Bab. 9||Kebenaran yang ditutupi

1.7K 153 23
                                    

Hari semakin larut, matahari perlahan terbenam dan sang bulan mulai menampakkan dirinya ketika Miao Muyun masih mencoba menginterogasi kebenaran dibalik jatuhnya Xiao Yuyao ke dalam danau dan menyebabkan janin dalam kandungannya meninggal akibat terlalu banyak menelan air danau yang dalam.

Dibawah sinar cahaya bulan dan juga lilin-lilin putih yang dinyalakan oleh para pelayan atas perintah Ji Wenyuan, Miao Muyun nampak tersenyum miring kala Ji Wenyuan mulai mendekatkan wajahnya dengan maksud untuk mengambil keuntungan dari situasi ruangan yang sepi dan hening.

"Saya rasa ini bukan saat yang tepat untuk anda melakukan ini, Yang Mulia. Permaisuri tengah terbaring sakit dan juga baru saja kehilangan bayinya hingga menyebabkan Permaisuri merasa terpukul dan sedih, sementara anda? Anda justru mencoba untuk mengambil keuntungan dari suasana disekitar anda...?", Miao Muyun dengan sengaja memprovokasi Ji Wenyuan ketika diam-diam dia mendorong tubuh Ji Wenyuan hingga pelukan posesif Ji Wenyuan pada pinggulnya terlepas.

Ji Wenyuan sendiri hanya bisa sedikit jengkel setelah terhuyung kebelakang secara perlahan, merasakan kekosongan di lengannya yang masih menyisakan kelembutan dan kehangatan dari tubuh munggil Miao Muyun.

"Karna Yang Mulia telah mengatakan hal yang sebenarnya, juga Yang Mulia sendiri mengakui bahwa Yang Mulia tidak melihat bahwa saya mendorong Permaisuri. Itu berarti, Yang Mulia sendiri tidak yakin dengan tuduhan dari orang-orang..", Miao Muyun melangkah kearah pintu berencana untuk membukanya dan memanggil saksi lainnya.

Namun, sepasang lengan justru menariknya mundur. Mengurungnya di dalam pelukan yang erat dan juga dalam, seakan pemilik lengan itu takut akan kehilangan.

"Yang Mulia, Lepaskan!",

"Tidak, Muyun---aku---",

Duk!

"Jaga sikap anda, Yang Mulia!", Miao Muyun dengan kesal membuka pintu setelah menyerang bagian tulang pinggul Ji Wenyuan hingga pria itu terpaksa melepaskan pelukannya dari Miao Muyun.

Semua orang menatap Ji Wenyuan dan Miao Muyun dengan heran, Xiao Yucao sendiri merasa kesal dan penuh cemburu. Sementara Miao Muyun tidak peduli dengan pandangan orang-orang terhadapnya, dia hanya berdiri di hadapan semua orang dan menatap lurus ke depan. Sampai penyelidikan Miao Muyun selesai, Semua orang telah menunggu dengan tidak sabar. Miao Muyun akhirnya keluar setelah menginterogasi Ji Wenxuan sebagai yang terakhir, membiarkan orang-orang berdiri penuh antusias yang menanti hasil pemeriksaan. 

"Yang Mulia, Saya telah selesai menginterogasi semua orang yang kemungkinan terlibat di dalam kecelakaan yang menimpa permaisuri. Ditangan saya adalah setiap pernyataan dari orang yang telah saya interogasi..."

Miao Muyun menyerahkan semua kertas di tangannya kepada Ji Wenyuan, membiarkan pria itu untuk memeriksa setiap hal yang tertera di dalamnya. 

"Ratu Miao, Semua pernyataan ini---Bagaimana akan membuktikan bahwa kamu tidak bersalah?", Ji Wenyuan mengalihkan pandangannya dari kertas kepada Miao Muyun dengan ekspresi bertanya-tanya. 

Miao Muyun tersenyum penuh percaya diri, "Yang Mulia, anda harus memperhatikan dengan baik. Saat kejadian memang benar saya berada di samping permaisuri, tapi pada saat itu ada banyak orang yang  juga berdiri di belakang permaisuri dan saya. Yang Mulia berada di jarak yang cukup jauh ketika kejadian itu terjadi, sehingga Yang Mulia terhindar dari tuduhan. Disisi lain, Pangeran kedua berada di paviliun bersama dengan nona Xiao Yuxin sehingga keduanya juga terhindar dari tuduhan..."

"Ratu Miao, Berhenti berbasa-basi. Kakakku kehilangan calon anaknya, kamu membuat semua orang berdiri mendengarkan omong kosong. Apa sengaja ingin mengalihkan tuduhan?", Xiao Yucao dengan segera memotong penjelasan Miao Muyun. 

          

Mendengar ucapan Xiao Yucao semua orang mulai berbisik satu sama lain, tetapi Miao Muyun justru tersenyum kembali. Dia menatap Xiao Yucao dengan tajam, berkata : "Benar, Berbicara banyak juga tidak akan segera selesai. Nona kedua Xiao, Jika tidak salah di dalam pernyataanmu. Kamu bersama nona ketiga Xiao di paviliun pada saat kejadian..."

"Benar! Kenapa?!", Celetuk Xiao Yucao penuh percaya diri. 

Miao Muyun sedikit mengerutkan alisnya, "Aneh, Sebelumnya aku telah menanyakan hal ini kepada nona ketiga Xiao. Dia mengatakan bahwa dia tidak melihatmu selama meletakkan lentera, tetapi kamu mengatakan bahwa kamu bersama nona ketiga Xiao..."

Xiao Yucao sedikit terkejut, bibirnya sedikit gemetaran. 

"A---adik ketiga selalu pelupa, mungkin dia tidak ingat jika aku berada di dekatnya. Ratu Miao, Jangan mencoba untuk membingkai orang!"

"Membingkai?", Miao Muyun kembali mengerutkan alisnya, "Jika begitu, apakah nona kedua Xiao juga ingin mengatakan bahwa pangeran kedua juga adalah orang yang pelupa?"

Xiao Yucao lagi-lagi terkejut, dia bisa mendengar suara bisik-bisik dari para pelayan disekitar yang tengah memandanginya dengan tatapan menghakimi. 

"Pangeran kedua, Di dalam pernyataan anda saya juga telah menanyakan siapa saja yang berada di paviliun bersama anda dan anda telah menjawab bahwa hanya ada nona ketiga Xiao dan juga pelayannya serta Cang yang merupakan pengawal pribadimu..."

Ji Wenxuan diam-diam menyeringai, dia menyadari bahwa Miao Muyun adalah perempuan yang unik dan menarik. Setelah diam sejak dari tadi, Ji Wenxuan akhirnya membuka suara dan mengiyakan perkataan Miao Muyun. 

"Xiao Yucao, Apa maksud semua ini?", Ji Wenyuan dengan tegas bertanya. 

Melihat bagaimana Ji Wenyuan menatapnya dengan marah, Xiao Yucao segera berlutut di kakinya. Menangis dan memohon kepada Ji Wenyuan untuk mempercayainya, tapi pria itu sama sekali tidak ingin mendengarnya. 

"Yang Mulia, Saya mohon. Dengarkan saya..."

"Di---Ratu Miao, dia ingin membingkai saya!!!"

Miao Muyun merasa sangat frustasi terhadap sikap dan tingkah Xiao Yucao, hanya saja dia tidak menyangka jika Xiao Yucao akan melakukan hal sejahat itu kepada kakak kandungnya sendiri meskipun dia hanya ingin membingkai dirinya sekalipun. 

"Nona kedua Xiao, Jika aku ingin membingkaimu lalu kenapa pernyataanmu tidak sesuai dengan apa yang terjadi selama kejadian? Jika kamu tidak berada di paviliun lalu dimana kamu selama kejadian berlangsung? Kenapa harus berbohong...?"

Xiao Yucao mengeleng dengan histeris, dia mencengkram kaki Ji Wenyuan sembari menangis dengan kencang. Siapa yang menduga, rencananya untuk melenyapkan Miao Muyun sekaligus kakak kandungnya berubah menjadi serangan baginya. DIa seharusnya menjadi lebih pintar jika ingin mengalahkan Miao Muyun. 

"Pengawal, Tangkap dia dan masukkan kedalam penjara bawah tanah!"

Ji Wenyuan dengan tegas memerintahkan, tidak mempedulikan teriakan Xiao Yucao yang memohon padanya. Tidak bahkan untuk melihat perempuan itu ditarik oleh dua orang pengawal dari kakinya, hingga akhirnya suara lemah Xiao Yuyao menghentikan gerakan semua orang. 

"Yang Mulia, Saya mohon jangan biarkan adik saya dibawah ke penjara..."

Ji Wenyuan mengenggam Xiao Yuyao di dalam dekapannya, "Yao'er, Kenapa kamu kemari. Kamu seharusnya beristirahat..."

"Saya ingin beristirahat, tapi mendengar Yang Mulia akan menghukum Yucao membuat saya sangat khawatir dan kecewa. Yang Mulia, Ini---ini bukan kesalahan Yucao. Ini adalah kesalahan saya, saya tidak berhati-hati sehingga terjatuh kedalam air. Yucao mendengar bahwa saya takut Yang Mulia marah sehingga mencoba untuk membingkai adik Miao, Saya yang salah..."

Ji Wenyuan mendengar penjelasan Xiao Yuyao yang sembari menangis berhasil meluluhkan hatinya, dia tidak lagi membiarkan pengawalnya membawa Xiao Yucao dan memberikannya hukuman lain. Sementara itu, Ji Wenyuan juga meminta maaf kepada Miao Muyun setelah semua yang terjadi. 

"Yang Mulia yang berhak memutuskan, saya hanya akan mengikuti tetapi saya berharap Yang Mulia memberikan hukuman yang bijak dan setimpal. Jika saya tidak mengungkapkan semua ini dan membiarkan diri saya dibingkai begitu saja, Mungkin saya akan berada di dalam penjara sebagai gantinya saat ini..."

Ji Wenyuan tidak mengatakan banyak hal dan hanya mengiyakan permintaan Miao Muyun lalu pergi mengantarkan Xiao Yuyao kembali ke kamarnya, sedangkan Xiao Yucao dibawa pulang oleh pelayannya bersama Xiao Yuxin. Meninggalkan Miao Muyun berdiri di tempatnya, sejujurnya Miao Muyun sangat kecewa dan tidak terima dengan hasil dari semua permasalahan ini. 

"Kamu cukup berani..."

Ji Wenxuan berdiri dibelakangnya tanpa di duga, "Istana ini tidak lagi membosankan dengan kehadiranmu sekarang..."

"Benarkah?", Miao Muyun berbalik dan tersenyum tipis. "Kalau begitu apakah Pangeran kedua tertarik untuk bermain bersama...?"

Ji Wenxuan tidak menjawab dan hanya menyeringai, sekali lagi dia berkata pada dirinya sendiri. 

Menarik! 

Tbc. 

Nah, Sorry buat updatenya yang sangat lama. Sulit buatku untuk fokus ke dunia ini sejak tahun lalu, setiap kali feels tidak dapat. Mood ngak ada, :"D 




Miao Muyun : The abandoned QueenWhere stories live. Discover now