Yeol Set; Evening Talk

674 110 7
                                    

***

"Aku antar pulang saja, ini sudah larut." ujar Seok Jin saat Ae Ra bicara bahwa dia ingin segera pulang ke flat.

Gadis itu langsung menggeleng cepat, "Hajimayo oppa! Aku bisa sendiri. Terimakasih traktirannya, selamat malam!" serunya lalu berlari terburu-buru kearah halte bus.

"Jangan lari-lari! Kau baru saja menelan semangkuk udon, nanti sakit perut!" peringat Seok Jin dengan raut wajah khawatir melihat Ae Ra berlari pontang-panting seperti sedang dikejar waktu.

Laki-laki itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum ketika Ae Ra mengangkat ibu jarinya di udara dari kejauhan.

Ae Ra harus segera pulang kalau tidak mau dilacak Namjoon. Sahabatnya itu tidak pernah main-main dengan ucapannya. Jika dia bilang lacak maka dia akan melakukannya. Karena Namjoon menyambungkan Gps di ponsel Ae Ra dengan miliknya.

"Aku menyambungkan Gps di ponselmu pada ponselku. Karena kau sering hilang, aku bisa tau kalau nanti kau nyasar." ujar Namjoon saat selesai makan malam di flatnya dan Eun Gi.

Ae Ra mengernyitkan alisnya sedikit tidak setuju, "Kalau begini aku tidak punya privasi lagi-"

"Aku punya banyak urusan. Bukan hanya terus-terusan memeriksa keberadaanmu saja."

Dan akhirnya Ae Ra menyetujuinya. Tanpa sadar dia melupakan kerugian lainnya saat gps ini masih tersambung. Seperti saat ini, Namjoon memanfaatkannya.

Gadis itu duduk disalah satu bangku bus yang tersisa. Dia melihat jam di layar ponselnya. 21.56. Sebentar lagi jam sepuluh malam. Dia tidak akan sampai flat tepat waktu.

Ae Ra menghela nafas beratnya. Lalu tidak lama setelah itu ponselnya berdenting.

Namjoon : 4 menit lagi kau kulacak.

Ae Ra : Sudah di Bus.

Namjoon : Bukti.

Ae Ra : 

Namjoon : Aku tunggu di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon : Aku tunggu di halte.

Ae Ra tidak membalas lagi. Dia menyandarkan kepalanya disisi jendela. Diam-diam menyukai cara Namjoon berupaya menjaganya selalu. Laki-laki itu tidak pernah melupakan keberadaanya
meskipun sudah dekat dengan gadis lain.

Seolah mengurus Ae Ra sudah menjadi kebiasaannya. Dia tidak pernah absen mengantar Ae Ra pergi ke kampus, tidak pernah lupa membawakan Ae Ra makanan untuk makan malam, dan tidak pernah lupa melarang Ae Ra berhubungan dengan laki-laki yang menurutnya asing.

10 menit kemudian dia sampai di halte dekat flat. Tempat dia biasa turun jika naik bus.  Ae Ra langsung menemukan Namjoon ketika dia turun. Laki-laki itu membawa sebuah plastik berukuran sedang di genggamannya.

Arranged | KimNamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang