Tuhan, terimakasih karena Engkau telah mengirimkan sosok yang begitu berarti di hidupku. Tanpa izin-Mu karena menakdirkan mereka untukku maka aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini
-Ladies Brave-
_______
"Wahh, hebat ya lo jadi juara!" sahut Zella sambil menepuk bahu Jessy.
Jessy langsung berdecak dan merasa bangga. "Biasa itu mah." katanya sambil menggibaskan tangannya.
"Dih, sombongnya." timpal Nayfira.
"Kalian berlima pergi aja. Main atau apa gitu sekalian memorian." kata Julian pada kelima wanita itu.
"Memorian? Serasa dah mati nih gue." cercah Calista. Julian hanya meringis.
"Soalnya kita juga mau main nih. Futsal bareng, ya gak?" tanya Kenan sambil melirik keempat lelaki lainnya.
"Emang Kenan sama Vernan gak cape? Bukannya baru tanding ya?" tanya Calista mengkhawatirkan suaminya.
"Mereka mah cowo kuat. Masa iya atlit taekwondo gak kuat." Dowoon menjawab.
"Eh, kamu jangan lirik-lirik cewe lain nanti aku colok mata kamu."kata Aleysia pada Dowoon.
"Gak akan ada yang lirik dia, Ley. Kan lo cewe satu-satunya yang suka sama dia." timpal Vernan sambil tertawa.
"Enak aja lo!" ketus Dowoon membuat semua ikut tertawa karena melihat Dowoon disudutkan.
Akhirnya kelima lelaki itu pun pergi bersama sedangkan Aleysia dan sahabat-sahabatnya masih bingung kemana untuk menghabiskan waktu bersama.
"Oh iya, kalian ko bisa ketemu? Langsung berempat lagi?"tanya Jessy tiba-tiba.
"Pokoknya ceritanya panjang." jawab Nayfira. Jessy hanya mengangkat bahunya.
"Gimana kalo kita karokean?"tanya Aleysia dengan semangat. Begitu pun balasan dari sahabat-sahabatnya yang menyetujui ajakannya.
"Let's go!" teriak Calista sendirian. Sahabat-sahabatnya menatap sinis ke arahnya dan membuat Calista langsung malu.
Setelah tiba di tempat karaoke, mereka memilih tempat dan pastinya cemilan untuk menemani mereka bersenang-senang.
"Jangan lupa ya, Mbak makanan dan minumannya." kata Zella kepada salah satu pegawai disana.
"Baik, Mbak. Nanti ada pegawai lain yang mengantarkan makan dan minumnya."jawab pegawai itu sambil tersenyum. Zella pun mengangguk dan menyusul sahabat-sahabatnya.
"Yo milih lagu dong!" sahut Nayfira.
"Iya ini lagi dicari." jawab Aleysia dengan sabar sedangkan Jessy, Calista, dan Zella hanya memandangi kedua wanita itu dan menunggu lagu yang akan diputar.
Masih mencari lagu yang tepat, tiba-tiba pintu pun terdengar diketuk kemudian memunculkan seorang pegawai membawa hidangan yang sudah dipesan. Wanita itu menunduk sambil menyimpan makanan dan minumannya di atas meja.
"Belva bukan, sih?" bisik Jessy pada Zella yang berada di sampingnya.
Zella pun mengamati wanita itu dan ternyata benar itu adalah Belva.
"Belva? Lo Belva kan?" ucap Jessy membuat semuanya melirik Jessy dan pegawai itu.
Merasa terpanggil, Belva pun mendongkak dan sangat terkejut melihat kelima wanita yang sempat menjasi musuhnya.
"Lo jadi pegawai disini? Bangkrut lo?" tanya Jessy sambil melipat tangannya di dada kemudian berputar mengelilingi badan Belva.
Terlihat dari wajahnya, Belva begitu malu dan ketakutan karena seorang Belva yang terkenal di masa SMA menjadi pegawai di tempat karaoke. Bukan hal salah tapi itu membuat Belva begitu malu.
"Gguu..gue gak bangkrut. Perusahaan bokap gue di luar negeri masih pesat ko pendapatannya." jawab Belva gelagapan namun berusaha untuk membanggakan dirinya.
"Masih aja lo sombong. Gak habis pikir gue." ketus Zella sambil melirik penampilan Belva dari atas sampai bawah.
"Tapi bener gue gak bangkrut." jawab Belva cepat. Gue jadi pegawai disini karena ini hukuman gue yang udah borosin uang dan akhirnya nyokap bokap gue nyuruh gue nyari uang sendiri."lanjutnya dengan panjang lebar.
"Kerasa kan lo gimana jadi orang susah? Makannya jangan semena-mena lo jadi orang. Keadaan balik ke lo baru tau rasa lo!" seru Aleysia.
"Tapi bener keluarga gue gak bangkrut!" kata Belva dengan bersih keras supaya derajatnya masih tinggi didepan Ladies Brave. Berbicara dengannya memang tidak akan selesai sampai kapanpun.
"Iya dah serah lu!" ketus Nayfira.
"Udah sana lo. Selamat menikmati jadi orang susah." ujar Calista membuat Belva kesal karena diejek oleh lima wanita sekaligus. Melawan kelima wanita itu memang selalu membuatnya kalah. Belva pun pergi dengan kesal dan sambil menghentakkan kakinya.
"Eh biasa dong bibir terompet!" teriak Jessy.
"Dunia itu memang permainan. Kalo kita gak bisa ngendaliinnya maka kita yang akan dikendaliin sama dunia." ucap Zella mulai dengan kata-katanya.
"Kadang juga ada rasanya kita dibawah dan diatas. Tapi kalo kita terlalu bangga dengan posisi kita yang di atas yaa waktu jatuhnya pasti kerasa sakit banget." sambungnya membuat sahabat-sahabat bertepuk tangan padahal menurut Zella itu hanyalah kata-kata biaza yang tak perlu ditepuk tangan seperti ini.
👑👑
Masih inget sama Gibran dan sahabat-sahabatnya? Ada info dikit nih dari mereka kalo udah gede mereka jadi apa ya?
Gavin yang lebih memilih mengurus perusahaan Ayahnya di Austria katanya sih otw jadi CEO muda. Wahh semangat terus buat Gavin biar perusahaan Ayahnya maju wkwk😊

Ternyata Vano punya bassic jadi atlit nih. Vano akhirnya jadi atlit judo. Dia juga mau ikut kejuaraan. Do'ain aja dia ya semoga menang. (Emot bonus buat lu Vano dari author wkwk😘)

Kalau Eric mah lebih mementingkan keamanan bangsa nih. Jadi militer adalah pilihannya. Semoga Eric semakin dikasih kekuatan buat jaga negara dan mengamankan negara tercinta. Semangat Eric!!😄

Berkat otaknya yang encer baru aja Elios jadi dosen muda dan berprestasi dikasih penghargaan pula ganteng juga kan?--ehh. Tapi kurang-kurangin tuh sifat dinginya ya, Yos. Sekarang dia jadi dosen di Jerman😊
Gak disangka ternyata tangannya Gibran bisa nyiptain lukisan-lukisan yang unik dan bagus bahkan baru beberapa hari dia ngadain seminar di Belanda. Wahh semoga jadi seniman yang bermanfaat ya😆

🍀🍀🍀
Gak kerasa cerita ini udah jadi epilog aja walaupun emang kepanjangan ya wkwk. Author ngucapin makasih banyak buat temen-temen yg udah baca dan vomment semoga bisa ngambil pelajaran di karya ini hehe😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friendship Story
Teen FictionLima insan yang hidup di dunia yang sama namun mempunyai impian yang berbeda. Ada dimana masa mereka berusaha untuk bersatu saat dipisahkan oleh sosok yang tak ingin mereka bersama dan suatu saat pula mereka harus berkorban demi "Persahabatan". Namu...