Happy reading 📍
Brukk..
Tubuh sang dokter terpental ke arah dinding saat dominick memasuki ruangannya dan mendorongnya tanpa alasan apapun.
"Dom.." panggilnya meringis.
"Apa kau yang memberitahu hanna?!" tanyanya sambil memegang kerah jasnya.
"A.. aku__"
"Tidak usah basa basi bodoh! aku menyuruhmu untuk menyembunyikan semuanya, kenapa kau membiarkan hanna tahu tanpa sepengetahuanku!!" Bentaknya menatap kilat sang dokter.
"Ma.. maafkan aku dom, hanna wajib tahu karena hanna adalah ibunya" Jawabnya mencoba membenarkan diri.
"Dan membuat semua rencanaku gagal?! kau seorang dokter harusnya kau tahu mana yang baik dan mana yang buruk!" desisnya.
"Ma.. maafkan aku dom.." lirihnya.
Dominick menatap penuh parah pada sang dokter lalu mau tak mau ia melepaskan genggaman di kerah jas sang dokter itu.
"Kau berhasil membuat rencanaku gagal farrel!!" cibirnya tanpa menatap.
"Maafkan aku sekali lagi, tapi kau harus tahu semuanya" Jawabnya membuat dominick menoleh.
"Katakan" ucapnya dengan dingin.
sebelum berkata apapun dokter farrel membenarkan jas putihnya terlebih dahulu lalu berjalan menuju lemari miliknya untuk mengambil sesuatu. Sebuah gambar USG kertas hitam yang ingin di tunjukkan olehnya kepada Dominick.
Kertas itu diserahnya di mejanya membuat mata hazel itu langsung terarah ke kertas itu.
"Ini adalah hasil USG sebelum baby twins dilahirkan, dan gambar ini terakhir aku meriksa kandungannya setelah hanna tidak lagi cek up ke rumah sakit" ucapnya membuat dominick menoleh dan kembali fokus pada gambar usg itu.
"Lalu apa masalahnya" Jawabnya dengan dingin.
"Kau lihat perkembangan bayimu itu?" kening dominick mengerut mengamati setiap gambar itu.
"Lihatlah semula bayi bayimu berkembang dengan baik, semua seperti normal dan cepat untuk pertumbuhan, yang aku herankan kenapa perkembangan bayimu dan sekarang berbeda?" tanyanya membuat dominick lebih bingung.
"Apa maksudmu" Jawabnya.
"Kau tahukan alex dan alexa terlahir secara prematur dalam kondisi yang sangat lemah setelah tertembaknya di bagian fital miliknya, tapi kenapa pertumbuhan bayimu sangat lamban dari sebelumnya sementara posisi kandungan pada masa 6 bulan dengan bayi kembar sudah sangat kuat jika harus di lahirkan walaupun keadaan lemah, perkembangan masa persalinan hanna biasanya hanya mencapai 7/8 bulan untuk dilalui " Jelasnya membuat dominick benar-benar tidak mengerti.
" Jadi yang menjadi permasalahannya, pada masa kehamilan apa hanna sering mengkonsumsi sesuatu yang lain dari anjuran dokter atau rumah sakit?" tanyanya kembali.
Dominick menatap.
" Mengkonsumsi? " kening dominick mengerut.
"Seperti makanan, minuman atau__ obat-obatan?" tanyanya.
Dominick memutar kembali ingatannya dimana waktu itu ia sempat melihat hanna meminum sebuat obat, tapi itu adalah obat yang diberikan rana untuk dirinya sebagai penguat kandungan.
"Hanna hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan rana sebelumnya" Jawabnya.
"Apa kau tahu bentuk abat itu seperti apa?"
"Jika aku tahu, aku tidak akan bertanya padamu" cibirnya dengan nada dingin.
"Maafkan aku.." ucapnya menunduk.
"Bagaimana perkembangan alex" Dominick mengalihkan pembicaraannya mengenai anaknya.
"Semakin membaik tapi kita harus tetap memantau kesehatannya" Jawabnya.
Dominick berdiri dan membalikkan tubuhnya tanpa menjawab kalimat sang dokter. pria itu berjalan pelan layaknya pria tampan dengan berwajah dingin, dipandang balik oleh orang yang berlalu lalang di sekitarnya membuat dominick tidak merasa risih.
Pria itu tiba di depan pintu ruangan dimana di jaga oleh pengawal pribadinya, pria itu menatap pengawal setianya yang berkepala botak.
"Semua baik tuan" ucapnya saat mengetahui tatapan dominick.
Pria itu langsung membukakan pintunya tanpa menatap kembali pengawal itu, berjalan pelan menuju ranjang yang diisi wanita berbaju pasien yang sedang meringkuk.
"Hanna" panggilnya.
"Pergilah aku tak butuh bantuanmu!" Jawabnya dengan dingin tanpa menoleh.
"Kenapa kau__"
"Selamat.. selamat atas keberhasilanmu yang membuat semua hidupku menjadi hancur" ngelaknya sebelum kalimat dominick terselesaikan.
"Kau berhasil menyulikku dari negaraku dan menjadikan ku budak nafsumu disaat kau memiliki masalah dengan kekasihmu lalu sekarang kau berhasil melenyapkan malaikat kecil milikku yang selama ini ku jaga ku rawat dan ku besarkan dalam kandunganku" ucapnya kembali.
"Hanna.." panggilnya.
Hanna menatap dengan mata berair "Apa yang kau banggakan setelah ini hah?!" tegasnya.
"Apa melihat orang lain sengsara kau bisa senang, apa kau tidak memiliki hati untuk bisa merasakan apa yang ku rasakan selama ini?!" ucapnya kembali.
Dominick benar-benar tak bisa mengatakan apapun selain mendengarkan keluh kesah yang dirasakan hanna saat ini, pria itu seakan manusia bodoh yang tak bisa melakukan apapun.
" Aku berusaha mati matian untuk menahan apa yang ku rasakan demi kandunganku, jika tuhan memilihku untuk hidup atau mati, aku akan lebih memilih mati menyusul kedua orang tuaku" tiba-tiba air matanya kembali melolos.
Dominick kembalu berjalan lebih dekat mendekati wanita yang tengah meringkuk itu, meraihnya pundaknya untuk bisa ia genggam.
"Maafkan aku.." Jawabnya saat hanna memberontak.
"Aku tak butuh kata maaf yang ku butuhkan kembalikan anakku!!" pekiknya pencoba melepaskan genggaman dominick.
"Hanna!!!!" Dominick membalas teriakannya dengan bentakan.