Hai kembali lagi kita!
Follow IG : @bellaauranastasia
•••
Setiap hari merupakan kesempatan baru untuk memulai dari awal. Apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang akan terjadi besok diluar kendalimu. Yang kamu miliki hanyalah sekarang.Morgan tersenyum sambil memandang ibunya yang bertambah cantik. Setiap malam datang entah dari mana ibunya, semakin hari semakin cantik dan bersinar. Otak Morgan seperti diatur oleh sesuatu menjadi gadis balita yang tahu ibunya masih disekitarnya. Morgan bergeser kesamping agar memberikan tempat untuk Bella. Kebahagian sangat nyata diwajah Morgan membuat Bella bersinar lebih terang.
Sentuhan halus dari tangan putih ibunya, Morgan merasa nyaman dan mulai mengantuk. Alunan senandung dari mulut Bella menambah suasana adem dan damai.
May it be an evening star
Shines down upon you
May it be when drakness fails
Your heart will be true
You walk a lonely road
Oh, how far you are from home
Mornie utulie
Believe and you will find your way
Mornie alantie
A promise lives within you now
Mata Morgan telah tertutup sempurna, dia sudah tertidur lelap bersama mimpi-mimpinya yang indah. Bella mengecup kening Morgan lalu tangannya menyentuh pipi kemerahan milik Morgan yang indah.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar tapi tidak kencang, disana depan pintu tampaklah Jon yang berdiri kaku melihat Morgan yang dilingkupi cahaya terang disampingnya. Bella menoleh kearah pintu, dia terdiam memandang Jon yang kebingungan dan waspada. Jon berjalan mendekat kearah Morgan, tapi cahaya itu tetap disana. Jon melihat jendela kamar yang masih tertutup rapat.
Bella menoleh kearah meja naskah samping tempat tempat tidur Morgan, disana ada buku tulis Morgan dan pensil. Tangan Bella mengambil pensil tersebut lalu membuka buku tulisnya juga.
Jon melihat pensil dan buku yang bergerak, kewaspadaan Jon meningkat. Pikiran Jon menharah kemistis, dia melangkah mendekati naskah meja sebelah kanan tempat tidur, baru saja Jon ingin menepis pensil tersebut. Langsung terhenti ketika pensil tersebut bergerak dikertas putih ada tulisan membuat dirinya membeku ditempat.Hai Jon, How are you?
Grr, Jon langsung menoleh kearah cahaya terang didekat Morgan lalu kembali lagi ke kertas itu dengan mata melotot. Ingin lari tapi tak bisa, ingin balas tapi takut.
Jangan takut, Jon.
Jon bertambah melotot melihat tulisan tersebut, siapa setan sialan yang mengusilinya. Dirinya kejam, mengerikan, dan arrogant, sebenarnya dia tidak percaya akan setan-setan didunia ini. Tapi ketika dia dihadapkan dengan kebenaran dimana ada setan didunia seluas ini, Jon bergidik ngeri. Tanpa mengucapkan selamat malam ke Morgan atau mengecup keningnya, Jon langsung berlari keluar kamar Morgan dan menutup pintunya dengan kencang, tapi untungnya Morgan tidak bangun.
Demi manusia dibumi, Jon tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dia bukab pria penakut, tapi jika benar-benar ditunjukan oleh makhluk tak kasat mata, Jon pasti bergetar ngeri. Jantungnya berdetak kencang sambil melihat kamar Morgan.
"Sialan, aku harus mengguyur kamar Morgan dengan air suci," gumam Jon.Setelah itu dia berjalan kekamarnya untuk istirahat dan melupakan kejadian menakutkan seperti tadi.
Bella menatap pintu kamar Morgan sambil tersenyum dan pipi yang memerah. Tingakah Jon tadi ingin membuatnya tertawa. Bukan maksud menakuti, Bella belum mau menujukan jati dirinya yang sudah menjadi arwah. Jon pasti tahu antara arwah dengan manusia, berbeda dengan Morgan dia sudah mengatur kiasat ke mata Morgan agar Bella terlihat seperti manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan (On GOING)
General FictionMencari keberadaan anak dan kekasihnya yang tidak pernah dia ketahui selama enam belas tahun, sampai dia sudah berumur 39 tahun tetap saja dia tidak mendapatkan lokasi keberadaan kekasihnya dan buah hatinya. Dia tidak tahu anaknya berkelamin laki-l...