Lebih baik bilang duluan
dari pada keduluan
orang lain.
-FiersaBesari
Tidak sampai 30 menit Karin pun sudah berada didalam mobil bersama Arkan yang sedang fokus mengemudi. Terkadang Karin melirik kearah nya diam-diam dan juga kadang ketahuan oleh Arkan yang langsung tersenyum."Tangan nya kosong?" Tanya Arkan pada Karin, sedikit melirik tapi masih fokus pada depannya.
"Kosong kok, kenapa Ar?" Karin mengangkat tangan kanan nya dan melihatkan tangan nya pasa Arkan.
Arkan memasuki jemarinya disela jemari Karin yang kosong. Dia memegang nya erat seperti tidak ingin kehilangan perempuan yang berada disebelahnya.
Karin sedikit tidak memperhatikan Arkan. Pasalnya, pipi Karin benar-benar merah. Definisi bucin? fikirnya, padahal status aja belum jelas.
"Suka gak dipegang gini?" Tanya Arkan lagi sambil menunjukan genggaman tangannya pada Karin.
"Mau suka takut ke geeran." Karin melirik kearah Arkan dan berusaha melepaskannya tapi nihil Arkan menggenggam terlalu erat.
"Geer aja buru." Karin mengeratkan genggamannya juga dan membuat Arkan sedikit tertawa. Wajahnya yang maskulin, suaranya yang sedikit berat, bawaanya yang cool. Sebenarnya bukan type Karin, tapi kenapa Karin malah seperti terpelet olehnya?.
"Kaya orang bucin ya?, pacaran aja belum pernah." Ucap Arkan.
"Masa?, gak percaya aku mah." Jawab Karin.
"Harus percaya, sama aku." Arkan melirik kearah Karin dan membuat Karin tersenyum tidak karuan.
Setelah sampai di mall, Arkan dan Karin masih berpegangan tangan. Membuat mereka seperti layaknya sepasang kekasih yang sangat romantis dan sepasang kekasih yang sangat sempurna dimata orang-orang.
Arkan melepaskan genggamannya dan memeluk pinggang Karin membuat Karin tersipu malu bahkan banyak orang yang mengabadikan mereka berdua dengan cara difoto.
Karin dan Arkan masuk kedalam bioskop kosong yang mungkin memang sudah direncanakan oleh Arkan dan teman-temannya.
Rencananya Arkan ingin menyatakan perasaannya kepada sang pujaan. Semoga saja berhasil, karna dia sudah bersusah payah latihan menyatakan cinta semalaman bahkan menahan jantung nya yang berdebar sangat kencang.
"Btw, ini sepi banget ya?." Ucap Karin sambil mengalihkan pandangannya ke Arkan.
Arkan mengangguk dan dia memilih untuk memegang kedua tangan Karin sambil menatap mata Karin dengan serius.
"Saya tau, kamu baru saja putus dan baru saja melewati masa yang sangat menyakitkan. Saya suka kamu dari awal melihat kamu misahin saya dengan Nathan. Saya suka kalau ngeliat kamu dikantin, kelas, bahkan saat kamu membaca novel sambil tertawa. Saya juga suka melihat kamu marah karna sebuah novel yang ending nya tidak sesuai dengan ekspetasi kamu sendiri. Saya tau kalau saya sama kamu baru kenal bahkan saya jarang ikut campur masalah kamu dengan yang lalu. Tapi, asal kamu tau kalau jantung saya sekarang ini sangat berdebar kencang."
Arkan melihat ke arah layar lebar dan dia tersenyum. Ada sebuah foto-foto dimana mereka pertama kali bertemu bahkan ketika Arkan modus meminta buku kosong bahkan juga saat Arkan dan Karin berada di acara tunangan sang mantan.
Zaky turun membawa bucket bunga yang berada di genggamannya dan berjalan mendekati Arkan dan Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkan & Karin
Teen FictionNamanya Valeana Karin. Anak pindahan dari jakarta. Sekolah dibandung membuatnya stress. Dengan berawal dari berpisahnya dengan Dilan berbulan - bulan,Melihat senior nya berantem dihari pertama sekolah,memiliki teman laki laki yang solid,memiliki tem...