Morgan - 25

5.4K 135 6
                                    

Hai kembali lagi kita!

Follow IG : @bellaauranastasia

•••
Setiap hari merupakan kesempatan baru untuk memulai dari awal. Apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang akan terjadi besok diluar  kendalimu. Yang kamu miliki hanyalah sekarang.

Morgan tersenyum sambil memandang ibunya yang bertambah cantik. Setiap malam datang entah dari mana ibunya, semakin hari semakin cantik dan bersinar. Otak Morgan seperti diatur oleh sesuatu menjadi gadis balita yang tahu ibunya masih disekitarnya. Morgan bergeser kesamping agar memberikan tempat untuk Bella. Kebahagian sangat nyata diwajah Morgan membuat Bella bersinar lebih terang.

Sentuhan halus dari tangan putih ibunya, Morgan merasa nyaman dan mulai mengantuk. Alunan senandung dari mulut Bella menambah suasana adem dan damai.

May it be an evening star

Shines down upon you

May it be when drakness fails

Your heart will be true

You walk a lonely road

Oh, how far you are from home

Mornie utulie

Believe and you will find your way

Mornie alantie

A promise lives within you now

Mata Morgan telah tertutup sempurna, dia sudah tertidur lelap bersama mimpi-mimpinya yang indah. Bella mengecup kening Morgan lalu tangannya menyentuh pipi kemerahan milik Morgan yang indah.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar tapi tidak kencang, disana depan pintu tampaklah Jon yang berdiri kaku melihat Morgan yang dilingkupi cahaya terang disampingnya. Bella menoleh kearah pintu, dia terdiam memandang Jon yang kebingungan dan waspada. Jon berjalan mendekat kearah Morgan, tapi cahaya itu tetap disana. Jon melihat jendela kamar yang masih tertutup rapat.

Bella menoleh kearah meja naskah samping tempat tempat tidur Morgan, disana ada buku tulis Morgan dan pensil. Tangan Bella mengambil pensil tersebut lalu membuka buku tulisnya juga.
Jon melihat pensil dan buku yang bergerak, kewaspadaan Jon meningkat. Pikiran Jon menharah kemistis, dia melangkah mendekati naskah meja sebelah kanan tempat tidur, baru saja Jon ingin menepis pensil tersebut. Langsung terhenti ketika pensil tersebut bergerak dikertas putih ada tulisan membuat dirinya membeku ditempat.

Hai Jon, How are you?

Grr, Jon langsung menoleh kearah cahaya terang didekat Morgan lalu kembali lagi ke kertas itu dengan mata melotot. Ingin lari tapi tak bisa, ingin balas tapi takut.

Jangan takut, Jon.

Jon bertambah melotot melihat tulisan tersebut, siapa setan sialan yang mengusilinya. Dirinya kejam, mengerikan, dan arrogant, sebenarnya dia tidak percaya akan setan-setan didunia ini. Tapi ketika dia dihadapkan dengan kebenaran dimana ada setan didunia seluas ini, Jon bergidik ngeri. Tanpa mengucapkan selamat malam ke Morgan atau mengecup keningnya, Jon langsung berlari keluar kamar Morgan dan menutup pintunya dengan kencang, tapi untungnya Morgan tidak bangun.

Demi manusia dibumi, Jon tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dia bukab pria penakut, tapi jika benar-benar ditunjukan oleh makhluk tak kasat mata, Jon pasti bergetar ngeri. Jantungnya berdetak kencang sambil melihat kamar Morgan.
"Sialan, aku harus mengguyur kamar Morgan dengan air suci," gumam Jon.

Setelah itu dia berjalan kekamarnya untuk istirahat dan melupakan kejadian menakutkan seperti tadi.

Bella menatap pintu kamar Morgan sambil tersenyum dan pipi yang memerah. Tingakah Jon tadi ingin membuatnya tertawa. Bukan maksud menakuti, Bella belum mau menujukan jati dirinya yang sudah menjadi arwah. Jon pasti tahu antara arwah dengan manusia, berbeda dengan Morgan dia sudah mengatur kiasat ke mata Morgan agar Bella terlihat seperti manusia.

Kamu akan menyukai ini

          

"Dada mu sangat lucu, Morgan." Bella menatap Morgan murung, dia sedih tidak bersama kedua orang yang dia cintai ini.

"Aku menyesal meninggalkan mu dan Dadamu, Morgan. Tapi aku bahagia ditempatku berada, tidak kesakitan, penderitaan, dan kesengsaraan disana. Hanya ada kebahagiaan, kedamaian, dan kesucian sepanjang hari, jam, menit, dan detik. Ku harap disini, dihidup sekarang hari-hari penuh berkat nak," ujar Bella lembut.

Setelah berkata seperti itu, cahaya yang ada disikitar Bella dan Morgan hilang, lalu diikuti Bella yang hilang tak terlihat. Kamar Morgan menjadi gelap yang hanya disinari rembulan.

🍁🍁

"Aunty Alice, tadi malam kamar Morgan terdapat setan disana," ucap Jon dengan wajah kengerian.

"Setan? Setan apa Jon? Semua penjuru rumah sudah aku doakan dan ku beri air suci."

"God! Setan itu menggerakan buku dan pensil Morgan!"

"What?" aunty Alice menelengkan kepalanya kebingungan.

"Lalu dikertas putih ada tulisan hai Jon, How are you?  Hell!"

"Jon jaga ucapanmu. Apa serius?"

"Sorry, iya aku serius, lalu ada tulisan lagi jangan takut Jon. Oh my God!"

"Kau dramatis sekali Jon, hahaha"

"Aunty Aliceee.. Aku serius. Dimana Morgan?"

"Sedang disekolahnya."

Jon mengaguk, lalu dia kembali dramatis lagi sampai acara sarapan selesai. Ternyata Jon mempunyai sifat dramatis sekali, pikir aunty Alice.

Pukul sebelas siang Jasmine dan Jordan datang kerumah aunty Alice, disambut ramah dengan tuan rumah dan juga Jon. Jasmine entah kenapa saat ini, dia senang sekali berbicara tanpa takut bibirnya kekeringan. Sekarang mereka bertiga sedang duduk disofa ruang tamu, aunty Alice meminta ijin untuk kedapur.

"Tau tidak Jon, tadi Jordan keren sekali membalab pemotor lainnya dan tentu kita yang menang," ucap Jasmine membanggakan diri. Jon hanya tersenyum tipis menanggapinya, lalu otaknya berputar kembali ketadi malam.

"Shit kalian berdua tahu tidak--"

"Tentu tidak," balas Jasmine dan Jordan, membuat Jon menggeram kesal.

"aku belum selesai."

"Bilang dong," balas Jasmine dan Jordan kembali.

"Argghh, oke. Tadi malam aku digentayangin setan!"

"What? Bohong kali," ucap suami istri yang dihadapan Jon dengan kompak.

"Beneran, kalian tahu dia menggerakan buku dan pensil," dibahas kembali apa yang membuat Jon terkaget kaget.

"Lalu?" lagi suami istri berbicara kompak.

"Dia menuliskan Hai Jon, how are you?"

"Wahh, setannya ingin berkenalan denganmu mungkin, dia fans," Jasmine membentuk tangan kanannya V lalu menggerekannya.

"Gila mana ada setan fans denganku."

"Adalah, kau kan artis berbentuk iblis jadi mereka ingin mengenalmu, hahaha FUCK!" Sebuah sendal jepit melayang dikepala Jordan dengan sempurna.

"Suamiku yang tampan! Tidak! Nanti wajahnya jelek Jon!" ujar Jasmine sambil mengusap wajah Jordan.

"Lebay sialan! Aku berkata serius kalian malah dibawa bercanda."

"Jangan bawa serius nanti baper, oke oke jangan lempar lagi, Gila." Jordan menutup wajahnya ketika Jon mulai kembali ingin melempar sendalnya yang satu lagi.

"Memang setannya berbentuk apa?" tanya Jasmine penasaran dengan wujud setan sedari tadi.

"Cahaya, hanya cahaya berkilau, tidak menyeramkan tapi indah."

"Setan apaan itu?" Jordan bertanya.

"Entalah."

"Mungkin setan malaikat," ujar Jasmine sambil memanyunkan bibirnya.

"Mana ada setan malaikat istriku yang stupid," balas Jordan.

"Apa kamu bilang?!" teriak Jasmine.

"siente eso, haha..."

"Maafkan aku baby shark, maafkan aku, aku bersalah dengan mengatakan stupid kepadamu, tapi memang be--iya iya salah, kamu pintar," Jordan memeluk Jasmine dengan erat, yang dipeluk memukul punggung Jordan dengan kencang, sedangkan Jon tentu dia tertawa terbahak-bahak melihat suami istri yang gila dihadapannya.

•••

Akhirnya saya telah keterima diuniversitas yang saya mau. Tapi nanti september saya akan jarang update, karena dah mulai kuliah.

Maafken jika cerita Morgan ini yang kurang jelas, setelah selesai ini Morgan saya akan revisi biar jelas. :)

Continued!

Morgan (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang