16. DIHATI LO, CUMA ADA ALDI

968 72 21
                                    


Cie udah nungguin part 16

Gece baca keburu gak penasaran.

Thanks komen kemaren, gue suka.

Gue minta respon kalian lagi dong, vote komen lah, gak mengharuskan kalian buat folow.

Nanti malem mau next lc, buat pembaca lc pada setuju?

JAN LUPA A/n gue direspon dong. Jangan cuma ceritanya doang☹

"Kenapa?" Tanya cewek disebelah Rio yang masuh menatapnya dengan lekat, dengan sesekali menghela nafasnya kasar.

"Masih kepikiran masalah Salsha, kenapa si segala ikut campur. Urusan mereka ya tinggal mereka aja yang urusin, lo bukan tuhan jadi udah diem aja. Percuma juga lo nasehantin mereka, kalo mereka nya gak cocok ya udah lah." Rio mengangguk, benar.

Sekeras apapun Rio menasehati Salsha, Salsha masih saja diam.

"Sebenernya mereka cocok, cuma emang waktunya aja yang gak pas. Buktinya pas kemaren kemaren sebelum ada Bastian dateng mereka deket kok, dasar Bastian aja pengrusuh, penghancur suasana." Cassandra masih saja menggeleng kepalanya tidak habis fikir, bagaimana bisa Rio yang terkenal bijak, berwibawa bisa sebego ini.

"Yo, jangan bertindak seakan akan lo itu orang yang berpengaruh, jangan bertidak seakan akan dia salah. Lo juga salah, kalian berdua salah."

"Bastian gak salah kalo dia dateng dihidup kalian, dan lo juga gak salah belain Iqbal. Kalian berdua salah karna terlalu ikut campur urusan mereka."

"Kasus percintaannya mereka kenapa lo sama Bastian yang perang dingin? Gak ada gunanya." Ucap Cassandra yang tampak kesal.

"Tapi gue ped--"

"Rasa peduli lo yang buat gue mikir, lo ngajak gue ke hubungan yang lebih deket tapi pembahasan lo cuma Salsha, lo beneran mau mulai cinta sama gue, apa masih ngecocokin Salsha sama Iqbal dan lo sendirian? Gue cape lo anjakin cerita yang hubungan gue aja belum tentu jelas dan lo anggap ada, dasar bego!"

Rio terdiam, dia menyerna kata kata dari cewek yang ada dihadapannya. Dia juga masih bingung, akankah dia akan ikut bahagia jika Salsha bersanding dengan Iqbal.

Rasa cinta yang Rio rasakan hanya senagai kakak adik, tidak lebih. Dia juga bersyukur masih memiliki Cassandra yang masih sabar Rio mintai pendapat.

Apa sekarang, Cassandra lelah bertahan dan memilih pergi dari kehidupan Rio?

"Bukan gitu. Gue bingung memulai pembicaraan sama orang lain, dan terlebih kita masih baru baru ini kenal. Gak ada pembahasa selain Salsha, karna permasalahan yang ada diotak gue cuma mereka."

"Lo beneran ada rasa sama gue? Disini yang keliatan berjuang cuma gue doang, lo cuma narik ulur perasaan gue. Lo kita enak diphpin?" Rio terdiam dalam hati.

"Gue serius kok, gue akan berusaha serius sama lo. Mulai sekarang." Ucao Rio yang tampak tegas, dia berjalan mendekat pada Cassandra.

"Tolong buktiin jangan cuma ngasih wacana, dan pada akhirnya semua wacana dari lo jadi percuma." Jawab Cassandra yang tampak kesal dan meninggalkan Rio dikoridor sekolah dijam pulang sekolah.

°°°

Tangisan tergugu dari gudang menarik perhatian Salsha, dia memang tidak sempat melihat ada seseorang yang berlari menjauh dari arahnya.

Namun, dia tidak begitu jelas dan tahu jika itu adalah Iqbal.

Salsha terus membuntuti dan mendengarkan begitu banyak kenyataan yang terus menohok hatinya.

PLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang