsha

"Hey lihat, gue disini Sal. Gue ngga kemana mana, bahkan gue nggak ninggakin lo kan?" ucap Aldi sambil memegang bahu Salsha

"Iya, tapi gue mimpi kalo lo juga ninggalin gue. Gue sendirian Al"

"Emang lo mimpi apa" tanya Aldi sambil melepaskan tangannya

Salsha terdiam sejenak mendengar pertanyaan Aldi. Tak mungkin ia mengatakan jika di dalam mimpinya, Aldi menyatakan cintanya dan Salsha menolak lelaki itu. Lalu Aldi pergi meninggalkan Salsha karna kecewa.

"Ya, pokoknya lo pergi dari hidup gue" jawab Salsha pada akhirnya

"Udahlah, lo lupain itu mimpi. Gue nggak ninggalin lo kan. Dan sekarang, mending lo siap siap deh buat sekolah. Udah siang ini" ucap Aldi sambil memperlihatkan jam tangannya pada Salsha

JUST GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang