- Vampire Prince -
Sesuatu yang tampak seperti Black Hole di luar angkasa menyambut penglihatan Ezekiel saat Lucas mengarahkan mereka agar pergi ke taman belakang. Sebuah pusaran besar berwarna hitam dengan semburat keemasan berada tepat di samping Taman Bunga Matahari milik There yang telah hancur berantakan. Ezekiel mengerjap beberapa kali, meyakinkan apa yang ia lihat kini bukan hanya khayalannya saja akibat kelelahan karena terlalu banyak latihan dengan Alexander.
Namun pusaran itu nyata. Terus bergerak melingkar dan cepat seakan ingin menarik apapun yang ada di dekatnya.
Lucas yang mulanya berdiri di belakang mereka mulai berjalan mendahului sampai akhirnya ia berdiri tepat di samping pusaran hitam itu. Tubuhnya kembali membungkuk sembilan puluh derajat dengan tangan kanan menyilang ke dada kiri, serta kepala yang menunduk menunjukkan hormatnya.
"Silahkan, King, Queen dan Prince." ujarnya mempersilahkan Sang Raja, Ratu dan Pangeran Dunia Vampire memasuki pusaran yang ternyata merupakan sebuah portal untuk mencapai Dunia Vampire itu dengan sopan.
Ketiganya masih bergeming. Beberapa kali There melirik portal yang ada di depannya kemudian beralih menatap tanah yang ia pijak. Bukannya apa, hanya saja menurut apa yang There baca di Novel Fantasy-nya selama ini, portal untuk mencapai dunia lain jika dimasuki rasanya seperti naik ke wahana Roller Coaster. Yang pasti mengaduk isi perutnya, membuat pusing kepala, hingga akhirnya muntah-muntah. Dan sekarang kepala There saja sudah pusing karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat mereka sampai di Dunia Vampire dan saat mereka tinggal di sana. Apalagi jika di tambah ia masuk ke dalam portal itu.
Alexander yang melihat ekspresi ragu There, mengukir senyum. Tangannya tergerak, meraih pinggang ramping There kemudian menariknya dengan lembut agar lebih dekat dengan tubuhnya. There tersentak, mendonggakkan kepalanya menatap Alexander dengan tatapan tidak terbaca.
"Tenang, Amour. Kau tidak akan merasakan apapun." There menatap Alexander agak lama, kemudian menghela nafas pelan dan mengangguk.
Mendapat persetujuan dari There, Alexander pun berjalan mendekati portal yang semburat emas-nya bertambah banyak seiring dekatnya Alexander dan There pada portal itu. Selangkah sebelum masuk ke dalam portal, Alexander sekali lagi menatap figur wajah There dari samping, mengamati ekspresi ragu yang masih ada di sana walaupun telah terlihat agak berkurang.
Lagi, ia mengukir senyum sebelum menarik pinggang There dan masuk bersama ke dalam portal yang secepat kilat menarik mereka dalam hitungan detik.
Sementara itu, Ezekiel bergidik ketika melihat bagaimana cepat dan kuatnya portal itu menarik tubuh orang tuanya ke dalam sana. Rasanya menjengkelkan ketika Ezekiel bisa bertarung melawan sakit yang teramat sangat, namun malah merasa takut pada pusaran yang mungkin hanya membuatnya pusing dalam hitungan detik.
Masih dengan posisinya yang membungkuk, hanya saja wajahnya kini mendongak menatap wajah Ezekiel, Lucas bertanya pelan.
"Apa lagi yang kau tunggu, Prince?"
Ezekiel melirik Lucas sekilas, kemudian menghela nafas.Ia pun berjalan mendekati portal yang kini semburat emas-nya makin banyak saat Ezekiel mendekat persis seperti apa yang terjadi pada Alexander tadi. Selangkah sebelum masuk, Ezekiel memejamkan mata seraya menghembuskan nafas panjang berusaha meyakinkan diri. Membuka matanya kembali, Ezekiel pun masuk ke dalam portal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Prince
FantasyDi masa remaja Theressa yang seharusnya dihabiskan untuk bersenang-senang, malah diisi oleh kenyataan pahit yang harus membuatnya menutup diri dari lingkup sosialnya. Apakah yang terjadi pada Theressa? Dan akankah dia bisa menerima semuanya?